Disinilah rumah emakku. Dindingnya masih terbuat dari anyaman bambu, pintunya dari pohon jati tua, kadang bila hujan, air mulai merembes sedikit demi sedikit melewati celah-celah di genteng. Rumah mungil ini sangat adem, tempat semua anaknya berkumpul, suka duka semua tumpah ruah di tempat ini. Emakku, melahirkan putra putrinya disini. Mengasuh, merawat, membesarkannya disini. Setelah besar dan bisa mencari nafkah sendiri barulah mereka (para anak) merantau. Emak sendirian di rumah ini, bersama kenangan putra putrinya.
Kesempatan lebaran kemarin menjadi moment yang dinanti-nantikan oleh emak. Anak-anak emak pada kumpul semua, tumpah ruah di rumah mungil ini, duduk bersama mengingat kenangan masa lalu. Ah, emak aku kangen sama emak, rumah mungil itu menjadi saksi kekuatanmu sampai hari ini dan seterusnya. Rumah emak, yang selalu aku kenang. Rumah emak yang menyimpan banyak kerinduan dan kenangan.
Baca juga :
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)