Barang-barang bekas yang tak terpakai ternyata masih bisa saya pakai. Kalian juga bisa memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di rumah kalian juga loh. Punya kayu bekas, sisa dari kursi rusak, meja rusak, tempat tidur rusak harap jangan di buang dulu. Siapa tau barang-barang tersebut bisa kita gunakan menjadi barang yang bermanfaat. Kalau barang bekas milik saya adalah kayu dan triplek sisa atap (plafon) yang sudah tak terpakai lagi.
Kemarin sempat woro-woro dan terlaksana juga, satu keinginan saya yaitu mempunyai rak buku. Rak buku ini bukan rak buku biasa, namun rak buku luar biasa karena terbuat dari barang bekas. Iya, dari barang bekas.
Rak buku yang terbuat dari bahan bekas ini terbuat dari kayu yang sudah tak terpakai dan triplek sisa plafon. Selain itu dari sisa kalender bekas untuk penutupnya agar terlihat cantik. Agar tambah manis bisa juga memakai kertas kado yang sudah tak terpakai lagi. Saya tidak memakai kertas kado karena saya tidak mempunyai kertas kado bekas, adanya cuma kalender bekas.
Mau beli kertas kado, eman-eman uangnya karena kan niatnya ingin membuat rak buku dari barang bekas. Jadi semua barang yang dipakai harus barang bekas.
Ya sudah akhirnya pakai kalender bekas saja, toh sama saja cantiknya.
Mau beli kertas kado, eman-eman uangnya karena kan niatnya ingin membuat rak buku dari barang bekas. Jadi semua barang yang dipakai harus barang bekas.
Ya sudah akhirnya pakai kalender bekas saja, toh sama saja cantiknya.
Alat dan bahan yang diperlukan sangat mudah sekali. Apa saja alat dan bahan itu.
- Kayu/triplek bekas
- Palu
- Gergaji
- Kalender bekas atau kertas kado bekas
- Paku
- Siku-siku besi
- Solasi
- Gunting
Ini adalah penampakan barang-barang bekas yang sudah tak terpakai. Ada kayu bekas, triplek bekas, palu, dan beberapa alat yang telah saya sebutkan di atas.
Kalender bekas membantu sekali untuk penutupnya, agar lebih manis, kalo ada boleh juga pakai kertas kado agar tampak terlihat manis dan berwarna. Jangan lupa disolasi agar nempel antara kertas dan tripleknya, bisa juga paku-paku tersebut ditutup dengan solasi agar tidak mengganggu dan terlihat manis.
Suami saya meletakkan rak buku ini tepat di dekat tempat tidur, agar saya bisa mengambil dan mengembalikan buku dengan mudah. Selain itu agar saya bisa membaca buku saat bete, saat mau tidur, saat lagi pengen me time, saat yang asik buat baca buku pokoknya. Hehehe...
Rak buku akhirnya selesai juga, dengan modal 12 ribu rupiah hanya untuk membeli siku-siku besinya. Bahan yang lainnya sudah tersedia tanpa harus mengeluarkan uang lagi. Solasi dan gunting sudah punya, paku sudah ada lengkap dengan palunya, apalagi barang-barang bekas seperti kayu, triplek, dan sisa kalender.
Kemudian menyusun buku-buku bacaan yang saya punya. Mulai dari buku bacaan pengantar tidur, novel, buku ilmu pengetahuan, dan buku catatan harian. Susun sesuai selera kita agar kita mudah mengambilnya. Tidak hanya buku sebenarnya, namun barang-barang lainnya bisa kita letakkan di rak ini seperti piala, pigura foto, vas bunga, alat-alat make up, dan masih banyak printilan kecil lainnya yang bisa kita tata di rak ini.
Gimana rak buku bikinan saya dan suami, mudah sekali bukan?
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)