Helooo gaesss... siapa disini yang suka dengan Drama Korea atau suka yang berbau-bau Korea?
Jujur aja nih, sejak jadi em(b)ak-em(b)ak hasratku nonton drama korea sedikit memudar. Jadi antara nyambung dan nggak nyambung kalau ada beberapa teman yang cerita. Padahal saat masih ABG dulu aku nggak bisa jauh-jauh dengan drama Korea ini, nggak hanya drama Korea sih sebenarnya yang aku suka tapi drama Jepang dan Taiwan aku suka juga. Pokoknya aku suka drama yang berbau cinta-cintaan lah. Yach maklum... kan masih ABG masih suka cinta-cintaan. Hehehe...
Nah kali ini aku akan memperkenalkan kalian dengan Lendy, siapa sih Lendy? Dia adalah Korean Drama Lovers loh, bakalan nyambung deh kalau mau tanya-tanya tentang Drama Korea ama ibu muda dengan 2 anak ini. Blogger Perempuan yang berdomisili di Bandung ini sudah cinta sekali dengan Drama Korea. Mbak Lendy aku memanggilnya, satu grup denganku di Arisan Link yang terkenal dengan geng ijoek.
Blogger Bandung satu ini sedikit bikin aku iri dengan kecintaannya terhadap film walaupun sudah berstatus em(b)ak-em(b)ak. Eitsss... btw yang paling aku suka sebenarnya artikel parentingnya doski. Setelah membacanya aku kok pengen menerapkan juga pada keluargaku terutama anakku yang memang butuh perhatian dan kasih sayang ini ya.
Berikut beberapa Family Project mbak Lendy yang aku rangkum menggunakan bahasaku sendiri ya gaes.
Family Project ini bisa kita sebut Arief's Family Project dari sini kita sudah tahu bahwa proyek yang dilakukan setiap hari oleh keluarga Arief yang tak lain Arief adalah Abi dari 2 putri mbak Lendy.
Keluarga yang super ini menerapkan untuk sholat tepat waktu, makan malam bersama, dan paling tidak harus menghasilkan 1 hari 1 karya. Yups... good jobs. Secara tidak langsung mbak Lendy telah melatih motorik kasar dan halus pada anak-anaknya. Melatih disiplin, bertanggung jawab seperti yang telah dialami ke 2 putrinya saat lipstik ibunya dibuat mainan.
Disini mbak Lendy memberikan sesuatu yang menurutku sih bukan hukuman tapi sebuah pelajaran berharga pada anak-anaknya bahwa kita tidak boleh mengambil sembarangan barang milik orang. Kita harus meminta izin pada yang punya barang tersebut sebelum barang tersebut kita pakai.
Dari semua Family Project yang aku baca, aku salut banget karena mbak Lendy yang notabene seorang blogger yang pastinya sudah masuk ke generasi menunduk tapi tidak mengajarkan anaknya seperti itu. Memberikan kegiatan positif seperti main engkle, bermain bersama temannya dengan barang bekas (*baca : kardus) yang disulap menjadi mobil-mobilan dan payung ketika gerimis.
Kalau dijabarkan satu persatu Family Project ini memang panjang dan sangat bermanfaat bagi orang tua yang ingin belajar quality time bersama keluarga dengan memberikan proyek yang mudah kepada anak-anak.
Untuk Family Project mbak Lendy yang ke 11 berikut aku kutip di artikel blogpost ini.
Blogger Bandung satu ini sedikit bikin aku iri dengan kecintaannya terhadap film walaupun sudah berstatus em(b)ak-em(b)ak. Eitsss... btw yang paling aku suka sebenarnya artikel parentingnya doski. Setelah membacanya aku kok pengen menerapkan juga pada keluargaku terutama anakku yang memang butuh perhatian dan kasih sayang ini ya.
Berikut beberapa Family Project mbak Lendy yang aku rangkum menggunakan bahasaku sendiri ya gaes.
Family Project ini bisa kita sebut Arief's Family Project dari sini kita sudah tahu bahwa proyek yang dilakukan setiap hari oleh keluarga Arief yang tak lain Arief adalah Abi dari 2 putri mbak Lendy.
Keluarga yang super ini menerapkan untuk sholat tepat waktu, makan malam bersama, dan paling tidak harus menghasilkan 1 hari 1 karya. Yups... good jobs. Secara tidak langsung mbak Lendy telah melatih motorik kasar dan halus pada anak-anaknya. Melatih disiplin, bertanggung jawab seperti yang telah dialami ke 2 putrinya saat lipstik ibunya dibuat mainan.
Disini mbak Lendy memberikan sesuatu yang menurutku sih bukan hukuman tapi sebuah pelajaran berharga pada anak-anaknya bahwa kita tidak boleh mengambil sembarangan barang milik orang. Kita harus meminta izin pada yang punya barang tersebut sebelum barang tersebut kita pakai.
Dari semua Family Project yang aku baca, aku salut banget karena mbak Lendy yang notabene seorang blogger yang pastinya sudah masuk ke generasi menunduk tapi tidak mengajarkan anaknya seperti itu. Memberikan kegiatan positif seperti main engkle, bermain bersama temannya dengan barang bekas (*baca : kardus) yang disulap menjadi mobil-mobilan dan payung ketika gerimis.
Kalau dijabarkan satu persatu Family Project ini memang panjang dan sangat bermanfaat bagi orang tua yang ingin belajar quality time bersama keluarga dengan memberikan proyek yang mudah kepada anak-anak.
Untuk Family Project mbak Lendy yang ke 11 berikut aku kutip di artikel blogpost ini.
Dari 10 hari melakukan #onedayoneproject, saya merasa cukup memperkuat bonding kami sekeluarga. Karena itulah tujuan diadakan Family Project ini. Memperkuat komunikasi produktif antara suami-istri, ayah-anak dan ibu-anak.Tiap hari selalu ada hal yang kami nantikan untuk kami lakukan bersama sebagai quality time meskipun secara quantity, saya yakin anak-anak tidak merasa kekurangan. Kami akan lebih konsisten menumbuhkan Fitrah Keimanan pada anak-anak. Dimulai dari diri sendiri.
Misal : sholat tepat waktu, ditambah sunnah ((qobla dan ba`da, dhuha serta tahajjud)). Bersama anak-anak, saya bersama belajar bahasa Arab dan hadits.Sumber : https://lendyagasshi.wordpress.com/2017/04/02/family-project-day11/
Mbak Lend... jujur sangat menginspirasi sekali Family Projectmu. Semoga aku bisa melakukannya juga dengan keluargaku.
Nah untuk kalian yang ingin membaca ilmu parentingnya mbak Lendy Kurnia Reni bisa mampir kesini https://lendyagasshi.wordpress.com.
Menurut aku pribadi ilmu parenting mbak Lendy mudah sekali karena bisa dilakukan oleh para ibu dengan mengamati gerak gerik anak-anak kita dan terhadap lingkungan sekitarnya. Terima kasih mbak Lendy atas ilmunya :)
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)