Dari Pantai Padang-Padang, lanjut sebentar ke Uluwatu tapi tiba-tiba berbalik arah menuju Pantai Pandawa. Rombongan Blogger Suroboyo bersiap ke destinasi terakhir liburan mbolang ini. Setelah terpuaskan jalan-jalan mulai dari Tanjung Benoa, Nusa Dua Peninsula Island, Waterblow, Garuda Wisnu Kencana, Pantai Padang-Padang, dan terakhir Pantai Pandawa.
Baca juga : Jalan-jalan ke Pantai Padang-Padang - Bali
Pulau Bali memang sungguh menghipnotisku, alamnya yang indah dengan pantai biru dimana-mana. Entah mengapa, selalu ada magnet tersendiri jika mendengar Pulau Bali. Destinasi terakhir dari perjalanan kami para blogger Suroboyo adalah Pantai Pandawa, pantai yang disinyalir memiliki keunikan tersendiri.
Berada di 2 tebing batu kapur yang terbelah, disitulah Pantai Pandawa bersembunyi. Di salah satu tebing berjajar 6 patung. 5 patung diantaranya adalah patung dari tokoh pewayangan yakni Yudistira, Bima, Nakula, dan Sadewa. Itulah mengapa sebabnya dinamai dengan Pantai Pandawa.
Sebelum masuk ke area Pantai Pandawa, kita semua (Blogger Suroboyo) kena karcis masuk sebesar 8 ribu rupiah untuk lokal dewasa. Kalau turis asing nggak tau, pastinya lebih mahal deh. Dibalik karcis, terdapat tulisan seperti ini.
Dulu, kawasan Pantai Pandawa dikenal dengan nama Pantai "Penyekjekan". Perubahan nama menjadi Pantai Pandawa dilandasi pada spirit dari kisah pengasingan Panca Pandawa selama 12 tahun ke hutan dan goa gala-gala. Kisah ini sejalan dengan perjuangan kehidupan masyarakat adat Kutuh yang selama kurun waktu 1997 sampai 2010 membelah tebing untuk melepaskan diri dari keterpinggiran dan keterasingan kehidupan. Mulai tahun 2012 kawasan ini dinyatakan sebagai kawasan wisata untuk dapat dikunjungi oleh masyarakat umum. Semoga spirit cahaya perjuangan Panca Pandawa yang telah menyinari kehidupan masyarakat adat Kutuh dapat bermanfaat untuk dunia.
CAHAYA PANTAI PANDAWA DARI KUTUH UNTUK DUNIA
Baca juga : Jalan-jalan ke Pantai Padang-Padang - Bali
Pulau Bali memang sungguh menghipnotisku, alamnya yang indah dengan pantai biru dimana-mana. Entah mengapa, selalu ada magnet tersendiri jika mendengar Pulau Bali. Destinasi terakhir dari perjalanan kami para blogger Suroboyo adalah Pantai Pandawa, pantai yang disinyalir memiliki keunikan tersendiri.
Berada di 2 tebing batu kapur yang terbelah, disitulah Pantai Pandawa bersembunyi. Di salah satu tebing berjajar 6 patung. 5 patung diantaranya adalah patung dari tokoh pewayangan yakni Yudistira, Bima, Nakula, dan Sadewa. Itulah mengapa sebabnya dinamai dengan Pantai Pandawa.
Sebelum masuk ke area Pantai Pandawa, kita semua (Blogger Suroboyo) kena karcis masuk sebesar 8 ribu rupiah untuk lokal dewasa. Kalau turis asing nggak tau, pastinya lebih mahal deh. Dibalik karcis, terdapat tulisan seperti ini.
SEJARAH PANTAI PANDAWA
Dulu, kawasan Pantai Pandawa dikenal dengan nama Pantai "Penyekjekan". Perubahan nama menjadi Pantai Pandawa dilandasi pada spirit dari kisah pengasingan Panca Pandawa selama 12 tahun ke hutan dan goa gala-gala. Kisah ini sejalan dengan perjuangan kehidupan masyarakat adat Kutuh yang selama kurun waktu 1997 sampai 2010 membelah tebing untuk melepaskan diri dari keterpinggiran dan keterasingan kehidupan. Mulai tahun 2012 kawasan ini dinyatakan sebagai kawasan wisata untuk dapat dikunjungi oleh masyarakat umum. Semoga spirit cahaya perjuangan Panca Pandawa yang telah menyinari kehidupan masyarakat adat Kutuh dapat bermanfaat untuk dunia.
CAHAYA PANTAI PANDAWA DARI KUTUH UNTUK DUNIA
Cuaca pun sangat bersahabat, cerah... se cerah dan se bahagia para emak-emak yang sedang liburan. Tak ingat tanggungan dirumah, yang ada kami semuanya happy-happy disini. Berlarian di pasir putih Pantai Pandawa.
Kami tidak melihat sunset, karena Pantai Pandawa memang cocok untuk melihat sunrise. Jadi, kami hanya menikmati pantai ini dengan kemilau pasir dan birunya laut. Serta pemandangan yang menurut orang pantai ini masih menjadi screat beach. Beruntungnya kami datang ke tempat ini di sore hari karena para pelancong sudah mulai sedikit, jadinya kami bebas huhu haha di sepanjang pasir putih ini.
Sayangnya di tempat ini masih belum ada musholla untuk umat muslim yang ingin beribadah. Jadi waktu ingin menunaikan sholat fardhu harus mencari tempat lain atau harus keluar dari zona ini. Semoga nantinya, jika ke pantai ini Mushola sudah ada. Jadi selain bahagia melihat pemandangan, ibadahpun tak tertinggal.
Di tempat ini juga tersedia semacam warung, yang menawarkan berbagai macam makanan dan minuman ala kadarnya. Dan seperti biasa pasti harganya nggak cucok dech buat para backpakeran. Rata-rata harga di tempat wisata memang agak nggak masuk akal buat kantong emak macam aku ini. Jadi setidaknya bagi kalian yang ingin hidup hemat hendaknya bawa bekel jika ketempat wisata semacam ini. Hehehe...
Baca juga : Pengalaman sewa sepeda motor selama berada di Bali
Ingin ke Pantai Pandawa juga, pantai rahasia yang kini bukan rahasia lagi? Yuk, cap cuz ke Pulau Bali.
Balik hotel dulu ye, di hotel ini kami menginap.
Di tempat ini juga tersedia semacam warung, yang menawarkan berbagai macam makanan dan minuman ala kadarnya. Dan seperti biasa pasti harganya nggak cucok dech buat para backpakeran. Rata-rata harga di tempat wisata memang agak nggak masuk akal buat kantong emak macam aku ini. Jadi setidaknya bagi kalian yang ingin hidup hemat hendaknya bawa bekel jika ketempat wisata semacam ini. Hehehe...
Baca juga : Pengalaman sewa sepeda motor selama berada di Bali
Ingin ke Pantai Pandawa juga, pantai rahasia yang kini bukan rahasia lagi? Yuk, cap cuz ke Pulau Bali.
Balik hotel dulu ye, di hotel ini kami menginap.
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)