Sperma berkualitas seperti apa sih?
Maaf ya bapak, ibu, mas, mbak disini saya cerita tentang masalah yang sedikit agak menyimpang dari lifestyle saya. Tapi mau gimana lagi, saya cerita pun demi kalian mengetahui tentang informasi sperma yang baik dan buruk. Iye kan? Siapa sih yang nggak mau memiliki anak setelah menikah dan tujuan menikah pastinya adalah membangun keluarga yang harmonis dengan anak-anak bukan?
Nih khusus buat para suami, bapak, mas tolong please... Jangan sering-sering mengeluarkan sperma kurang dari 48 jam ya, karena sebenarnya bisa menurunkan kualitasnya sperma loh. Catet ya.
Mempersiapkan kehamilan bukan hanya urusan perempuan saja lho, tapi laki-laki juga ikut andil besar di dalamnya. Selain kesuburan sel telur pada perempuan, kesehatan sperma agar bisa membuahi juga perlu diperhatikan. Nah... bapak-bapak sudah paham kan?
Karena sebenarnya 1/3 kasus infertilitas dikarenakan sperma laki-laki yang tidak berkualitas. Ada beberapa cara untuk mengetahui kualitas sperma yang baik atau sehat.
Cara paling mudah yaitu dengan memperhatikan volume, warna, dan bau sperma. Jika saat ejakulasi jumlah sperma yang dipancarkan sedikit bisa jadi karena penyumbatan dalam saluran ejakulasi.
Sperma normal berwarna putih kekuningan atau keabuan, tapi jika berwarna cokelat atau hijau, segera periksakan ke dokter karena itu merupakan gejala perdarahan atau infeksi. Sperma yang berbau busuk juga mengindikasi terjadinya infeksi.
Ciri sperma berkualitas seperti apa sih?
Secara klinis ciri kualitas sperma yang sehat sebagai berikut :
- Jumlah sperma sekitar 15-20 juta/mililiter dalam sekali ejakulasi
- Sperma dikatakan subur jika minimal ada 40-60 persen yang bergerak
- Morfologi atau bentuk sperma yang sehat memiliki bentuk kepala bulat dan ekor yang panjang sehingga membantu pergerakannya. Semakin banyak sperma dengan bentuk dan struktur yang normal berarti semakin subur Si Laki-Laki.
- Volume semen normal minimal 2 ml dengan kadar fruktosa minimal 3 mg/ml dengan pH 7,2 - 7,8.
- Likuofaksi/denaturasi atau pemecahan protein agar semen mencair. Sebaiknya proses ini berlangsung kurang dari 20 menit, jika lebih dari itu bisa jadi terdapat infeksi.
Buat calon Ayah, please jangan terlalu sering mengeluarkan sperma dalam rentang waktu yang dekat ya kalau ingin segera memiliki keturunan.
Alasannya sel sperma butuh waktu 48 jam untuk dimatangkan. Jika ejakulasi lebih dari satu kali sebelum waktu tersebut, mengakibatkan kualitas sperma menurun dan sulit untuk membuahi sel telur. Hindari hal ini ya jika para calon Ayah ingin melancarkan program kehamilan untuk Si Bunda.
Meski masih memproduksi sperma, kualitas sperma bisa menurun saat usianya 50 tahun, sehingga perempuan yang hamil dengan laki-laki usia lanjut berisiko tinggi mengalami keguguran, anak lahir autis atau gangguan jiwa.
Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas sperma agar menunjang program kehamilan, laki-laki bisa mengonsumsi sejumlah vitamin.
Vitamin yang dikonsumsi bisa dari suplemen dan yang paling baik adalah dari makanan sehat. Inilah vitamin yang perlu dikonsumsi :
- Vitamin C berfungsi melindungi sperma dari kerusakan yang disebabkan oksidasi dan mengurangi potensi sperma saling menempel
- Vitamin B6 berfungsi untuk membentuk hormon seks pria untuk meningkatkan gairah.
- Vitamin B12 dan asam folat, kekurangan B12 menyebabkan produksi sperma yang abnormal, penurunan jumlah sperma, dan kemampuan gerak sperma
- Vitamin E sebagai antioksidan membantu sperma dalam penetrasi sel telur
- Zink dibutuhkan untuk meningkatkan jumlah sperma dan kesuburan. Jika kandungan zinc kurang dalam tubuh bisa mengurangi kadar testosteron yang mengakibatkan infertilitas atau kemandulan
- Arginin dan L-Carnintine adalah asam amino yang diperlukan agar sperma berfungsi dengan normal
Agar sperma berkualitas si calon Ayah jangan mudah stress ya, kalau pakai celana dalam atau jeans jangan terlalu ketat, dan hindari menaruh hape di saku celana karena radiasinya berbahaya buat kesuburan. Jangan lupa juga untuk olahraga teratur, penuhi vitamin dan asupan gizi dari makanan, hindari minuman beralkohol, dan kalau bisa kurangi merokok ya.
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)