Siapa sih yang nggak suka ice cream? Hmmm, menurutku semuanya pada doyan. Mulai dari anak kecil, remaja, ibu hamil, cecewe yang lagi M... pasti deh semuanya suka. Berhubung kali ini tema kulinerannya Ice Cream, so... sini-sini aku bisikin tempat nge-Ice Cream yang asyik. 

Di Jalan Gubeng No. 66 tepat di pinggir jalan, terpampang jelas nama de boliva. Yang hafal dan suka wira wiri jalanan Surabaya pasti donk sudah tau dengan tempat ini. Yakin dech nggak mungkin tersesat, la wong udah besar gitu tulisannya DE BOLIVA.


Baca juga : Kuliner Surabaya-Es Dawet Kudus Minto

Iyapz, ceritanya weekend kemarin seperti biasa aku, suami, dan si kecil harus keluar rumah. Bosen donk di rumah terus, nah mumpung weekend sekalian deh aku ngajak suami buat ngambil hadiah Ice Cream. What? Hadiah Ice Cream... maksudnya gimana nih.

Gini nih ceritanya. Waktu itu kan ada Giveawaynya @de_boliva, iseng dech aku ikut via IG... (Oh, ya jangan lupa follow IG ku juga ya di @dwi__puspita). Eh... nggak taunya pecah telur alias menang. Duh... rezeki nggak kemana ya... pas lagi ingin hangout bareng keluarga akhirnya dapat juga ice cream gratisan. 

Di siang hari yang terik, panas yang menyengat ubun-ubun ingin segera kunikmati ice cream itu. Pintu masuknya instagramable banget loh. Cocok nih buat yang suka gegayaan buat koleksi foto di instagram. Tempatnya asyik, ada 2 pilihan yang AC dan non AC. Pastinya yang ber AC buat yang nggak ngerokok loh ya. Karena waktu kami kesana suasananya masih sepi, jadilah kami duduk di tempat yang non AC, dengan alasan sukaaa sekali dengan tempat duduknya.

Baca juga : Double Date bersama Vanilla Cheese dan Coco Peanut di Pancious

Melihat ice cream di depan mata, dengan warna warni dan rasa yang berbeda pastinya. Kemudian kami duduk di tempat yang hanya untuk 2 orang saja. Maunya sih gegayaan sok romantis gitu, gimana mau gaya la wong ada anak yang nggak bisa diem. Jadilah kami saling bergantian gendong si kecil.

Ice Cream pun datang, 2 piring ukuran besar. Ulala... baru pertama kali dihindangi ice ream di atas piring se gede gaban. Biasanya sih ukuran piringnya kecil, nggak se gede ini. Piring se gede gaban tuh untuk puding ice creamnya, yang ice cream ringsnya nggak segede itu piringnya.

Baca juga : Ketika sebuah rasa dipertanyakan

Sebelumnya si mbak nawarin ice creamnya mau yang rasa apa untuk puding ice creamnya. Pilihannya banyak, aku bingung... akhirnya aku pilih rasa green tea dan vanilla. Di tengah-tengahnya itu bukan ice cream melainkan puding, kemudian di siram cokelat dan ditaburi meses warna warni. Puding ice cream pilihanku dengan piring segede gaban pasti akan aku habiskan. Yang gede piringnya doang, ice creamnya malah bikin nagih.

Ice cream ringsnya menurutku lebih berasa, sukaaa banget. 2 piring ice cream ini aku habiskan. Lah... suamiku pesen apa ya?

Baca juga : Kuliner Surabaya- Heerlijk Library Cafe yang membuatku ketagihan

Seperti biasa sebelum dimakan difoto dulu donk makannannya. Rugi ah, udah ketempat kece dan makanannya juga kece nggak difoto. Seperti biasa, aku dan suami bergantian menjadi fotographernya. Untungnya pada waktu itu keadaan sepi, jadi kami bisa memaksimalkan pengambilan foto dari segi manapun.

 2 orang yang lagi duduk itu adalah suami dan anakku tercinta yang selalu setia menemani aku kulineran. Giliran aku yang ceklak ceklik mengambil gambar, maka suamilah yang mendapat tugas menggendong si kecil. Begitupun sebaliknya, saat aku yang menggendong maka tugas suamilah yang mengambil gambar. Hehehehe...

Giliran aku menikmati ice cream puding dan ice cream ringsnya. Sesekali dicicipi penuh penghayatan seolah-olah bisa merasakan sensasi ice cream puding ini. Hmmm, emang enak banget sih...menurutku. Setelah menikmati puding ice cream, aku pun menikmati ice cream rings... semua ice cream ini aku yang menghabiskan. Harga puding ice cream sebesar 50K dan harga ice cream rings sebesat 36K. Menariknya, semua ice cream disini rendah lemak alias low fat. Jadi, bagi kalian yang lagi diet atau takut gemuk bisa kok menikmati ice cream low fat ini.

Baca juga : Kuliner Surabaya – Menikmati Es Puter Kelapa Singapura di The Loop Graha Family Surabaya

Mau juga menikmati ice cream ini, datang aja di Jalan Raya Gubeng No. 66. Atau bisa juga kunjungi sosmed De Boliva berikut ini.

Mudik merupakan moment yang saya tunggu-tunggu, semua hal tentang mudik pastinya sudah saya persiapkan jauh-jauh hari tepatnya pada bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan saya selalu tidak sabar melihat kalender dan selalu menghitung mundur kurang berapa hari lagi Hari Raya Lebaran akan tiba.

Mudik saya kali ini sangat jauh berbeda dari mudik tahun kemarin, kemarin, dan kemarinnya. Mudik kali ini sudah ada si kecil yang saya dan suami saya tunggu-tunggu hampir 3 tahun lamanya. Pastinya, mudik kali ini jauh lebih asyik dari mudik tahun-tahun sebelumnya.

Mudik asyik ke kampung halaman, bertemu dengan orang tua, saudara, kakek, nenek, dan handai taulan semua. Mudik dan Lebaran saya menjadi asyik karena :

1. Saat akan memasukkan pakaian ke koper, ternyata bukan hanya pakaian saya dan suami saja yang ada di dalamnya. Namun, kini pakaian si kecilpun turut serta di dalamanya. Ini merupakan mudik pertama bareng si kecil, mudik bakalan asyik karena akan ada banyak cerita bersama si kecil selama mudik.

Barang bawaan semakin banyak, mulai dari diapers si kecil, peralatan mandi si kecil, mainan si kecil, obat-obatan si kecil... ah pokoknya banyak dech yang saya masukkan ke dalam koper. Benar-benar menjadi pengalaman mudik pertama bareng si kecil dan pastinya mudik kali ini menjadi mudik yang asyik.

2. Asyiknya melewati jembatan terpanjang se Indonesia. Bukan se Indonesia lagi namun se Asia Tenggara. Jembatan Suramadu yang kami lewati menuju kampung halaman tercinta. Menuju rumah emak, menuju Rumahku, Surgaku. Mudik Asyik karena selain pulang kampung pun saya bisa cuci mata.

Menikmati indahnya Jembatan Suramadu, sawah-sawah di kanan kiri jalan, pegunungan, dan bermain bersama si kecil di dalam mobil. Sesekali kami berhenti karena menenangkan si kecil yang agak rewel, sesekali berhenti saya bisa foto-foto, objek pertama adalah pemandangan indah di depan mata.

3. Tiba di kampung halaman dengan selamat. Melihat rumah emak yang semakin hari kelihatan vintage dan ngangenin. Bisa melihat pemandangan tanpa ada batas apapun, sawah terhampar luas di depan mata. Buka pintu rumah langsung jelas yang terlihat adalah sawah-sawah dengan tanaman tembakaunya. Suasana ini yang bener-bener bikin saya kangen, butuh pemandangan indah di depan mata memandangnya berlama-lama.

4. Masakan emak yang selalu saya rindukan. Apalagi makanan di Hari Raya Lebaran, wuihhh... pasti enak, berlemak, dan banyak. Tak ketinggalan ketupat untuk dimakan dengan soto daging. Ketupat yang rada berbeda dari bentuk aslinya adalah ketupat berbentuk kuda. Modelnya unik karena tidak semua orang di kampung saya bisa membuatnya. Sebenarnya, sayang banget saat ketupat bentuk kuda ini akan dimakan, lucu bentuknya. Tapi daripada mubadzir mau tidak mau ketupat bentuk kuda ini ludes juga. Selain ketupat bentuk kuda, ada juga lontong bentuk prisma segitiga. Kalau ditempat saya, lontong bentuk prisma segitiga ini dinamakan tempo... bukan tempo dulu ya gaes. Hehehe...

5. Lebaran asyik karena bisa bertemu dan bersilaturahim dengan keluarga jauh, saudara jauh, teman yang sudah mulai jauh menjadi dekat kembali. Ajang silaturahim ini pastinya menjadi moment yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Lebaran adalah moment mengembalikan hati, saling memaafkan jika ada khilaf antar sesama muslim.

Lebaran tahun ini saya bisa reunian dengan teman-teman yang sudah lama tak ada kabar. Ada yang merantau ke Papua, ada yang selalu sibuk dengan kerjaannya hingga tak ada waktu buat ketemuan. Untuk itu, di moment Lebaran ini kami mengadakan reunian kecil-kecilan walaupun ada beberapa teman yang nggak bisa hadir karena sesuatu. Tapi kami bahagia, bisa melepas rindu. Lebaran Asyik karena bisa kumpul seperti ini... bertemu kembali dengan kawan lama.

6. Moment halal bihalal keluarga, merupakan moment khusus agar keluarga kami tidak kehilangan satu sama lain. Mengikat kembali tali persaudaraan yang mungkin terlupakan menjadi ikatan kuat bahwa kami masih bersaudara. Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun setiap Lebaran di keluarga kami.

Mulai dari kakek nenek buyut hingga ke cicit bisa saling dipertemukan. Sepupu, dua pupu, tiga pupu saling mengenal satu sama lain. Tradisi IFAMI (Ikatan Family) Insyaallah akan selalu diadakan setiap tahunnya setelah hari Lebaran, tepatnya setiap tanggal 4 Syawal.

Nah...itu merupakan Cerita Lebaran Asyik Ala Saya. Lebaran Asyik mulai dari persiapan mudik, perjalanan mudik, sampai di gubuk tua milik emak, makanan emak yang ngangenin, bertemu sahabat dan keluarga. Moment yang kadang hanya ada setiap tahun dan mungkin saja tidak seharusnya harus diabadikan agar suatu hari nanti bisa kita tenang. Lebaran Asyik bersama suami, anak, orang tua, keluarga dekat, keluarga jauh, dan para sahabat tercinta.

Semoga tahun depan masih bisa menyambut Ramadhan dan merayakan Hari Raya Lebaran bersama keluarga, sahabat, dan teman-teman semua.

Salam,
Dwi Puspita

Pengalaman seru berkendara ke luar kota bersama bayi baru aku rasakan tahun ini. Iyupz, tahun ini karena tahun kemarin posisi masih hamil dan tahun ini si jabang bayi lagi asik-asiknya keluyuran bareng orang tuanya. Memang sejak hamil aku nggak bisa diam, pengennya jalan-jalan terus, bosen kalau hanya berdiam diri dirumah tanpa ada siapapun yang menemani. Hehehe...

Berkendara dengan bayi sih asik-asik aja, asalkan kita tau apa yang harus kita lakukan agar bayi tidak rewel. Kalau ini sih pengalaman pribadiku berkendara dengan bayi dengan usia bayi di bawah 6 bulan.

Naik bis dengan bayi pernah donk, apalagi dengan bayi berumur 4 bulan. Duh...awalnya deg-degan takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan soalnya aku sendirian di bis tak ada suami yang menemani. Memilih bis juga harus yang tepat loh, jangan karena ego kita, kita melupakan bayi kita. Tips memilih bis yang cocok buat si bayi antara lain :

a. Memilih bis berAC agar bayi terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan seperti asap rokok dan rasa gerah di dalam bis. Kadang ada bis berAC yang mematok tarif lebih mahal dari bis non AC, tapi untuk kenyaman bayi mungkin selisih harga masih bisa kita tolerir.

b. Memilih tempat duduk paling depan atau samping jendela bis agar saat bayi rewel kita bisa menghadapkannya ke depan. Bayi juga memiliki sifat bosan, mungkin saja bayi kita bosan digendong menghadap wajah kita, si bayi butuh pemandangan lain didepannya.

c. Rewel pada bisa saja karena bayi haus, jadi lebih baiknya siap sedia dengan ASI ataupun sufor yang siap untuk diberikan pada si bayi.

d. Membawa mainan seperlunya, seperti mainan yang bersuara agar bisa mengalihkan ke'bete'an bayi.

e. Jika bepergian sendiri, bawa barang bawaan secukupnya. Jika bepergian dengan pasangan (suami) bawaan banyak pun tak masalah karena ada yang membawakan barang-barang tersebut.

Berkendara dengan bayi menggunakan mobil pribadi pasti lebih asik dibandingkan dengan menggunakan kendaraan lainnya. Pasalnya, mobil pribadi bak rumah kedua bagi kita. Semua yang kita perlukan akan masuk kedalamnya. Mulai dari koper yang berisi segala keperluan bayi antara lain: pakaian bayi dan orang tuanya, alat mandi, popok bayi, mainan si bayi. Strollerpun juga akan masuk dalam bagasi mobil. Bantal dan guling pun tambah oke bukan? Bisa digunakan saat si bayi tidur di tempat duduk belakang supir.

Biar lebih nyaman berkendara menggunakan mobil pribadi hendaknya diperhatikan hal-hal berikut ini :

Serasa lengkap memang berkendara memakai mobil pribadi. Tak menutup kemungkinan, walaupun berkendara menggunakan mobil pribadi, pasti disisi lain bayi akan bosen berada didalam mobil. Akhirnya si bayi rewel karena bosen berada didalam mobil terus, untuk itu agar bayi tidak rewel maka :

Alhamdulillah bayiku masih bisa aku atasi walaupun rada rewel dalam perjalanan, dengan cara-cara di atas setidaknya bisa meminimalisir kerewelan bayi. Orang tua senang bayi pun riang dalam perjalanan. Semoga tips di atas bermanfaat untuk para orang tua yang akan melakukan perjalanan menggunakan kendaraan bis ataupun mobil pribadi.

Pengen berkendara dengan mobil pribadi juga? Yuk datang di #PameranMobil yang diselenggarakan oleh GIIAS 2016 di ICE BSD-City pada tanggal 11-21 Agustus 2016. Siapa tau kalian mendapatkan mobil impian kalian, mobil yang ramah lingkungan dan asik buat jalan-jalan bersama keluarga.

Tak terasa Lebaran sudah selesai, setelah menahan segala nafsu selama sebulan lamanya. Hari Kemenangan akhirnya bisa diraih oleh seluruh umat Muslim di dunia. Sebagian dari mereka akan tampil sedikit berbeda di hari yang fitri, termasuk aku yang sudah bersiap-siap memakai baju baru. Baik kaum laki-laki maupun perempuan bersama dalam senyuman dan kegembiraan menyambut hari yang fitri dengan baju baru. Baju keluarga dengan warna dan motif yang seragam pasti akan menghiasi silaturahim di tengah-tengah kebersamaan Hari Raya Lebaran. Sebenarnya Lebaran tak wajib berbaju baru, yang diperlukan adalah hati yang baru untuk saling maaf memaafkan atas segala khilaf selama ini.

Ngomong-ngomong baju baru nih, ada fashion buat para muslim yang keren abis, Ethica namanya. Iyapz, Ethica merupakan brand fashion muslim anak dan remaja yang mengusung "Spiritual Islam yang Menguatkan". Fashion Muslim yang mungkin banyak digandrungi oleh para penikmat fashion busana muslim di zaman moderen sekarang ini. Pilihan warna dan motifnya banyak, modelnya asik, dan bebas memilih ukuran yang sesuai dengan tubuh. Modelnya simple dan pastinya matching, ada dari bahan kaos dan dari kain katun. Tinggal pilih model dan bahan sesuka hati kita. Iyes banget kan?



Ethica juga menyediakan baju keluarga, lengkap untuk baju Ayah, Ibu, dan anak-anaknya. Tinggal milih model dan warna yang sesuai karena pilihan warna dan model baju di Ethica sangat lengkap. Baju keluarga sangat cocok di pakai saat unjung-unjung ke tetangga, saudara, atau ke rumah teman di saat Lebaran. Dengan baju keluarga yang seragam, kita bisa saling mengompakkan antara keluarga kita. Baik suami atau istri dan anak-anak pastinya akan menjadikan energi tersendiri saat mereka bisa mengompakkan di hari yang fitri ini. Tidak hanya kompak dalam berbusana pastinya harus kompak dalam urusan keluarga, karena Ethica merupakan fashion muslim agar menjadi Happy Family. Kini telah hadir Hafa (Happy Family) by Ethica, banyak pilihannya, banyak motifnya, banyak modelnya, dan bener-bener bisa bikin happy setelah memakainya.



Trend Fashion Muslim zaman sekarang memang banyak, tinggal milih mana yang cocok dan pantas buat kita ataupun keluarga kita. Namun Ethica selalu menjadi fashion muslim terdepan untuk para keluarga, selain modelnya banyak, pilihan warnanya juga oke tapi tetap bersahabat dengan dompet kita. Pastinya enjoy banget memakai busana dari Ethica, karena Ethica tidak hanya untuk baju keluarga namun para Hijabers pun sangat cocok memakai fashion muslim satu ini. Hijabers juga bisa memilih berbagai modelnyang ada, pastinya model yang sopan, syar'i, dan bisa menunjukkan identitasnya sebagai muslim sejati.


Mengapa sih harus pilih Fashion Muslim dari Ethica?
Karena...
1. Ethica merupakan brand Fasion Muslim yang cocok untuk anak, remaja, dan keluarga.
2. Ethica merupakan brand yang fokus dengan Fashion Muslim yang mengusung Spiritual Islam yang Menguatkan.
3. Ethica merupakan brand yang menyediakan fashion muslim dengan banyak pilihan model, motif, dan warna.
4. Model yang simple dan nggak ngebosenin, serta bikin matching yang memakainya.
5. Harga yang bersahabat.

Pengen trend Fashion Muslim nggak ketinggalan zaman? Pilih Ethica aja ya gaes...pilihan model, motif, dan warnanya banyak sekali. Fashion Muslim untuk para muslim, cocok digunakan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja. Mau gaya...? ya Ethica saja.

Sumber foto : http://ethicafashion.com/category/produk/happyfamily/

FB : Ethica
Twitter : @ethica_id
Instagram : Ethica.id

Rashami Desai, si cantik Tapasya di serial Uttaran.



Jujur saja, setelah menjadi ibu rumah tangga aku menjadi penikmat sinetron, sinetron India. Kalo udah sore, beneran nggak bisa diganggu gugat. Pasti aku udah nongkrong didepan TV buat nonton sinetron India yaitu bisa disebut serial Uttaran.

Sejak tayang di pertengahan tahun 2015 di Indonesia, serial ini bener-bener menghipnotis masyarakat Indonesia. Ini sih menurutku, soalnya bermunculan banyak meme tentang serial Uttaran ini. Gegara serial Uttaran ada ibu-ibu lupa masak buat suaminya, ingin segera menidurkan anaknya agar puas menonton serial Uttaran ini. Ah... pokoknya banyak deh...

Beuh... serial ini benar-benar ditunggu oleh para emak-emak. Mereka pasti mengerjakan pekerjaan rumahnya di depan TV, karena mereka tak ingin melewati beberapa detikpun dari serial India yang berjudul Uttaran ini. Lah aku aja kadang potong-potong tahu tempe aja depan TV, iris-iris bawang putih bawah merah juga di depan TV. Apalagi lipet dan nyetrika baju, pasti depan TV... untung aja belum ada tragedi baju gosong gara-gara nyetrika sambil nonton serial Uttaran. Hahahaha....

Para emak gitu juga nggak? Ngerjain semuanya di depan TV? Asal mandi aja jangan sampe bawa TV ke dalam kamar mandi ya 😊
Yang emak-emak, gimana? Bener-bener bikin ketagihan bukan nonton serial Uttaran?

Aku bisa duduk dan berleha-leha didepan TV untuk menonton Tapasya setelah semua pekerjaan rumah kelar semua. Walau kadang ceritanya rumit, tapi nggak membuatku bosen untuk nonton serial Uttaran tiap harinya.

ARTI UTTARAN (yang sempat membuatku KEPO)

Sempet googling juga sih, kepo ama arti Uttaran... ternyata setelah nyari-nyari arti dari Uttaran adalah kain bekas atau baju bekas. Ini sih nyarinya by mbah gugel juga kok :)


Jujur aja, aku tidak mengikuti serial Uttaran dari awal saat Ichcha dan Tapasya masih kecil, aku baru menontonnya saat Ichcha akan menikah dengan Veer dan tiba-tiba Tapasya ingin merebut gaun pernikahan Iccha. Eh  tapi sekarang cerita Ichcha dan Tapasha kecil di setel ulang lagi loh... jadi bagi yang belum pernah nonton Iccha dan Tapasya kecil bisa mengikuti jalan ceritanya dari awal.


Ceritanya bener-bener rumit, googling sana sini serial Uttaran tuh sampe episode 1500an. Yah...setidaknya anakku udah gede... udah bisa jalan, udah bisa ngomong baru deh Uttaran TAMAT. Hehehehe...

Entah nantinya aku masih tetap menjadi penikmat serial Uttaran atau nggak lah wong kadang ceritanya bikin ruwet. Hehehe...




Di serial Uttaran, yang menjadi perhatianku adalah si Tapasya. Menjadi tokoh antagonis, namun aku tetap menyukai wajah cantiknya. Bibirnya imut-imut ngegemesin, kalo lagi marah sama Ichcha.




Tapasya yang diperankan oleh Rashami Desai merupakan gadis cantik kelahiran Nagaon, India pada tanggal 4 Agustus 1986. Menurut cerita dari beberapa artikel di mbah gugel Tapasya cinlok dengan lawan mainnya yaitu Veer Singh Bundela yang diperankan oleh Nandish Sandhu.

Tapasya akhirnya menikah dengan Veer pada tahun 2012 yang merupakan lawan mainnya di film Uttaran namun sayang pernikahan tersebut tidak berlangsung lama dan mereka memilih jalan kehidupan masing-masing alias cerai di tahun 2015. Katanya sih ada pihak ke 3, tapi nggak tau juga sih beritanya gosip atau fakta.




Jujur saja setelah Veer (Nandish Sandhu) diganti oleh tokoh lain aku rada kecewa, lah... kok Veernya ganti orang ya, nggak seru ahhh... 

Rashami Desai juga seorang penari, kelincahannya dalam menari tak perlu diragukan lagi. Hal ini dibuktikan dalam keikutsertaannya dalam mengikuti kontes menari disiarkan salah satu stasiun TV India. Aku suka sekali dengan gerakan tarian India, ingin sekali mengikuti gerakannya agar lemak ditubuh sedikit menyusut. Apalagi melihat gerakan tarian Rashami Desai... duh pengen goyangin badan nih jadinya 😊




Rashami Desai merupakan sosok wanita yang sangat menyayangi ibunya, ini dibuktikan dari beberapa foto di Instagram miliknya. Dia memeluk ibunya dengan cinta kasih, senyuman yang tulus antara ibu dan anak.




Rashami Desai si cantik Tapasya yang pernah datang ke Indonesia di salah satu acara hiburan di salah satu stasiun TV swasta Indonesia.
By the way kalian setuju juga nggak sama aku, kalo si Tapasya ini cantik dan imut-imut? Hehehe...

Bulan Ramadhan kini sudah selesai, berharap masih diberikan kesempatan oleh Allah bisa menikmati dan merasakan bulan Ramadhan tahun depan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang dinanti oleh semua muslim di seluruh penjuru negeri, pasalnya bulan Ramadhan adalah bulan yang memberikan arti sendiri pada kehidupan. Rugi sekali menurutku jika mereka sampai tidak memuliakan bulan Ramadhan ini, bulan yang memberikan berlipat-lipat pahala.

Bulan Ramadhan kali ini sedikit berbeda untukku (pribadi), karena si kecil telah menemani hari-hari kami selama Ramadhan. Mengingat tahun lalu saat usia kehamilan akan menginjak 5 bulan aku rajin sekali berpuasa tanpa ada kata "puasa bolong". Alhamdulillah masih diberikan kekuatan oleh Allah untuk menjalankan serangkaian aktivitas di bulan Ramadhan.

Ramadhan... semoga tahun depan aku bisa menyambutmu dengan senang, bahagia, dan penuh syukur. Kini aku merindukan dirimu...

Iyupz, aku rindu banget buka dan sahur bersama orang-orang tercinta. Bersama suami, anak, orang tua, saudara, kakak, adik, dan semua keluarga pokoknya. Selain itu pasti ada undangan buka bersama di luar, entah itu undangan buka bersama dari teman, kantor, atau dari keluarga sendiri. Moment seperti ini memang sangat ditunggu, bisa berkumpul dengan mereka dan bisa buka puasa bersama mereka juga.

Shalat Terawih bisa dilakukan dimana saja, di rumah, di langgar, di musholla, atau di masjid. Shalat Terawih adalah sholat malam yang dilakukan setelah sholat Isya' dan dilaksanakan hanya pada bulan Ramadhan. Shalat Terawih memberikan semangat tersendiri untukku, aku bisa sholat malam secara rutin dan berjamaah bersama jamaah lainnya. Semoga tetap istiqomah untuk seterusnya.

Tadarus Al Qur'an bisa dilakukan sendiri ataupun bersama-sama. Biasanya aku melakukan tadarus Al Qur'an setelah melaksanakan sholat Terawih atau setelah sholat Shubuh. Jika dilakukan sendiri biasanya setelah selesai sholat Fardhu 5 waktu. Paling tidak sehari bisa menyelesaikan 1 juz dengan target bisa mengkhatamkan Al Qur'an 30 juz selama bulan Ramadhan.

Setiap malam di bulan Ramadhan aku selalu mendengarkan lantunan ayat suci Al Qur'an dari Musholla perumahan. Adem rasanya bisa mendengarkan ayat suci itu hingga jam 11 malam, kadang sebelum tidurpun aku bisa mendengarkan lantunan ayat-ayat suci itu hingga aku tertidur nyenyak. Lantunan ayat suci itu tidak hanya pada malam hari tapi terkadang setelah sholat Shubuh aku bisa mendengarkan lantunan ayat suci itu dari bapak-bapak yang rajin mengikuti Tadarus setiap harinya. Apakah ditempatmu begitu juga kawan?

Persiapan mudik Lebaran pasti donk, itu sih aku. Maklum masih punya kampung halaman dan orang tua aku dan suami semuanya ada disana. Tapi bagi yang nggak mudik pasti juga mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat Lebaran. Iya kan? Bagi yang mudik ataupun tidak pasti sama-sama mempersiapkan segala sesuatunya di hari kemenangan.

Membuat kue Lebaran pasti sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Yang paling ngehitz kue Lebaran adalah nastar, kastangel, putri salju. Iya nggak? Kalau kamu bikin kue Lebaran sendiri atau beli kawan? Bagi yang hobi bikin kue pasti mereka bikin sendiri dan terkadang memanfaatkan sebagai ladang rezeki untuk oper order kue Lebaran tersebut.

7. Belanja segala keperluan yang dibutuhkan selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran

Hmmm... belanja. Nggak hanya bulan Ramadhan atau menjelang Lebaran sih untuk belanja. Hari-hari biasa juga doyan belanja kok diriku. Biasanya yang di belia adalah berupa sirup, susu, baju, biskuit, tepung, gula, telor. Pokoknya belanja di bulan Ramadhan ada sedikit perbedaan dech... Bedanya adalah pada bulan Ramadhan kadang belanjanya sambil berpuasa, kadang maruk yang dibeli dan berniat ingin dimakan semua saat sudah berbuka.

Pokoknya... bulan Ramadhan memang bulan yang di nanti oleh seluruh umat muslim. Bulan yang dirindukan karena pahala dilipatgandakan di setiap perbuatan baik yang kita lakukan. Semoga kita semua umat muslim bisa merasakan Ramadhan tahun depan. Amiiin...

Mudik merupakan tradisi tiap tahun yang dilakukan oleh para perantau. Para perantau pastinya akan pulang ke kampung halaman menjelang Lebaran dengan banyak alasan. Baik perantau yang tinggal di luar pulau atau yang masih dalam satu pulau namun beda kota pasti akan melakukan mudik Lebaran. Dengan sarana transportasi yang berbeda-beda dengan tujuan sampai di kampung halaman dengan selamat. Ada yang mudik menggunakan pesawat, kereta api, bis, mobil pribadi, maupun sepeda motor. Tujuan mereka hanya ingin sampai ke kampung halaman dengan selamat dan bisa bertemu dengan orang-orang yang mereka cintai. Berikut 7 alasan mudik di hari Lebaran.

1. Ingin Merayakan Lebaran di Kampung Halaman

Sebagai para perantau yang tinggal jauh dari kampung halaman dan kadang jarang pulang pastinya menginginkan Lebaran di kampung halaman. Setahun sekali untuk para perantau yang tinggal jauh dari tanah kelahiran mungkin sangat berarti bisa pulang kampung di hari Lebaran untuk merayakan hari Kemenangan bersama sanak saudara.

2. Sarana Berkumpul dengan Sanak Saudara Jauh maupun Sanak Saudara Dekat

Dengan mudik, kita bisa berkumpul dengan sanak saudara, entah itu sanak saudara dekat maupun jauh. Dengan begitu kita bisa mengenal satu sama lain antar saudara yang satu dengan saudara lainnya yang belum pernah bertemu. Dengan cara ini kita bisa mempererat tali persaudaraan yang sebelumnya tidak kenal menjadi kenal.

3. Ingin bersilaturahim secara langsung dengan keluarga

Mudik di hari Lebaran pastinya ada maksud dan tujuan yang sangat positif. Salah satunya adalah ingin bersilaturahim secara langsung pada orang tua, kakek, nenek, paman, bibi, dan saudara-saudara lainnya atas semua perbuatan ataupun tutur kata yang pernah terlontar baik disengaja maupun tidak sengaja. Tidak hanya pada keluarga, namun juga pada tetangga dan teman-teman.

4. Ingin Meminta Maaf Langsung pada Orang Tua

Mungkin jika jarak antara tanah rantau dan kampung halaman tidak terlalu jauh atau tidak membutuhkan dana pulang kampung begitu besar, para perantau pastinya akan mudik. Namun jika kebalikannya, jarak yang cukup jauh dan dana untuk pulang kampung sangat besar biasanya mereka tidak mudik setiap tahun. Mereka akan meminta maaf melalui telpon pada orang tuanya. 

5. Kangen Masakan Ibu

Sebenarnya bukan hanya momen menyambut Lebaran, setiap hari masakan ibu sangat dirindukan. Masakan ibu pasti menjadi masakan paling enak di dunia. Dibuat dengan rasa cinta, sayang, dan ikhlas. Ibu tak berharap apa-apa, ibu hanya ingin anaknya bisa makan hari ini.

6. Kangen Kampung Halaman

Kalau yang ini jangan ditanya lagi, karena setiap perantau seperti aku sudah pasti merindukan kampung halaman. Menikmati suasana kampung dengan halaman yang luas, sawah terbentang luas, dan pepohonan di kanan kiri yang menambah sejuk udara sekitar rumah.

7. Karena sudah tradisi setiap tahun

Mudik bisa menjadi tradisi oleh sebagian orang, termasuk aku. Mau tidak mau tiap tahun aku mudik karena bosa dikata jarak rumah dengan kampung halaman sangat dekat. Butuh 4 jam saja untuk sampai di rumah orang tua.

Nggak hanya aku tapi kamupun pasti sama seperti aku. Hidup di tanah rantau dan pastinya ingin berkumpul bersama handai taulan di tanah kelahiran. Bertemu dengan orang tua, kakek, nenek, dan saudara lainnya. Berbaur menjadi satu di tanah kelahiran, di tanah yang kau rindukan. Iya kan?

Beuh... judulnya nggak nguatin. Mudik ke Pulau Garam Melewati Jembatan Terpanjang di Indonesia. Jembatan Terpanjang di Indonesia itu adalah Jembatan Suramadu yang menghubungkan antara Kota Surabaya dengan Pulau Madura. Pulau Madura sendiri disebut Pulau Garam karena di Pulau ini banyak sekali para produksi garam dari tambak-tambak garam para petani garam.

Di Pulau Garam terdapat 4 kabupaten, dari barat ke timur 4 kabupaten tersebut antara lain : Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep. Nah, aku dan suami mudiknya ke Kabupaten Pamekasan, di Kabupaten ini terdapat Monumen bernama Arek Lancor terletak di depan Masjid Asy Syuhada Pamekasan.

Baca juga : Arek Lancor Pamekasan

Tradisi mudik sendiri sudah aku lakukan setiap tahun dari tahun 2008 sebagai mahasiswa di salah satu Universitas di Surabaya. Dan semakin lengkap saat berkeluarga di tahun 2012, mudik tak lagi sendiri tetapi dengan seorang suami. Dan Alhamdulillah mudik tahun 2016 super lengkap karena mudiknya sudah ada anak. Yang tahun-tahun lalu bawaannya tas ukuran sedang kini sudah berganti menjadi koper super gede. Isinya...beuh jangan ditanya lagi. Bismillah yang penting kami selamat sampai rumah orang tua, itulah yang paling penting dari kegiatan mudik.

Perjalanan ke Pulau Garam dari rumah kami memakan waktu 4 jam dengan kecepatan normal 50-80 km/jam dengan menggunakan mobil pribadi. Pelan-pelan dibawa nyantai selama dalam perjalanan, jika ada spot menarik berhenti dulu buat foto-foto. Melewati Jembatan Terpanjang yang ada di Indonesia, tiket masuknya cukup 15 ribu rupiah untuk roda empat dan gratis untuk roda dua. Biasanya kami menempuh 15 menit perjalanan dari ujung jembatan (Surabaya) ke ujung jembatan di Pulau Madura.

Pastinya sebelum mudik, kami harus menyiapkan semua bekal yang akan dibawa ke kampung halaman. Bekal tersebut antara lain:

1. Bekal diri, bekal pikiran, dan bekal hati. Insyaallah bener-bener ingin bersilaturahim dengan semua keluarga, saudara, tetangga, dan semua umat muslim.

2. Bekal pakaian selama mudik untuk beberapa hari disana.

3. Bekal materi berupa uang, tradisi di kampung biasanya bagi-bagi rezeki untuk anak-anak maupun orang tua. Selain untuk bagi-bagi pastinya untuk pegangan kami disana.

4. Bekal buah tangan secukupnya untuk orang tua. Biasanya berupa parcel, buah, roti, dan sebagainya.



Mudik merupakan tradisi kami, kami bahagia saat mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa. 4 jam perjalanan tak akan terasa oleh kami, karena di setiap titik kami selalu menikmati perjalanan ini. Melewati jembatan terpanjang di Indonesia, tidak hanya di Indonesia namun terpanjang se Asia Tenggara dan memandangi lautan lepas. Melihat hamparan sawah yang sangat luas, melewati jalan satu-satunya yang menghubungkan antar 4 kabupaten di Pulau Madura. Bersyukur masih bisa pulang kampung untuk bertemu dengan orang tua.



Selamat Mudik kawan, semoga kalian juga menikmati mudik tahun ini. Semoga selamat sampai tujuan, diberikan kesehatan sampai balik nanti.

Jogja, 3 kata untukmu tempat wisata, jalan-jalan, kuliner. Tahun 2012 merupakan terakhir kali aku pergi ke tempat yang terkenal dengan gudegnya. Dan entah, sampai sekarang aku masih belum kesana lagi. Padahal aku dan suami berencana ingin liburan ke Jogja dengan modal backpacker agar bisa menghemat keuangan. Maklum yang namanya jalan-jalan, kulineran pasti mengeluarkan uang, oleh sebab itu modal backpacker harus digunakan.

Pernah aku tulis postingan tentang Aku dan Jogja, ini hanya sebuah cerita curhat ala-ala sebelum menikah. Waktu itu ke Jogjanya karena acara liburan kantor. Waktu itu belum ada teman disana, andai punya mungkin kita bisa meet up disana. Hmmm, rasanya ingin ke Jogja lagi. Dua kali ke Jogja saat kuliah dan setelah bekerja dan selalu merindukan Jogja dan selalu ingin kembali ke Kota Gudeg.

Mungkin jika akhir tahun atau entah kapan diizinkan bisa jalan-jalan ke Jogja, aku nggak akan bingung lagi untuk menjelajah Jogja karena disana ada seorang teman yang juga doyan jalan-jalan dan kulineran. Namanya Primastuti Satrianto lebih akrab di panggil Ima atau Manda, Onty dari seorang anak laki-laki bernama Piki ini merupakan Blogger Jogja. Tulisan mengenai jalan-jalan maupun kulinernya bisa kita intip di blog pribadinya www.tamasyaku.com.

Di blog www.tamasyaku.com banyak sekali cerita tentang jalan-jalan dan kulineran ala mbak Manda. Tidak hanya di wilayah Jogja, namun daerah luar Jogja juga diceritakan dalam tulisan yang mengalir dan enak dibaca.

Mbak Manda yang hobby travelling dan kulineran ini berhasil membuatku mupeng dengan semua kegiatan yang dilakukannya. Nggak hanya travelling di dalam negeri namun luar negeri pun pernah dijelajahi bersama suami tercinta. Melihat kemesraan antara mbak Manda dengan suaminya, tiba-tiba aku teringat dengan Bapak Mario Teguh. Pose welfie dari mbak Manda dan suami hampir sama dengan pose welfie Bapak Mario Teguh. Yang aku lihat dari persamaan foto mereka adalah sama-sama tersenyum bahagia bersama pasangan.

Tuh kan... hampir sama kan pose mbak Manda dan suami dengan pose Bapak Mario Teguh dan istri. Kebahagian dan senyuman mereka sama-sama terpancar ketika bersanding dengan pasangannya. Pelukan mesra mereka dan atribut yang dipakai. Nyaris hampir sama... semoga kalian selalu bahagia, diberikan rezeki, dan umur yang berkah.



Di blog www.tamasyaku.com menurutku hampir sangat lengkap ditulis oleh Travel Blogger dari Jogja ini yang nantinya akan membantuku jika aku jalan-jalan ke Jogja. Aku tidak akan bingung lagi mencari referensi-referensi tempat wisata di Jogja. Dengan membacanya sebelum aku pergi kesana dipastikan aku akan tau kondisi tempat wisata tersebut. 
Tempat yang ingin aku kunjungi setelah membaca blog mbak Primastuti Satrianto tentang Jogja diantaranya :
1. Pantai Baron
2. Pantai Gunung Kidul
3. Pantai Kuwaru
4. Pantai Parangtritis
5. Candi BOROBUDUR
6. Candi Plaosan
7. Candi Prambanan



Tidak hanya tempat wisata saja namun tempat kuliner yang ada di Jogja ingin aku coba juga. Jogja terkenal dengan makanan enak dan murah, maklum disana kan tempat wisatanya banyak dan Jogja merupakan tempat pelajar otomatis harga-harga juga pada bersaing. Yang murah, yang enak, yang pelayanannya sangat memuaskan pasti menjadi pilihan favorit.

Tempat kuliner yang ingin aku singgahi setelah membaca ulasan mbak Primastuti Satrianto di blognya antara lain :
1. Gudeg Permata, Jalan Gadjah Mada No. 2 Yogyakarta
2. Sop Sapi Cak Nur
3. Angkringan Tobat, Jalan Sukoharjo, Sleman, Yogyakarta
4. Rumah Makan Jejamuran, Yogyakarta
5. Resto Merapi
6. Gubug Mang Engking
7. Ledog Gebang, Yogyakarta



7 Alasan Kangen Jogja, menurut mbak Primastuti Satrianto di blog www.tamasyaku.com adalah :
1. Jalan Malioboro
2. Lesehan, Angkringan dan Kopi Jos
3. Transportasi : Becak dan Delman
4. Oleh-oleh : Segala sesuatu tentang Batik
5. Tugu dan Titik Nol Kilometer
6. Makanan khas : Gudeg, Bakpia, dan Yangko
7. Keramahan warga Jogja

Duh, jadi pengen ke Jogja nih. Semoga bisa segera ke Kotamu ya mbak Manda. Kamu... kangen Jogja juga nggak?