Jam istirahat pun tiba. Aku menundukkan kepala di meja
depan layar komputerku. Aku mengantuk dan tiba-tiba saat akan memejamkan mata, ponselku
berdering. Aku lihat panggilan dari siapa itu, dan wajah suamiku sudah tampak
di layar ponsel yang aku dapat secara mencicilnya selama satu tahun dan belum lunas
juga sampai sekarang.
“Assalamualaikum,
ada apa Ty”, tanyaku. “Wa’alaikum salam,
sudah makan belum?”, suamiku balik bertanya. “Belum, masih malas
pengen tidur saja, ngantuk aku”, jawabku dengan nada lemas. “Oh,,jangan lupa
sholat Dhuhur ya”, suamiku mengingatkanku. “Iya”, balasku. “Hmmm...sayang aku
butuh uang buat bayar hutang”, kata suamiku dengan serius. “Uangnya kan
tinggal Rp. 150.000,-, mana cukup untuk bayar hutang, terus kalau uangnya dibuat
bayar hutang nanti kita makan apa?”, jawabku dengan agak lemas menahan
kantuk. “Percaya pada Allah
ya, aku hanya minta izin ke isteriku saja, uangnya akan aku sedekahkan”,
izin suamiku. “Uang yang mana?”,
tanyaku penuh tanda tanya. “Uang yang Rp.
100.000,- akan aku sedekahkan dan sisanya buat pegangan kita”, jawab
suamiku. “Iya, nggak apa-apa
terserah yang akan jadi kebaikan”. kataku dengan mantap. “Terimakasih
istriku, biarkan Allah yang membalasnya”, suamiku meyakinkan. “Amien”,
balasku.
Dan setelah percakapanku dengan suamiku selesai aku
melanjutkan tidurku. Namun, akhirnya mata ini sulit kupejamkan karena suara
berisik printer yang ada di samping mejaku. Akhirnya aku bergegas untuk
melaksanakan sholat Dhuhur. Esok harinya di jam yang sama suamiku menelponku lagi.
Dia memberitahukan kalau dia mendapatkan pinjaman uang dari temannya sebesar
Rp. 10.000.000,-. Dan pinjaman itu bisa dicicil sesuai kemampuan kita. Alhamdulillah
Ya Allah. Janjimu memang benar. Masih tidak percayakah kita kepada janji Allah?
Allah berfirman pada Q.S Al Baqarah ayat 261
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Mahaluas
(karuniaNya) lagi Maha Mengetahui”.
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)