Hai gaes… masih dalam bulan Ramadhan saya cuap-cuap di blog kesayangan. Yah namanya juga curhat di bulan Ramadhan, jadi apapun yang saya ceritakan pasti masih dalam aroma bulan yang penuh dengan keindahan. Bagaimana tidak indah… setiap malam suasana perumahan saya yang biasanya sunyi kini sudah mulai terdengar lantunan ayat Al Qur’an. Bapak-bapak maupun ibu-ibu yang melakukan tadarus di masjid berusaha untuk menghidupkan bulan Ramadhan ini.
Penjual makanan seperti penjual nasi goreng, penjual bakso, penjual sate, penjual pangsit juga banyak berseliweran didepan rumah. Mereka mencari pelanggan. Setiap gang mereka masuki untuk mendapatkan pembeli jualan mereka. Biasanya kalau bukan bulan puasa para penjual makanan ini sudah sepi sebelum pukul 7 malam tapi saat bulan puasa mereka bisa sampai pukul 10 malam muter-muter gang perumahan untuk mendapatkan pembeli.
Selain itu anak-anak yang biasanya sudah masuk kedalam rumah di atas pukul 7 malam kini mereka masih sibuk bermain hingga pukul 9 malam. Suasana perumahan kami menjadi hidup dengan segala aktifitas mereka. Terus… saya ngapain? Karena saya memiliki anak laki-laki yang aktif, yang maunya selalu bermain dengan teman-temannya mau tidak mau saya selalu mengawasinya.
Bukannya apa, kadang anak-anak ini kalau sudah bertengkar bakalan saling balas memukul. Nah, untuk menghindari hal yang tidak diingikan jadinya saya mengawasi anak saya. Daripada nanti anak saya mukul anaknya orang dan orang tua si anak nggak terima kalo anaknya dipukul, kan jadi berabe. Hehehe…
Kalau suami saya biasanya pulang dari Masjid pukul 11 malam, ini tak lain karena suami saya Tadarus Al Qur’an bersama bapak-bapak yang lain. Sampai rumah suami saya langsung istirahat karena keesokan harinya harus berangkat mencari nafkah. Diajak bermain oleh anaknya sudah nggak ngereken, jadinya anak saya mengajak anak saya bermain hingga malam. Kadang kalau nanggung jamnya untuk tidur malam biasanya saya langsung umek di dapur membuat menu sahur. Kalau tidur terlalu malam biasanya saya kebablasan untuk membuat menu sahur. Makan sahur jadi nggak maksimal dan biasanya di siang hari saya akan cepat lelah karena tidak mempunyai energi.
Jujur saja, walaupun saya dan suami sangat bersemangat menunggu waktu berbuka puasa namun sebaliknya untuk sahur. Kadang malas sekali untuk membuka mata ini dan memilih untuk melanjutkan tidur. Biasanya karena kelelahan atau tidur terlalu malam jadwal sahur jadi kacau. Kalau saya pribadi memang harus bangun dan mempersiapkan menu sahur sebelum waktu imsak.
Melaksanakan sahur itu sunnah, dikerjakan mendapatkan pahala nggak dikerjakan tidak apa-apa. Kalau saya mendingan dikerjakan selain mendapatkan pahala pun saya tidak ingin suami saya lelah di tempat kerjanya karena kehabisan energi.
Nah… mau nggak mau agar suami saya semangat sahur maka saya harus membuat menu sahur yang menggoda. Menggoda ini adalah menu sahur yang menjadi request suami dan saya harus menurutinya. Ini agar suami saya tertarik dan bersemangat untuk makan sahur.
Menu sahur yang menggoda itu relatif sih sebenarnya. Saya mencoba membuat sate cumi bakar. Saya beli ½ kg cumi kecil di tukang sayur langganan kemudian setelah saya cuci bersih dan diberi bumbu satu persatu si cumi saya tusuk ke tusuk sate yang sudah saya beli sebelumnya.
Setelah semua cumi selesai ditusuk baru deh saya bakar di alat pemanggangan. Jadinya… endes banget. Ini anak saya juga ikutan sahur menemani kedua orangtuanya. Tidak setiap malam juga anak saya bangun di waktu sahur, kebetulan saja dia bangun mungkin karena aroma sate cumi bakar yang menggoda selera. Rasanya enak banget… suami saya doyan sekali.
Seperti itlah cerita saya membuat menu sahur yang menggoda agar keluarga saya bersemangat untuk melaksanak sahur. Kalau di tanya, kok nggak sahur on the road saja? Tidak… saya sudah pernah melakukannya dulu saat kuliah dan sekarang saya ingin makan sahurnya di rumah bareng anak dan suami.
Salam,
Dwi Puspita
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)