Aaaaaa perutku keroncongan. Namanya wong ndeso, makannya ya seadanya. Pokoknya ada sambel, ada sayurnya, dan yang penting ada lauknya. Tapi ada yang super penting lagi, ada nasinya. Wong ndeso kalo makan nggak tanggung-tanggung. 1 piring nggak cukup, terus nambah sampe sedikit kenyang karena kalo terlalu kenyang nggak boleh juga. Duduknya di alas bambu. Namanya lincak. Itu sih versi aku, versinya wong ndeso. Kalo ditempat kalian apa namanya si alas bambu itu? Share donk, pengen tau juga namanya apa.
Kini mimpi itu sedikit-sedikit mulai menjadi nyata. Mimpi memiliki properti, iya benar memiliki properti bersama suami. Kami membangun bersama mulai dari nol. Mulai dari tak punya apa-apa hingga mempunyai yang kami inginkan, tapi kami ingin terus bermimpi memiliki properti yang kami impikan terus dan terus sembari bersyukur akan pemberian Tuhan kepada kami. Ingin kami kejar mimpi itu.
***
Kami memiliki mimpi, memiliki rumah dengan banyak tanaman dan kursi untuk bersantai di halaman depan, meskipun tak luas namun cukup rimbun. Itulah harapan kami kelak, kami akan mengejar mimpi itu memiliki halaman yang tenang di saat keluarga kami berkumpul.
Flash back, 2 tahun yang lalu, sebelum memiliki properti kami masih ngekos. Ternyata hidup di tempat kos untuk pasangan suami istri tidak senyaman yang kami kira. Walau kami bisa hidup mandiri tanpa tinggal di rumah orang tua ataupun rumah mertua.
Kami harus antri kamar mandi, antri WC, dan antri dapur untuk memasak. Maklumlah, kami mencari tempat kos yang murah jadi fasilitas yang ada juga serba minim dan pas, sesuai dengan harga kos yang kami bayar tiap bulan dan itupun kami menyesuaikan dengan pendapatan kami.
Sempat saya berdiskusi dengan suami, rasanya kalau berlama-lama ngekos dengan keadaan seperti ini, kurang baik bagi kami. Saya ingin memiliki rumah sendiri, biarpun kecil seenggaknya saya nggak antri ke kamar mandi dan memasak setiap pagi.
Akhirnya kami memutuskan untuk mencari rumah. Mau tidak mau kami harus mencarinya, walau uang muka rumah kami dapat dari pinjam sana-sini sekalipun karena uang tabungan juga kurang. Dan, Alhamdulillah Allah mengabulkan keinginan kami, akhirnya rumah dengan tipe 30 dan luas tanah 6 x 12 meter berhasil kami miliki walau secara kredit.
Sujud syukur, akhirnya kami pindahan dari tempat kos ke rumah baru kami dengan menggunakan mobil carteran untuk membantu mengangkut barang-barang kami.
Belum berhenti disitu perjuangan kami untuk bermimpi memiliki properti yang kami idamkan. Kami harus bersusah-susah dahulu.
Iya, kami belum mempunyai dapur yang layak. Mau tak mau suamiku membuatkan dapur ala kadarnya dari terpal warna biru. Sebagai pelindung disaat panas dan hujan. Kami masih belum mampu untuk merenovasi dapur. Uang kami belum cukup, masih untuk mencicil rumah ini. Dapur ala kadarnya, namun tetap bisa memasak tanpa harus antri berlama-lama.
Alhamdulillah, setelah berbulan-bulan memasak di dapur layaknya dapur pengungsian, akhirnya Allah mengabulkan do'a kami. Kami memiliki dapur yang layak sekarang, dengan atap yang layak pula. Alhamdulillah, sudah ada meja makan pula. Kami bisa berkumpul dan bercengkerama disini. Iya, disinilah kami melepas lelah setelah pulang kerja, dengan sharing dan bercerita keadaan tempat kerja masing-masing.
Walaupun cat tembok masih separuh dikerjakan, namun keharmonisan di dapur ini sangat terasa, saat kami bergurau bersama, memasak bersama, dan menemukan resep baru bersama.
Alhamdulillah, untuk urusan dapur sedikit demi sedikit sudah selesai. Kini tinggal merenovasi bagian depan saja. Kami masih berusaha mengumpulkan uang hasil keringat kami. Sedikit-sedikit lama-lama akan menjadi bukit juga. Hanya butuh waktu, kesabaran untuk mewujudkan mimpi itu.
Sedikit-sedikit kami mulai berbenah lagi, hasil tabungan kami gunakan untuk merenovasi bagian depan. Tidak selesai begitu saja, kami masih harus mencari pinjaman untuk bayar ongkos tukang bangunan agar mereka dapat menyelesaikan sesuai waktu yang telah disepakati.
Tak berselang lama rezeki dari Allah datang lagi, tiba-tiba ada yang menawarkan pinjaman kepada kami untuk merenovasi rumah. Akhirnya, dengan pinjaman seorang sahabat, rumah depan kami renovasi sedikit demi sedikit. Walaupun belum 100 persen selesai tapi kami bersyukur, akhirnya rumah kami memiliki pagar tembok.
Suatu saat, halaman depan akan selesai juga dengan pagar sebagai pengamannya. Merenovasi butuh waktu, butuh biaya, butuh tenaga, butuh material. Mimpi memiliki properti yang kita idamkan.
Salam,
Dwi Puspita
Rasa bahagia ini terjadi minggu kemarin, saat suamiku memberikan kejutan untukku. Masih dalam bulan Agustus kebahagiaan itu aku rasakan. Saat memilikinya, merasa lengkap sudah, namun namanya manusia selalu aja yang kurang. Sudah sejak lama aku mengimpikan memiliki kamera pocket. Iya, kamera yang bisa aku gunakan kemana-mana dan bisa memotret apapun yang aku lihat. Aku selalu merengek-rengek ke suamiku agar dia membelikan kamera itu. Namun sayang beribu sayang, keinginan itu tak kunjung di ACC oleh suamiku. Semua usaha sudah aku lakukan, mulai dari ikut kontes berhadiah sampai dengan undian berhadiah kamera, semuanya gagal. Rezeki belum berpihak padaku untuk memiliki kamera itu.
Saat pulang kerja dan seperti biasa jalanan Kota Surabaya macetnya lumayanlah ya, namun tak separah macet di Jakarta. Dengan mengetahui seluk beluk Kota Surabaya akhirnya kami bisa mengatasi kemacetan ini dengan menerobos jalan melewati rumah-rumah penduduk. Menelusuri gang demi gang, dan seringkali kami menemukan tikus got yang juga ingin masuk ke got yang satu ke got yang lain. Pemandangan yang selalu aku jumpa. Yeay, akhirnya kami tak terjebak macet setelah menelusuri jalanan gang rumah padat penduduk. Entah tiba-tiba suamiku melewati jalur berbeda. Tidak melewati jalur pulang seperti biasa. Tiba-tiba kami berhenti di Toko Elektronik terbesar yang ada di Kota Surabaya. Sebut saja Hartono Elektronik. Sepeda motor kami parkir dan kami berjalan masuk melewati segala macam elektronik keren yang ada di tempat itu.
Wah, sepertinya ada sesuatu nih yang akan dibeli oleh suamiku. Jangan-jangan mau beli TV ya, maklum TV kami masih TV tabung, siapa tahu suami ingin membeli TV yang nggak ngabisin tempat. Atau jangan-jangan mau beli AC ya,,maklum rumah terasa di padang pasir. Panas banget kalau siang apalagi malam hati disaat mau tidur. Harus ngidupin kipas angin dengan kecepatan maksimal agar anginnya maksimal juga dan semuanya dilewati oleh suamiku. Artinya suamiku tidak membeli salah satu elektronik itu. Akupun tak tau apa yang akan dibeli oleh suamiku. Apa cuma jalan-jalan aja ya disana atau... masa bodoh, yang penting kan nanti pas di kasir aku nggak ikut bayarin. Ternyata eh ternyata, saat di galeri kamera aku disuruh memilih kamera yang aku mau.
Aaaaa... senengnya. Langsung aku kecup suamiku didepan mbak-mbak SPG. Beneran nih suamiku memberiku kamera. Disuruh pilih sendiri pula. Disuruh pilih model yang aku suka. Rasa bahagia ini memiliki kemera pocket akhirnya tersalurkan sudah. Terima kasih suamiku. Alhamdulillah Ya Allah. Akhirnya aku memiliki kamera juga, kejutan yang sangat indah dari suami. Aku genggam kamera itu erat-erat, rasa bahagia ini tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Seneng deh pokoknya. Ini nih penampakan kamera yang aku punya sekarang. Walau nggak pernah menang lomba blog atau kontes lainnya demi memenangkan kamera akhirnya, suamiku lah yang melihat usahaku untuk mendapatkan sebuah kamera dan akhirnya dia memberikan hadiah ini untukku.
Terima kasih sayang. Aku bahagia hari ini. Aku bahagia walau cuma ini. Aku bahagia aku sekarang bisa lebih berekspresi lagi saat akan mengambil objek. Yesss aku janji aku akan rajin ikun kontes dan lomba blog. Biar kamera pemberianmu bermanfaat ya. Ketjup cinta dari istrimu.
Foto Pribadi |
Tips aman dan selamat naik bis, apalagi saat akan mudik Lebaran. Pasti deh uyel-uyelan di dalam karena mereka kadang tak peduli dapat tempat duduk atau tidak yang penting mereka bisa sampai kampung halaman. Pengalamanku juga pernah berdiri selama berjam-jam didalam bis karena aku ingin segera sampai rumah. Nggak peduli capek, asalkan sampai rumah dengan cepat dan selamat. Aku yakin, dari pembaca juga pernah merasakan sensasi naik bis. Yuk kita simak tips aman dan selamat saat naik bis. Berikut aku berikan tips agar aman dan selamat selama dalam perjalanan.
- Baca Basmalah sebelum naik, berdo'a dan meminta perlindungan kepada Allah agar diberi keselamatan.
- Duduk di deretan kursi paling tengah.
- Jaga dan pegang erat barang bawaan. Jika ada barang berharga, seperti hape, uang, dokumen pribadi, perhiasan, dan laptop hendaknya jangan sampai jauh dari jangkauan kita.
- Pilih tempat duduk dengan perempuan, tapi tetep diwaspadai karena perempuan belum tentu aman juga.
- Jangan memakai perhiasan. Seperti cincin, kalung, dan gelang secara berlebihan. Ini bisa mengundang perampokan atau gendam.
- Waspadai jika ada yang mengajak bicara, kalau sekiranya nggak nyambung nggak usah diterusin, takutnya sih motif gendam.
- Sekiranya mengantuk tahan dulu, itupun jika kita pergi sendirian. Namun jika ada keluarga atau teman hendaknya secara bergantian saja jika akan mau tidur.
- Banyak berdzikir dan mengingat Allah.
- Ucapkan Alhamdulillah ketika bis sudah sampai di tempat tujuan.
Nah, gimana tips aman dan selamat naik bis. Kalau ada tambahan, silahkan ditambah ya. Dengan senang hati Si Mimin ucapkan banyak-banyak terima kasih. Oke berhubung si Mimin membuka berbagai pendapat dari teman-teman untuk menambahkan tips-tips aman dan selamat naik bis, berikut ini adalah beberapa tambahannya :
- Mas Fiu menambahkan : kaki kanan melangkah terlebih dahulu.
- Mas Ilham Fauzi menambahkan : pakaian yang dikenakan perempuan hendaknya yang sopan dan jangan terlalu mencolok warnanya, agar tidak menjadi tameng kemaksiatan.
- Kang Asep menambahkan : kalo di film-film barat biasanya perempuan selalu membawa semprotan merica karena bisa digunakan untuk mematahkan tindak kejahatan
Hai hello semuanya, para cecewe yang lagi bingung untuk membersihkan sisa make up sehabis pulang kerja, habis kuliah, habis acara nikahan, habis jalan-jalan, habis pesta atau lainnya, whatever lah ya. Jangan bingung deh kalian, karena ada tissue basah dari Mitu, yaitu Mitu Shikada Facial Cleansing Wipes yang akan membersihkan tata rias di wajah kalian semua.
Teksturnya yang halus lagi lembut cucok banget ya buat cewek-cewek. Tau karena apa?, karena produk ini diklaim dapat membersihkan wajah dengan lembut, memberikan kesegaran, dan dapat membersihkan tata rias dan maskara di wajah kamu.
Dengan ekstrak mentimun, chamomile, dan lidah buaya yang pastinya akan memberikan kesegaran setelah pemakaian. U know lah ya manfaat mentimun sendiri adalah menghilangkan kerut dan pori di wajah.
Kemasan Mitu Shikada Facial Cleansing Wipes yang sering aku bawa kemana-mana adalah kemasan yang kecil dengan 10 sheet di dalamnya. Cukup simple dan membantu sekali untukku yang bekerja seharian penuh. Menghilangkan tata rias dan membuat wajah kembali segar.
Harganya pun murah meriah, cukup dengan 4000 rupiah saja. Pas sekali dikantongku. Kemasan ini memiliki stiker, yang nyaman ditutup dan dibuka sesuai dengan kebutuhan kita. Adanya stiker ini adalah untuk menjaga kelembapan tissue. So, nunggu apalagi yuk sediakan Mitu Shikada Facial Cleansing Wipes di tas kamu. Pastikan wajah kamu segar setiap hari ya.
Salam,
Dwi Puspita
Harganya pun murah meriah, cukup dengan 4000 rupiah saja. Pas sekali dikantongku. Kemasan ini memiliki stiker, yang nyaman ditutup dan dibuka sesuai dengan kebutuhan kita. Adanya stiker ini adalah untuk menjaga kelembapan tissue. So, nunggu apalagi yuk sediakan Mitu Shikada Facial Cleansing Wipes di tas kamu. Pastikan wajah kamu segar setiap hari ya.
Salam,
Dwi Puspita
Hatiku hari ini berseri-seri, yesss aku senang sekali. Aku mau travelling besok bersama suami dan adik-adikku, mau menikmati pantai di kampung kelahiranku, yang mana pantai memang tempat liburan favoritku sedari dulu. Sudah nggak enak duduk, konsentrasi melayang kemana-mana saat kerja, gelisah sekali menanti nanti malam untuk segera berangkat menuju tempat terindah. Weekend ini, aku akan travelling lagi, lagi, dan lagi.
Sebelumnya, aku harus menyiapkan segala
sesuatu yang harus dibawa. Pakaian, perlengkapan mandi, kosmetik, kacamata,
sandal, kamera, dan Liang Teh Cap Panda. Mengapa Liang Teh Cap Panda harus
dibawa juga? Soalnya, liburan kali ini berhubungan dengan pantai, so pastilah
cuaca disana sangatlah panas, nggak cukup air minum saja, butuh yang
segar-segar untuk menghilangkan dahaga, so Liang Teh Cap Panda lah
solusinya.
Pulang kerja, aku langsung cap cus ke minimarket dekat rumah.
Kupastikan Liang Teh Cap Panda ada disitu, dan taraaaaaaa...aku
melihatnya. Asik sebagai bekal besok agar aku tak dahaga dan bisa
bersenang-senang di pantai tanpa harus bingung mencari toko yang menjual
minuman.
Pantai Jumiang menjadi pilihanku untuk
berlibur, berlibur sekalian pulang kampung. Pantai ini terletak di Kabupaten
Pamekasan Madura. Mungkin jika ditanya, apakah pantai ini masih perawan? Akan
aku jawab tidak, karena di Pantai Jumiang aktifitas para nelayan dan keluarga
nelayan semuanya tumpah ruah disini. Mulai dari melaut, menjaring ikan,
menjemur ikan, merangkai jaring, dan jual beli ikan dari para tengkulak
semuanya berbaur disini.
Untuk menuju ke lokasi pantai kita akan
melewati hiruk pikuk kerumunan orang seperti menjual dan menjemur ikan. Dan
setelah itu kita akan menemukan garis pantai putih yang sangat panjang, itulah
Pantai Jumiang. Untuk masuk ke wilayah ini tidak dipungut biaya sepeserpun.
Jadi kita bebas bermain sepuasnya.
Menikmati pantai seperti ini benar-benar
menggoda, belari-lari memburu angin, melempar batu ke tengah laut dan berteriak
untuk memecah kesunyian. Dan mengejar bulu babi. Di pantai Jumiang ini banyak
sekali bulu babi. Aku menemukan satu bulu babi yang berlari-lari di tiup angin.
Disisi pantai yang lain terdapat sebuah
bangunan tua yang sudah tak berbentuk. Hanya rangkaian batu bata saja yang bisa
aku lihat. Menurut cerita kakekku dulunya bangunan ini berupa Masjid pada zaman
Belanda, namun entah mengapa bangunan tua ini tak berfungsi. Kakeku tak bisa
menjelaskannya juga. Menurut pendapat pengetua yang lain, bangunan ini rusak
karena terkena pasang air laut. Dibelakang bangunan ini juga ada sumur tua yang
sudah tak berfungsi lagi. Inilah bukti sejarah pada masa itu, pada saat masih
di jajah Belanda.
Meninggalkan bangunan tua, aku bisa
melihat keindahan tanaman hijau didepannya. Indah sekali, bagaikan di negera
Tulip. Bunga-bunga ungunya yang bermunculan, ingin sekali memetiknya, namun aku
tak mau merusak alam. Biarkanlah bunga itu memberikan keindahan di Pantai ini.
Berjalan lagi, menuju sisi lain di Pantai
Jumiang. Aku melihat perahu nelayan. Perahu yang sudah kembali dari melaut dan
parker di tempatnya, Iseng-iseng aku menghampiri perahu itu, mencoba naik dan
berfoto denga gaya "Rose" di TITANIC.
Liburan kali ini sungguh menyenangkan.
Walau aku seharian penuh di tempat ini, aku merasa tubuhku tetap segar. Dengan
berbekal Liang Teh Cap Panda di tas ranselku dan aku meminumnya disaat cuaca
sangat panas. Hasilnya, aku kembali segar dan aku bisa melanjutkan bersenang-senang di tempat ini.
Terima kasih Liang Teh Cap Panda membantuku menikmati liburan yang sangat panas
di tempat ini. Besok pasti akan jalan-jalan lagi ke tempat yang lebih seru. Jalan-jalan terus, travelling terus, yang penting ada Liang Teh Cap Panda :)
Nih ya, cerita wong ndeso lagi #lagi dan
lagi . Sebelumnya baca disini.
Awalnya aku nggak tau dengan banana boat, Suatu hari saat kami (kantor) akan merencanakan
liburan ke pantai, temanku nyeletuk kalo ntar di pantai lebih asiknya naik
banana boat. Lah ya, namanya wong ndeso, aku pikir
apaan sih banana boat itu. Aku cuma menerjemahkan satu per satu
kata-kata itu. Banana yang artinya pisang sedangkan boat artinya perahu,
berarti perahu pisang, hmmm...perahu yg bentuknya pisang, atau perahu dari
pisang...
Tapi ya tapi, namanya wong ndeso
lah...loading nya agak lambat pula. Masih meraba-raba seperti apa bentuk dan
rupanya... Apakah seperti ini ?
Ah...dan lagi-lagi dibuat malu. Dan pada
akhirnya aku tahu banana boat itu seperti apa, setelah melihat dengan mata
kepala sendiri dan menyaksikan keseruan teman-teman dengan perahu yang dominan berwarna kuning dan berbentuk pisang itu. Pantesan dinamakan banana boat.
Ahaahaha...pertanyaan dari segala pertanyaan wong ndeso terjawab sudah. Dadadada... wong ndeso naik banana boat. Kalian pernah naik banana boat? Asik
ya...saat diceburin ke lautnya
*) Foto dokumen pribadi ya :)
Tanjung Benoa, Nusa Dua - Bali |
Pantai Matahari Terbit a.k.a Pantai Sanur |
Watu Ulo |
Watu Ulo dan hamparan Samudera Hindia |
*Foto koleksi pribadi :)
Ngemeng-ngemeng tentang Bali nih ye, emang nggak ada matinya. Sejak tulisan ini dirangkai, aku lagi mikirin kapan bisa liburan ke Bali lagi. Yah, kalau bisa gratis kali ya, kan enak hahaha. Bali itu menurutku, hmmm menurutku loh ya...salah satu pulau terindah. Punya cita-cita mau ke Raja Ampat, lalu ke pantai Laskar Pelangi di Belitung, terus mau ke Wakatobi, mau ke Lombok juga...pokoknya yang berbau pantai karena aku suka sekali dengan pantai.
Eh tapi jangan jauh-jauh dulu deh. Kan di Jawa Timur juga ada, aku pengen ke Pulau Sempu, disana ada pantai yang indah. Air lautnya langsung dari Samudera Hindia, sama seperti di Watu Ulo pasti nggak kalah keren ya. Ahhh cuma cita-cita saja ya tapi semoga suatu saat terealisasi.
Haaahaay ini aku posting makanan lagi ya. Kali ini makannya adalah nasi goreng. Nasi goreng ini bikinan saudaraku, makanya aku beri nama nasi goreng ala taretan dhibik. Taretan dhibik itu sendiri adalah bahasa Madura yang artinya saudara sendiri, jadi arti keseluruhan jika memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Nasi Goreng ala saudara sendiri.
Saudaraku hobby sekali masak, masak apapun dengan menu baru dan aneh. Untungnya kali ini nggak aneh ya kalau aneh biasanya aku nggak mau makan, takut mabuk. Hahahaha... Nasi goreng yang dicampur ikan teri yang super kecil dan sossis plus pentol yang udah di goreng pula hmmm membuat ku nambah dan nambah. Apalagi suamiku, yang biasanya dia pilah pilih makanan, melihat makanan bikinan si kakak ipar langsung dilahapnya. Selamat makan ya maaf aku nggak tahu bahan dan caranya membuat nasi goreng ini. Yang penting perutku dah kenyang dan lemak-lemak itu semakin menempel di tubuhku.
Yah si kuli lagi ngantuk, butuh minuman anti ngantuk, biar nggak mantuk-mantuk pas lagi nguli. Pasti kalian tahu, minuman anti kantuk yang terkenal? iyah namanya kopi.
Aku bisa dibilang kecanduan, kecanduan dengan kopi. Aku akui itu nggak baik, bagi kesehatanku dan tubuhku. Tapi selalu saja aku abaikan. Tolang jangan ditiru ya. Aku hanya ingin mendeskripsikan diriku saja dengan kopi. Aku pecinta kopi sejati. Aku nggak bisa jauh-jauh dengannya. Sekali ngantuk menyerang aku langsung pesan pada bapak warkop pinggir jalan dimana aku nguli. Dari saking seringnya pesen kopi, kadang bapak warkop sms aku kalo aku nggak mesen. Hanya satu cara yang bisa mengurangi akan kecanduanku terhadap kopi, yaitu puasa.
Selfie di pagi hari |
Habis minum kopi, mata bisa melek dan senyumpun akan merekah kembali. Semangat beraktifitas kawan semua :)
Harga baksonya cukup 5000 saja. Murah sih, isinya hanya
pentol 1 biji seukuran telur ayam dan isi pentolnya adalah telur ayam yang sudah
direbus. Ada sedikit tambahan sayur sawi, kubis, dan mie bihun. Tak lupa
ditaburi bawang goreng diatasnya agar aromanya menggugah selera. Ditambah sambel 3 sendok saja, Insyaallah akan
membuat hidung sedikit meler namun ini tak mengurangi cita rasa kelezatan baksonya.
Bakso murah meriah yang aku temukan di pinggir jalan, jika lapar aku akan
memburu bakso ini. Biasanya aku hanya nambah kuah saja, lumayanlah biar agak
kenyang dengan kuah baksonya. Pengen irit ya seperti ini, cukup tambah kuah dan
itupun gratis pula. Aku bisa ngacir meninggalkan warung itu setelah membayar
uang pas, 5000 rupiah saja :D
Ini ritual yang selalu aku jalani bareng suami. Sehabis nguli aku selalu berhenti di Masjid pinggir embong guna menunaikan ibadah sholat Maghrib. Kalau perjalanan pulang nguli, kami terusin sampai ke rumah, insyaallah waktu untuk sholat Maghrib nggak nututi. Mau nggak mau harus berhenti dulu di salah satu Masjid yang akan menjadi tempat kami beristirahat sore. Merebahkan badan sejenak dan mengambil wudlu agar tampak segar kembali.
Namun, kini tinggallah kenangan. Tempat nguli kami udah nggak sejalur. Pulang nguli sudah sendiri-sendiri. Kadang aku duluan yang nyampek rumah, dan kadang suami yang nyampek duluan. Sedih sih, awalnya berangkat dan pulang nguli bersama, eh sekarang udah sendiri-sendiri.
Selalu bersyukur atas Nikmat Allah. Pasti semuanya sudah di atur oleh Nya.
Perut udah melilit, tak kuat menahan tarian para cacing di perut. Mau tak mau aku tinggalkan meja kuliku yang berhamburan dengan kertas-kertas. Aku lari ke warung sebelah mencari obat nya para cacing. Yah, dan akhirnya aku menemukannya. Dengan modal membawa uang 10ribu rupiah waktu itu aku bisa menyantap makanan ini. Bersama kawanku yang juga sama-sama di mabuk kelaparan. Kami menyantapnya dengan sangat rakus, menu enak dengan harga yang murah adalah andalan kami. Intinya harus hemat, tapi mengenyangkan. Biar kantong nggak pada jebol.
Selamat santap siang, menuku kali ini adalah penyetan telur dadar dengan sambelan yang super pedas. Sedangkan temanku penyetan lele goreng dan tempe. Alhamdulillah, setelah kenyang akhirnya kami bisa nguli lagi.
Tiap kali mau berangkat nguli, dan itupun dengan syarat aku nggak sempat masak memasak buat sarapan untuk aku dan suamiku. Biasanya aku beli gorengan di pinggir jalan yang sejalan menuju tempat nguliku.
Aku tertarik membeli gorengan disini soalnya harganya murah meriah. Gorengannya gede-gede terus masih anget pula, cucok banget harganya sama kantong aku, 500 rupiah per gorengan. Dengan hanya membayar 5ribu rupiah, 10 gorengan sudah terbungkus di kresek warna hitam.
Siap-siap aku bawa nguli tuh gorengan. Gorengannya pun macem-macem, ada tempe goreng, tahu goreng, tahu isi, pisang goreng, ote-ote, singkong goreng, dan tempe gembos. Dan itupun udah lengkap dengan petis dan lombok hijaunya.
Kalau kalian gimana? Suka gorengan juga apa nggak?
Walau belum pernah menginjakkan kaki ke tetangga sebelah #Malaysia tapi seenggaknya udah pernah merasakan snack dari Malaysia atau paling nggak sudah melihat foto-foto teman kantor yang udah pada liburan kesana, di Menara Kembarnya.
Iyah, aku mendapatkan snack dari Malaysia. Aku disodori 3 bungkus snack oleh teman kantorku. Sepintas snack itu seperti snack yang ada di toko-toko yang harganya berkisar antara 500-1000 rupiah per bungkusnya. Semacam snack yang dibeli anak kecil. Rasanya pun saat aku coba juga sama persis seperti snack yang sering aku beli di toko. Batinku, owalah rasanya sama seperti snack di Indonesia toh, jadi nggak penasaran lagi dengan jajanan/snack di Malaysia.
Kira-kira harga snack ini di Malaysia berapa ya? Oh ya saat teman kantorku liburan dari Singapore, oleh-olehnya tas dari Singapore.
Aku suka bunga. Suka tanaman. Suka lihat yang hijau-hijau dan berwarna-warni. Dimanapun aku tinggal, pokoknya harus ada tanaman. Jika lahan sempit, aku mau bungaku ada di pot, seenggaknya bikin mataku adem dan penuh warna. Rasanya melihat bunga warna-warni itu ada kepuasan tersendiri. Seperti para cecowo yang merasakan kepuasan setelah menghisap batang rokoknya. Seperti anak bayi yang habis nenen ke ibunya. Seperti cecewe yang habis belanja belenji ngabisin duit pacarnya. Dengan ukuran 3 x 1,5 meter di depan rumah, bunga-bunga ini aku siram. Suka sekali melihat mereka bermekaran di pagi hari. Banyak kupu-kupu yang bermain diantara bunga warna-warni itu. Terbang kesana kemari menghisap madu. Bunga-bungaku yang aku siram setiap hari, dikala pagi ketika aku akan berangkat nguli, dan ketika petang saat aku datang nguli.
Potnya memanfaatkan barang bekas ya,,,coba tebak, potnya dari apa tuh??? |
Bunga-bunga indah yang menjadi inspirasiku. Indah sekali, melihatnya saja aduhai nggak bosen mata memandang. Mungkin lahannya luas banget ya, lahan di negeri dongeng tersebut. Walau nggak punya lahan seluas itu, aku akan tetap bersemangat merawat dan menjaga bunga-bungaku. Aku ingin mempunya taman mungil yang dipenuhi dengan warna-warni bunga. Bunga-bungaku menjadi penyejuk hatiku. Bunga-bungaku mewarnai taman di rumahku. Kalian punya taman nggak? kalian suka bunga juga kan?
Wong ndeso kere, kere itu sama artinya nggak ada uang, uangnya dikit, atau lagi bokek lah. Maunya sih makan-makan bergaya restoran bintang 5, tapi masak sih ada restoran yang harganya murah, wong ndeso kan lagi kere. Setelah cari dan bertanya sana-sini memang bener ada loh. Dan, lagi-lagi wong ndeso jejingkrakan menemukan tempat makan ini walaupun bukan restoran sih yang penting udah ada AC yang semriwing-semriwing menyejukkan dan mengeringkan keteknya wong ndeso. Maklum lah, ke tempat makan ini wong ndeso jalan kaki di terik matahari pada waktu istirahat siang guna mendapatkan makan siang yang murah tapi berkualitas. Dan, dengan jalan kaki itu menyebabkan ketek wong ndeso basah kuyup.
Selain ada AC nya disana juga disediakan TV. Jadi sambil makan dengan angin yang semriwing-semriwing, wong ndeso bisa menikmatinya sambil nonton TV. Oh ya tempat makan ini bersih loh, luas pula, wong ndeso ketagihan, ketagihan dengan harga dan masakannya. Bayangkan saja, nasi 3 centong, 1 ikan tongkol tanpa kepala, tahu tempe goreng, sayur asem, sambel, dan es teh sak jemblong cuma 12ribu. Alamak ini mah bener-bener wong ndeso yang lagi nguli... Seneng banget nemu harga murah meriah seperti ini disaat lagi kelaparan.
Oh ya, udah baca cerita wong ndeso lainnya? disini ya :)
Yeah, aku adalah wong ndeso. Jadi maklum jika ada suatu hal yang baru yang belum pernah wong ndeso lakukan. Jejingkrakan dan teriak-teriak kecil, menggambarkan suasana hati yang lagi happy :) Ceritanya adalah wong ndeso diajak suami liburan. Nginapnya nggak tanggung-tanggung lah di hotel. Hotelnya bukan cuma satu hotel saja, jadi intinya tiap malam pindah hotel. Biar wong ndeso menikmati sensasi bermacam-macam hotel. Cun sayang buat suami, walaupun kami sama-sama dari ndeso, yang super ndeso adalah aku #tutup muka, malu. Sayang banget ama suami kalo suami ngasih kebahagiaan seperti ini...buahahahaha #tertawa setan
Wong ndeso masih belum paham. Di kamar hotel yang selalu sejuk dengan AC nya wong ndeso nggak bisa tidur, biasanya wong ndeso kipas-kipas pake kardus bekas kalo mau tidur. Sprei putih bersih yang ditiduripun membuat wong ndeso nggak bisa tidur, maklum dirumah biasanya pake sprei dari sarung bekas yang sudah nggak kepake. Masih nggak bisa tidur dengan bantal empuk yang ada di hotel, soalnya wong ndeso pake bantal keras yang bikin leher kaku setelah bangun tidur. Selain itu wong ndeso kaget saat mandi, tinggal pilah pilih air hangat atau dingin buat mandi. Biasanya wong ndeso kalo mau mandi pake air hangat dirumah selalu pake dandang buat ngerebus air telebih dahulu baru deh bisa mandi pake air hangat. Wong ndeso merenung sebentar, berharap rezeki dan nikmat Allah selalu terlimpah pada Nya.
Salam, wong ndeso.
Disinilah rumah emakku. Dindingnya masih terbuat dari anyaman bambu, pintunya dari pohon jati tua, kadang bila hujan, air mulai merembes sedikit demi sedikit melewati celah-celah di genteng. Rumah mungil ini sangat adem, tempat semua anaknya berkumpul, suka duka semua tumpah ruah di tempat ini. Emakku, melahirkan putra putrinya disini. Mengasuh, merawat, membesarkannya disini. Setelah besar dan bisa mencari nafkah sendiri barulah mereka (para anak) merantau. Emak sendirian di rumah ini, bersama kenangan putra putrinya.
Kesempatan lebaran kemarin menjadi moment yang dinanti-nantikan oleh emak. Anak-anak emak pada kumpul semua, tumpah ruah di rumah mungil ini, duduk bersama mengingat kenangan masa lalu. Ah, emak aku kangen sama emak, rumah mungil itu menjadi saksi kekuatanmu sampai hari ini dan seterusnya. Rumah emak, yang selalu aku kenang. Rumah emak yang menyimpan banyak kerinduan dan kenangan.
Baca juga :
Tungku di dapur emak
Alhamdulillah, akhirnya aku baru tau rasanya makan pempek. Jujur, ini kali pertama aku makan pempek, sebelumnya aku cuma melihat gambarnya aja ataupun mendengar cerita dari teman-teman saat mereka bercerita sensasi makan pempek dengan kuahnya, dan kali ini mimpi itu jadi nyata, aku makan pempek juga bulan Juni (2014) kemarin. Itulah kali pertama aku merasakan kelezatan pempek dalam hidupku.
Aku membelinya saat berteduh di depan Indomaret daerah Klampis, maklum lah saat itu lagi hujan. Aku terbirit-birit mencari tempat yang aman dari hujan. Karena cuaca yang sangat dingin, ditambah angin yang kenceng, mau nggak mau harus nyemil. Untungnya ada yang jual anget-anget, yaitu pempek. Nggak bisa bohong, pempek lenjernya itu loh. Ukurannya serba mini dan harganya 5ribu rupiah. Kurang puas sih sebenarnya, namun apa daya. Yang penting aku sudah merasakan nikmatnya makan pempek. Jadi kalo ada orang tanya, pernah makan pempek? aku akan menjawab dengan lantang, sudah donk.
Member of KEB
ASUS ROG Phone 8
Member of Mama Daring
BACAAN YANG PALING DICARI
-
Ini pengalaman pribadi saya saat pakir inap mobil di Terminal Purabaya. Rencananya saya, suami, dan anak laki-laki saya mau ngebolang ke B...
-
Assalamualaikum sahabat www.dwipuspita.com, postingan kali ini saya ingin sedikit curhat saat ingin memiliki rumah di komplek perumahan. Yah...
-
Assalamualaikum... Biasanya teman-teman akan mencari tempat yang asik untuk ketemuan kan? Nah, biasanya diajak ngopi untuk nongkrong. Di Men...
-
Assalamualaikum teman-teman. Semoga teman-teman selalu dalam keadaan sehat dan bahagia. Dalam postingan kali ini saya mau berbagi cerita ten...
-
Penolong perut saat kelaparan di Jalan Pantura, ya mampir saja di Lesehan Ikan Bakar Bu Tatik. Waduh, kalau begini nih ceritanya pasti ...
-
Hari yang dinanti-natikan anak3 dan juga saya bisa ikut suami kerja wira-wiri entah kemana. Ya pokoknya ikutlah ya walaupun jujur lebih enak...
-
Assalamualaikum teman-teman... Ini pengalaman saya, pengalaman parkir inap mobil di Bandara Juanda. Di Bandara Juanda yang Terminal 1 (p...
-
Pangkalan Kerinci adalah sebuah kecamatan yang sekaligus menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian dari Kabupaten Pelalawan, provinsi Riau...
-
Bagi Anda yang gemar bermain game dengan kualitas grafis terbaik, memiliki laptop Gaming yang dapat menjalankan berbagai game berat tanpa l...
-
Pengalaman mengurus perpanjangan SIM di SIM Corner PTC Surabaya. Lebih tepatnya sih saya ikut suami mengurus perpanjangan SIM C nya yang a...
TULISAN SAYA
-
▼
2014
(188)
-
▼
August
(28)
- Wong ndeso akhire keluwen
- Mengejar Mimpi Membangun Properti Idaman
- Senyum bahagia saat memilikinya
- Tips Aman dan Selamat Naik Bis
- Mitu Shikada Facial Cleansing Wipes
- Bermanja ria di Pantai Jumiang
- Wong ndeso numpak Banana Boat
- Bali dan segala keindahannya
- Ungkapkan cinta di Pulau Bali
- Nasi Goreng ala taretan dhibik
- Kuli lagi ngopi
- NgeBakso Telur Ayam
- Leren dhisek
- Siang gini enaknya makan apa ya?
- Gorengan pinggir jalan
- Snack dari Malaysia
- Bunga-bunga di taman
- Wong ndeso kere
- Wong ndeso nginap di Hotel
- Gubuk adem milik emak
- Pempek
- Dilema
- Tugu Monas vs Tugu Pahlawan
- Ikan asap khas Kenjeran
- Voucher Elzatta yang terbuang
- Tungku di dapur emak
- Masuk kerja lagi
- Aku kembali
-
▼
August
(28)