Kami berangkat nguli bersama, kadang suamiku yang mengantarkan aku ke tempat nguliku atau sebaliknya aku yang mengantarkan suamiku terlebih dahulu ke tempat ngulinya. Biasanya, jika aku yang mengantarkan suami berarti kendaraan itu mau aku pakai saat jam makan siang. Maklumlah karyawan serba sibuk ya seperti aku ini, kadang lupa makan sampai malam tapi walaupun lupa makan tetap saja berat badan nggak turun-turun. Gimana nggak turun, la wong kerjaannya selalu nyemal-nyemil didepan komputer.
Rumah hasil keringat kami, jerih payah kami berdua yang kami cicil bersama pada tahun 2011. Hmmm... ternyata sudah lama juga ya, semoga segera cepat lunas agar bisa ngeredit barang yang lain. Puas dengan semua hasil yang telah kami lakukan, tapi kami tidak boleh sombong dan harus selalu bersyukur agar Allah selalu memberi rezeki yang lebih banyak, berkah, dan halal. Itulah rencana Allah, sungguh indah bukan.
Sandal ini sampai sekarang belum pernah aku pakai, eman sih yang mau memakainya. Maunya aku simpan aja, kalau bisa mau aku simpan dipigura lalu dipajang di kamar tidur. Sandal imut dari Tweety ini dikirim oleh Tweety saat dia masih kerja di Banyuwangi. Dia membelinya secara online di daerah Solo dan dikirim memakai ekspedisi ke alamat kosanku di Surabaya. Sandal yang diberikan oleh Tweety ini bertujuan agar aku selalu mengingatnya. Tapi sayang, sandalnya sampai sekarang belum pernah aku pakai. Maafkan aku suamiku :(
Harganya memang murah, tapi kenangannya sungguh bukan kenangan yang murahan. Kalian juga pasti memiliki kenangan dengan orang terkasih bukan, kenangan yang sangat bernilai harganya. Hanya bisa diingat namun tak bisa kembali. Kalau kalian punya barang dari orang terkasih juga nggak gaes?
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)