Assalamualaikum...
Bagaimana kabar teman-teman semua? Semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Sudah lama nggak pernah cuap-cuap lagi diblog ini, jadi kangen banget deh. Mau cerita dan ceritanya tidaklah rahasia pribadi namun tetap dibaca oleh para pembaca yang mampir ke blog ini.
Sebenarnya cerita ini sudah lama sekali ingin saya tulis. Begini ceritanya. Saat akan lulus SMA saya bingung mau kuliah dimana dan seketika itu pula saya mendapatkan cerita dari teman saya yang sudah diterima jalur prestasi di Jurusan Farmasi di salah saru Universitas ternama di Surabaya. Betapa bahagianya teman saya karena impiannya bisa terwujud, kuliah di jurusan favorit dan nantinya juga tak perlu pusing dengan biaya kuliah yang mahal.
Fyi, jurusan farmasi merupakan sebuah program dengan fokus studi di bawah payung ilmu medis. Materi utama jurusan ini adalah ilmu pengobatan, di mana mahasiswa di dorong untuk melihat proses pembuatan obat degala hal lain yang perlu diketahui oleh apoteker seperti interaksi senyawa kimi pada obat, sesuai ujaran Oxford.
Ya memang teman saya sebelumnya sangat menyukai pelajaran Kimia, dan ternyata pelajaran inilah yang membantunya bisa sampai lolos menjadi salah satu siswa yang beruntung masuk jurusan Farmasi tanpa ikut tes.
Nah... terus, apa aja yang akan dipelajari di jurusan Farmasi? Yang pasti di jurusan Farmasi teman-teman akan belajar mencampur, meracik, mengombinasi, menganalisis, atau menciptakan obat yang memenuhi standar kualitas dan kelayakan. Tak hanya meracik, kamu juga harus mengetahui bagaimana penggunaan obat-obatan tersebut secara aman. Pastinya diperlukan fokus, teliti dalam meraciknya agar nantinya tak fatal.
Sudah tahu belum, bahwa pada tanggal 13 Februari 1946, di Yogyakarta dibentuklah suatu Organisasi yang dinamakan “Persatuan Ahli Farmasi Indonesia“ sebagai wadah untuk menghimpun Semua Tenaga yang Bakti Karyanya di bidang Farmasi, Persatuan Ahli Farmasi Indonesia selanjutnya disingkat “PAFI”. Enam bulan setelah Proklamasi Negara Republik Indonesia, dibentuklah secara nasional PAFI yaitu tepatnya pada tanggal 13 Februari 1946 di Hotel Merdeka Yogyakarta dan sebagai anggota pendiri yang berjasa diangkatlah Ketua PAFI pertama, Bpk. Zainal abidin.
Nah, teman-teman sudah pada tahu belum ya? Saya rasa teman-teman yang sudah terjun ke dunia farmasi mengetahui tentang sejarah ini, bagaimana persatuan ahli farmasi Indonesia bisa menjadi kompak dalam satu wadah seperti ini. Agar lebih jelas, teman-teman bisa mengunjungi website https://pafi.id/.
Pafi sudah mulai ada cabangnya di berbagai kota ataupun kabupaten di seluruh Indonesia, seperti di pafipulaularat.org yang kini sudah membantu masyarakat sekitar.
Salah satu prospek kerja farmasi paling jelas tentu saja di dunia kesehatan seperti rumah sakit, apotek, dan laboratorium klinik. Apoteker jelas menjadi salah satu peluang kerja paling utama bagi lulusan jurusan ini.
Dengan keahlian yang dimilikinya, kini teman saya kini sudah bekerja di bagian apoteker. Meracik obat sesuai dosis yang diberikan oleh dokter. Pekerjaan yang pastinya sangat bermanfaat bagi banyak orang.
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)