Tiba-tiba aku kangen suamiku.
Aku lihat layar ponselku yang mana ada foto diriku dengannya di sebuah latar yang bernuansa Singapore. Kami tersenyum bersama, mengisyaratkan tak ada duka pada hari itu. Hanya bahagia yang kami rasa karena bisa membuang penat bersama. Suamiku, Aku kangen karena aku banyak salah #nangis sesenggukan dipojok jendela
Aku telungkupkan wajahku di atas meja kerjaku, sesekali aku linangkan buliran air mata ini demi membuang rasa kangenku kepadamu suamiku. Suamiku, kau adalah temanku, kau adalah kakakku, kau adalah imamku. Kau selalu menjadi pelampiasanku. Kau selalu menjadi amarahku. Suamiku, hari ini hatiku menangis, karena aku kangen kamu.
Maafkan aku suamiku,
Aku kangen, kangen suamiku. Mata ini tak lelah memandang fotonya. Serasa banyak dosa yang telah aku perbuat yang menyakiti hatinya. Mungkin, jarak 20 km antara tempat kerjaku dan tempat kerjanya hanya akan menambah rasa kangenku padanya. Ah, sudahlah.
Nanti malam, pulang kerja aku akan bertemu dengannya. Aku akan memeluknya, melepas rasa kangen ini. Suamiku, semoga kau membacanya.
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)