Me time seorang ibu itu berbeda-beda. Adakalanya ibu bisa ber "me time" ria saat anaknya lelap tertidur. Ada juga ibu yang "me time" ditemani sang anak sambil menikmati apa yang disukai ibu. Ibu memang butuh me time, baik ibu yang bekerja di luar rumah (wanita karir) atau yang bekerja di rumah (IRT). Dengan me time ibu merasa tenang dan dapat merilekskan segala bebannya.
Banyak faktor yang mempengaruhi me time ibu antara lain :
1. Usia ibu.
Mungkin jika dibandingkan tahun kemarin dengan tahun sekarang me time ibu berbeda. Kalau dulu ibu me time dengan segelas kopi hangat dan duduk disamping jendela, mungkin sekarang seorang ibu akan "me time" dengan olahraga. Karena faktor usia, maka ibu juga akan mengatur pola hidup sehat dengan berolahraga dan menjadikan olahraga "me time" yang tepat baginya.
Memiliki satu anak dan dua anak pastinya berbeda bagi seorang ibu. Saat masih memiliki satu anak, tinggal menunggu si kecil pulas tidur dan ibu bisa beraksi untuk me time.
Namun jika ibu memiliki dua anak dengan usia anak yang selisihnya tidak terlalu jauh maka me time harus benar-benar menunggu waktu yang tepat hingga ke dua anaknya bisa di ajak kompromi. Dan berbeda lagi saat ibu masih belum memiliki anak, mungkin me time bisa dilakukan kapan saja asalkan pekerjaan beres semua.
Namun jika ibu memiliki dua anak dengan usia anak yang selisihnya tidak terlalu jauh maka me time harus benar-benar menunggu waktu yang tepat hingga ke dua anaknya bisa di ajak kompromi. Dan berbeda lagi saat ibu masih belum memiliki anak, mungkin me time bisa dilakukan kapan saja asalkan pekerjaan beres semua.
Me time ibu pekerja dengan ibu rumah tangga mungkin ada sedikit perbedaan. Ibu pekerja butuh "me time " istirahat (seperti tidur atau hanya rebahan) setelah seharian bekerja dengan tumpukan kertas, kalkulator, layar komputer, dsb. Sedangkan ibu rumah tangga butuh "me time" kopi atau minuman favorit lainya tanpa ada suara si kecil setelah capek mengurusi urusan rumah, mulai dari anak, cuci baju, memasak, cuci piring, menyapu, menyetrika, dan lainnya.
Baca juga : Catatan Keuangan Blogpreneur
Baca juga : Catatan Keuangan Blogpreneur
So, ibu-ibu begitu jugakah?
Me time di atas merupakan me time dengan melihat diriku sendiri. Perbedaan yang mencolok pastinya setelah berhenti menjadi pekerja dan fokus pada urusan keluarga. Me time yang sungguh berbeda, jauh sekali. Dulu, saat bekerja aku ingin istirahat dan memejamkan mataku. Aku ingin ber "me time" ria dengan waktu yang terbatas itu. Selain capek otak pun aku capek fisik. Mengendarai kendaraan sendiria dari rumah ke kantor, perjalanan yang cukup jauh bagiku. Untuk itu aku hanya perlu istirahat, rebahan sedikit membuang segala penat.
Sekarang setelah fokus dengan keluarga...ulala... Memang benar, aku tidak sibuk dengan tumpukan kertas di meja, menghitung angka, dan berhadapan dengan komputer. Namun sekarang fokus dengan anak yang masih belum genap 1 tahun. Repot tapi seneng, senang karena anak walaupun kadang capek.
Me time satu-satunya yaitu menunggu si kecil tidur dan yihaaa... aku bebas. Me time ku adalah, meneguk kopi hitam panas, duduk dekat jendela, dan buka leptop bersiap untuk ngeblog. Itulah aku... ibu rumah tangga yang masih mencintai ngeblog. Dengan ngeblog aku bisa ber me time...
Baca juga : Jika Istri Sudah Beraksi di Dapur
Me time satu-satunya yaitu menunggu si kecil tidur dan yihaaa... aku bebas. Me time ku adalah, meneguk kopi hitam panas, duduk dekat jendela, dan buka leptop bersiap untuk ngeblog. Itulah aku... ibu rumah tangga yang masih mencintai ngeblog. Dengan ngeblog aku bisa ber me time...
Baca juga : Jika Istri Sudah Beraksi di Dapur
Terima kasih untuk suami dan anakku. Suami yang selalu mendukung passion istrinya, suami yang selalu mengerti jika istrinya butuh me time.
Ibu-ibu, mungkin ada tambahan atau sedikit koreksi dari Me Time Seorang Ibu di atas, komen ya...nanti bakalan aku edit dan aku tulis me time ibu-ibu sekalian.
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)