Alhamdulillah perjuanganku memberikan ASI eksklusif 6 bulan untuk anakku Ayman, lulus. Lulus dengan terseok-seok, pasalnya banyak cerita suka dan duka dalam mengarungi ini semua #halah bahasanya berat amat. Gini ceritanya...
Sejak aku divonis dokter (cielah...divonis) bahwa ada janin dalam perutku disitulah aku mukai berkomitmen bakalan ngasih ASI eksklusif. Pokoknya 6 bulan harus lulus, ngASI sampai anak berumur 2 tahun. Disitu juga aku merasa butuh perhatian, alhamdulillah suami mendukung. Saat anakku lahiran, ASIku nggak keluar, keluarnya cuma dikit banget. Tapi aku paksakan nenenin anakku dan juga merangsang agar ASIku bisa keluar.
Banyak anggapan ASIku tidak keluar karena aku lahiran secara caesar. Jadi selama hampir seminggu anakku minum susu formula yang dapat dari Rumah Sakit. Tidak masalah anakku minum susu formula untuk pertama kalinya, la wong susu formula bukan racun kok. Insyaallah anakku akan kenyang setelah minum susu formula itu.
Tapi aku tetap bersih keras untuk tetap memberikan ASI kepada anakku, mau tidak mau aku selalu nenenin anakku agar ada rangsangan dari dalam payudaraku sehingga ASIku keluar. Tak putus semangat, aku selalu berusaha agar anakku menghisap puting dan berharap ASIku keluar.
Dan amazing... ASIku keluar dan anakku mulai menghisapnya. Sejak saat itu aku putuskan anakku berhenti minum susu formula dan beralih ke ASI. Alhamdulillah, dompet ayahmu tetap aman Nak, nggak perlu lagi beli sufor.
Suamiku memberikan semangat tiada tara untukku agar aku selalu berpikir positif biar ASInya cepet keluar dan keluarnya banyak. Di lain sisi, keluargaku dan keluarga suami mendukung setengah-setengah. Maksudnya mendukung setengah-setengah disini adalah ngASI sekaligus si bayi di beri makan tambahan berupa pisang yang telah dilumat halus. Ini merupakan tradisi sejak aku dan suamiku masih bayi, tradisi ini memang sudah turun temurun :(
Walaupun pisang yang telah dilumat halus itu bukan racun dan aku dulu pernah mengalami masa itu saat aku masih bayi tapi setidaknya aku harus memberikan penjelasan kepada kedua orang tuaku bahwa dengan ASI anakku akan kenyang.
Banyak anggapan ASIku tidak keluar karena aku lahiran secara caesar. Jadi selama hampir seminggu anakku minum susu formula yang dapat dari Rumah Sakit. Tidak masalah anakku minum susu formula untuk pertama kalinya, la wong susu formula bukan racun kok. Insyaallah anakku akan kenyang setelah minum susu formula itu.
Tapi aku tetap bersih keras untuk tetap memberikan ASI kepada anakku, mau tidak mau aku selalu nenenin anakku agar ada rangsangan dari dalam payudaraku sehingga ASIku keluar. Tak putus semangat, aku selalu berusaha agar anakku menghisap puting dan berharap ASIku keluar.
Dan amazing... ASIku keluar dan anakku mulai menghisapnya. Sejak saat itu aku putuskan anakku berhenti minum susu formula dan beralih ke ASI. Alhamdulillah, dompet ayahmu tetap aman Nak, nggak perlu lagi beli sufor.
Suamiku memberikan semangat tiada tara untukku agar aku selalu berpikir positif biar ASInya cepet keluar dan keluarnya banyak. Di lain sisi, keluargaku dan keluarga suami mendukung setengah-setengah. Maksudnya mendukung setengah-setengah disini adalah ngASI sekaligus si bayi di beri makan tambahan berupa pisang yang telah dilumat halus. Ini merupakan tradisi sejak aku dan suamiku masih bayi, tradisi ini memang sudah turun temurun :(
Walaupun pisang yang telah dilumat halus itu bukan racun dan aku dulu pernah mengalami masa itu saat aku masih bayi tapi setidaknya aku harus memberikan penjelasan kepada kedua orang tuaku bahwa dengan ASI anakku akan kenyang.
Aku menjelaskan bahwa ASI sudah bisa mencukupi gizi anakku selama 6 bulan tanpa makanan pendamping. ASI sudah mencukupi gizi penting seorang anak, karena ASI mengandung banyak vitamin, mineral, protein, yang dibutuhkan oleh anak. Jadi nggak perlu risau, anak akan kelaparan, anak tidak lekas tumbuh dan berkembang. Karena sebenarnya ASI telah mencukupi segala kebutuhan yang diperlukan oleh anak.
Banyak sekali manfaat ASI untuk anak, diantaranya adalah :
- Sistem kekebalan tubuh anak menjadi lebih kuat dan anak jarang sakit-sakitan.
- Menghasilkan anak berotak cerdas.
- Kaya akan zat penting yang dibutuhkan si kecil.
- Lebih higenis dan lebih segar
- Pelindung dari berbagai alergi makanan.
Pekan ASI Sedunia yang berlangsung selama 7 hari, tanggal 1 - 7 Agustus harus kita galakkan untuk mendukung para ibu memberikan ASI kepada buah hatinya.
Sekarang anakku sudah 8 bulan, sudah bisa aku berikan makanan pendamping ASI. Baik itu buah-buahan dan sayuran yang diolah sedemikian rupa untuk makanannya. Biskuit bayi untuk camilannya ketika belum pada jam makannya. Alhamdulillah, senang sekali melihat tumbuh kembang anakku setiap hari. Sehat terus ya nak, semangat ngASI sampai anak Mama umurnya 2 tahun.
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)