Assalamualaikum...
Mau cuap-cuap lagi nih tentang hal yang aku lakukan di tahun 2017. Sebenarnya sih ini untuk mengingatkanku saja biar aku menjadi lebih baik dengan cara menoleh kebelakang.
Tahun 2017 itu awal keluarga kami merangkak, dimana kami (aku dan suami maksudnya) sama-sama menjadi entrepreneur. Suami memutuskan keluar dari pekerjaan mengikuti jejakku. Pusing pala berbi cint, cicilan masih banyak 💆
Menjadi entrepreneur itu nggak mudah. Harus sabar karena gagal sudah pasti ada. Sabar dan terus berdiri. Sebenarnya bukan awal tahun 2017, namun sudah mulai merangkak sejak bulan September 2016. Dan puncaknya adalah selama 10 bulan kami harus bersabar. Duit tabungan ludes dan bisnis kembang kempis.
Dan Alhamdulillah... semuanya sudah kami lalui. Kehidupan keluarga kami berjalan lebih baik dengan terus bersyukur kepada Allah. Intinya bersyukur dan aku bisa tersenyum lepas haha hihi untuk tetap melirik diskon.
"Yeah... karena bersyukur itu perlu"
Karena hobi kami memang jalan-jalan dan silaturahim jadinya walau duit pas-pasan buat bayar cicilan dan makan, mau nggak mau tetep terlaksana. Hahaha... yah walaupun dengan tagline jalan-jalan murah meriah sebisa mungkin kami jalan-jalan. Bosen cint dirumah mulu... cuma ngadepin customer yang cuma nanya mulu, beli nggak beli. Capek deh jadinya 😥
Setidaknya aku bisa mengajak Ayman ke dunia yang dia senangi, yaitu dunia bermain. Yah walaupun kita sebagai ortu capek juga mengawasi tingkahnya yang mulai aktif dan nggak bisa diam.
U know... kita belajar untuk nggak bilang kata JANGAN pada Ayman yah walau terkadang keceploson. Di dunia psikologi nggak boleh loh melarang anak dengan kata JANGAN. Sebisa mungkin gunakan kata larangan lain. Misal, adik bermain ini aja ya, mainan yang ini untuk kakak bukan untuk adik.
Katanya sih kelak kalau anak udah besar bikin kepedeannya berkurang.
Yang menjadi incaran kami jalan-jalan kalau nggak ke Mall pasti Taman-Taman di Surabaya. Atau paling jauh main ke daerah Pacet sekitarnya kalau memang boringnya sudah nggak bisa diobati. Paling demen sih kulineran, tapi semenjak aku membatasi makanku kini hasrat kuliner aku batasi walaupun suamiku pengen banget buat kulineran. Yah mau gimana lagi, istrinya lagi diet, mau nggak mau suami kudu jangan protes. Hehehe...
"Incaran kami kalau lagi boring kalau nggak nge-Mall yah ke Taman-Taman Kota Surabaya..."
Jalan-jalan ke Tugu Pahlawan bersama anak dan suami. Tepatnya bulan Februari 2017. Dari kampung halaman menuju rumah perantauan. Berhenti sejenak di Tugu Pahlawan. Masuknya gratis palingan cuma bayar parkir kendaraan saja. Anakku happy banget soalnya dia bebas berjalan kemana saja. Ini 3 bulan pertama anakku mulai berjalan. Lumayan agak lancar tapi kadang terjatuh. Namanya juga belajar.
Oh ya, ini sih bisa dibilang best moment bagi kami. Disaat pikiran galau kami pun dengan muka pura-pura bahagia akhirnya bisa bahagia juga. Entahlah... manusia itu emang serba kurang terus...
Sementara aku tutup tokoku dulu gara-gara pulang kampung beberapa hari. Terlalu lama nggak baik juga takutnya pelanggan pada kabur. Yah, tokoku yang kami rintis bulan Oktober 2016 bersama suami. Kerja bareng, berangkat dan pulang selalu bersama selama 4 bulan.
Yang bikin demen adalah shopping. Shopping yang ini beda karena menyangkut hidup keluarga kami. Shopping beras, minyak goreng, detergent, kopi, mi goreng setiap bulannya. Maklumlah, kadang kalau mampir ke Supermarket ada aja diskon dan promo yang bikin hati meleleh. Mau nggak mau pasti bakalan beli. Gimana nggak beli coba la wong harganya kadang nggak masuk akal. Daripada kepikiran ya sudah deh diborong aja.
"Mari kita shopping..."
Yah walaupun Lebaran kemarin masih belum bisa berbagi kesesama anak tetangga tapi setidaknya masih bisa berbagi pada adik dan ponakan. Mengajaknya jalan-jalan disekitaran tempat wisata di kampung halaman sudah bikin adik dan ponakanku happy walau tanpa iming-iming duit. Apapun itu ternyata perlu disyukuri, bisa membuatnya tersenyum sudah rezeki terbesar bagi kami.
Tahun 2017 itu banyak sekali event, sampai bingung mau datang acara yang mana. Tapi nggak bingung-bingung juga sih. Maklum jam terbangnya terbatas. Hahaha... alias sepi 😊
Namun banyak event kece yang berbayar dimana tetep membantu dapur kami tetep ngebul. Lumayanlah... rezeki istri solehah, semuanya harus disyukuri. Sedikit ataupun banyak itu sudah ada yang menakarnya. Siapa lagi kalau bukan Allah...
Paling seneng itu di tahun 2017 bisa ikutan suami kerja. Maklumlah, suamiku kerjanya freelance... bebas tapi kudu tanggung jawab. Jadi kemana-mana bisa ngintili suami, ikutan suami ke klien, ikutan ngurus proyek, ikutan kenalan dengan customer baru, de el el. Tapi tentunya wajahku nggak ikutan nampang, aku dan anakku ada dibalik layar alias tidur-tiduran di mobil atau sekedar duduk santai di warung kopi.
Momen yang lainnya adalah kali pertama Ayman mendapat undangan dari temannya untuk acara ulang tahun di luar rumah si pengundang. Biasanya sih kan dirumah yang ngundang, tapi yang ini beda. Jadi kami para ibu-ibu perumahan sewa mobil alpad alias bemo ke tempat acara yaitu mekdi. Mayanlah, PP cuma ongkos 15ribu. Murah meriah dan nggak bikin kantong jebol.
"Kali pertama Ayman dapat undangan ultah temannya..."
Suka duka 2017 banyak sekali, Alhamdulillah kami bisa melewatinya dengan senang gembira. Di tahun 2018 ini semoga semua keinginan tercapai dengan sedikit bernafas lega. Alhamdulillah... rezeki yang sungguh luar biasa yang tak bisa dihitung dengan nalar manusia. Akhir tahun 2017 kemarin, tepatnya bulan Desember kami sekeluarga nyambangi kampus Ayah Ayman. Ada reuni angkatannya, jadi aku ikut tapi nggak masuk. Aku dan Ayman jalan-jalan disekitaran kampus dan berkata pada Ayman "ini kampus Ayah dulu". Ayman melihatku dengan tatapan kosong. Ah... anak ini pasti belum paham apa yang aku omongin 😂
Ya udah deh itu dulu aja cuap-cuapku. Semoga 2018 menjadi lebih baik untukku dan untukmu. Setidaknya aku lebih rajin memposting hal-hal berguna untuk memperbaiki kenaikan DA blogku. Hehehe...
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)