Alhamdulillah, separuh ibadahku sudah sempurna. Aku telah menikah, mempunyai suami, dan ada bukti buku nikah. Jadi tak takut lagi berduaan karena kami sudah menjadi pasangan yang halal. Tepat jam 08.30 WIB, tanggal 25 Juni 2012 atau tanggal 5 Sya’ban 1433 H kami melangsungkan akad nikah di rumah Bapakku di Pamekasan. Dengan mantap dan penuh semangat suamiku telah melangsungkan Ijab Qobul dengan menggunakan bahasa Arab dengan sempurna tanpa terputus-putus dan hanya satu kali pengucapan.
Syah... kata para Kyai, Ulama, Tamu, dan Undangan. Aku menangis, menangis haru, menangis sedih, menangis bahagia, pokoknya campur aduk tetesan air mataku pada waktu itu. Kemudian siang harinya, jam 14.00 WIB digelar acara resepsi di tempat itu pula. Capekkkk, ingin sekali pesta ini selesai, ingin ku istirahat dan memejamkan mataku.
Syah... kata para Kyai, Ulama, Tamu, dan Undangan. Aku menangis, menangis haru, menangis sedih, menangis bahagia, pokoknya campur aduk tetesan air mataku pada waktu itu. Kemudian siang harinya, jam 14.00 WIB digelar acara resepsi di tempat itu pula. Capekkkk, ingin sekali pesta ini selesai, ingin ku istirahat dan memejamkan mataku.
Aku mempunyai pemimpin sekarang. Aku mempunyai kekasih, aku mempunyai teman. Dia yang setiap malam menemaniku dari rasa takut dan kesepian. Suamiku, temani aku. Mari kita bangun Rumah Tangga ini dengan rasa cinta kasih dan sayang mengharap ridha Allah.
Mari suamiku, bimbing aku ke jalan yang benar, mari suamiku kita tegakkan syari’at Islam. Suamiku, kita akan memulai babak baru di dunia yang hanya sementara ini, susah senang kita tanggung bersama, suamiku,,,Semoga Allah selalu memberikan keberkahan Rezeki-Nya kepada kita. Suamiku, tetaplah tersenyum, Allah akan selalu bersama orang-orang yang beriman dan bertawakal.
Mari suamiku, bimbing aku ke jalan yang benar, mari suamiku kita tegakkan syari’at Islam. Suamiku, kita akan memulai babak baru di dunia yang hanya sementara ini, susah senang kita tanggung bersama, suamiku,,,Semoga Allah selalu memberikan keberkahan Rezeki-Nya kepada kita. Suamiku, tetaplah tersenyum, Allah akan selalu bersama orang-orang yang beriman dan bertawakal.