Sebenarnya cerita ini udah lama banget, berhubung saya males nulis dan baru bisa nulis cerita sekarang ya sudah akan saya ceritakan keseruan saya melipir secara tiba-tiba ke tempat wisata ini. Kami kesini juga secara dadakan, awalnya saya ikut suami mengunjungi pabrik konveksi temannya di daerah Pasuruan. Setelah selesai mengunjungi pabrik konveksi kami langsung tancap gas untuk balik ke Surabaya.
Tiba-tiba saya nyelutuk ke suami, “kan sudah ada di Pasuruan daripada balik dan masih siang mendingan jalan-jalan saja”. Dan akhirnya suami memutar haluan dan pergilah kami ke daerah pegunungan yang sejuk. Bingung mau kemana akhirnya kami terdampar juga di Wisata Air Terjun Kakek Bodo Tretes Pasuruan. Jalan memasuki wisata ini bener-bener menanjak. Mulut saya komat kamit baca do’a takut tiba-tiba terjadi hal yang tidak saya inginkan.
Tiba-tiba saya nyelutuk ke suami, “kan sudah ada di Pasuruan daripada balik dan masih siang mendingan jalan-jalan saja”. Dan akhirnya suami memutar haluan dan pergilah kami ke daerah pegunungan yang sejuk. Bingung mau kemana akhirnya kami terdampar juga di Wisata Air Terjun Kakek Bodo Tretes Pasuruan. Jalan memasuki wisata ini bener-bener menanjak. Mulut saya komat kamit baca do’a takut tiba-tiba terjadi hal yang tidak saya inginkan.
Langsung saya bahagia keluar dari mobil menyaksikan suasana alam yang indah ini. Bener-bener bikin tenang hati dan pikiran. Saya sempatkan foto-foto dulu mengabadikan setiap moment. Kemudian ke pintu masuk dan membeli tiket.
HARGA TIKET MASUK
Harga tiket masuk dibedakan untuk wisatawan asing dan domestic serta berlaku harga weekday dan weekend. Karena kami ke wisata ini pas weekend, jadi total harga tiket masuk yang kami bayar adalah 25 ribu karena perorang dewasa kena harga tiket sebesar 12500 rupiah saja. Anak saya tidak dikenakan alias gratis. Untuk harga lainnya bisa kalian lihat gambar ini.
KOLAM RENANG
Sepanjang menyusuri jalanan yang menanjak saya sangat terpesona dengan berbagai flora yang tumbuh disana. Indah sekali dan menyejukkan mata. Ada kolam renang dengan tiket masuk 10 ribu rupiah saat weekend. Kalo weeday cukup membayar 7500 rupiah saja. Saya tidak mencobanya karena waktu itu saya tidak membawa baju ganti. Akhirnya kami melanjutkan jalan kaki untuk segera sampai ke air terjun dengan jalanan yang semakin menanjak.
FLORA YANG INDAH
Saya terpesona dengan flora disini. Ya, aneka tanaman dan tumbuhan yang bener-bener membuat saya berdecak kagum akan kuasa Sang Pencipta menciptakan warna warni bunga ini. Tak henti-hentinya saya mengambil momen indah bersama flora ini.
MAKAM KAKEK BODO
Makam kakek bodo seperti rumah joglo namun versi menu. Jangan lupa saat melewati makam ini baca do’a dan khusukan baca do’a pada almarhum kakek Bodo. Semoga kita semua diberikan keselamatan dan kesehatan.
KULINER DI KAKEK BODO
Kuliner disini gampang banget, disetiap jalan menanjak selalu kami jumpai kuliner dengan berbagai menu. Ada yang jual makanan ringan dan minuman. Yang sering saya jumpai adalah kuliner dengan menjual bakso dan mi goreng. Maklumlah suasana pegunungan yang dingin pastinya paling enak makan yang hangat-hangat. Ada juga yang menjual gado-gado mungkin sedia juga buat yang vegetarian. Kami berhenti di salah satu warung yang menawarkan bakso nama warungnya Warung Pak Dalang. Warung ini menjual bakso cukup murah menurut saya, dengan porsi yang pas di perut saya cukup membayar 10 ribu saja. Ini pun sudah nambah lontong, kalau nggak nambah lontong perporsinya hanya 8 ribu lengkap dengan pento, tahu, dan gorengan. Mantap surantap dah pokoknya.
AIR TERJUN KAKEK BODO
Akhirnya setelah andok bakso dan melanjutkan perjalanan menuju puncak menuju wisata air terjun Kakek Bodo secara samar-samar saya mendengar suara air jatuh. Alhamdulillah, perjalanan yang cukup melelahkan ini terbayar sudah. Saya bisa melihat keindahan alam wisata air terjun kakek bodo. Air yang dingin bikin saya kegirangan. Suami saya yang hanya melihat dari jauh hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah saya seperti anak kecil. Melihat air saja sudah seperti ini bahagianya… Gimana nggak bahagia, airnya bening banget, dingin, dan seger. Saya bisa melihat beberapa ikan berenang.
Setelah puas bermain air saya melakukan treatment mandi untuk anak saya. Sebelumnya sudah saya ceritakan dipostingan artikel sebelumnya. Bagi yang belum baca silahkan baca saja disini.
Setelah melakukan treatment kami pun bergegas meninggalkan air terjun Kakek Bodo. Kami berjalan perlahan dan menikmati pepohonan yang menjulang tinggi. Subhanallah…. Indah sekali ciptaanMu. Pengen banget gelar tikar dan makan siang lesehan disini.
Kamipun melepas lelah dengan duduk direrumputan hijau dibawah pohon pinus yang menjulang tinggi. Puas duduk dan rasa lelah hilang kamipun melanjutkan perjalanan ke bawah untuk pulang.
MUSHOLA KAKEK BODO
Sebelumnya kami melaksanakan sholat Dhuhur di Mushola Kakek Bodo. Saat ambil wudhu, beh saya kaget. Airnya dingin sekali, bikin nagih buat berendam dan bocan alias bobok cantik. Hehehe…
Oh iya, lebih baik kalau datang ke tempat wisata ini jangan lupa bawa mukena sendiri ya, walaupun ada beberapa namun mukenanya kotor dan berbau. Syukur-syukur oleh pihak pengelola sudah mulai diganti secara berkala. Tapi alangkah baiknya bawa mukena dari rumah saja, lebih aman menurut saya.
Buat yang kebelet buang air kecil ataupun besar tak perlu khawatir karena di tempat wisata ini tersedia tolilet.
Buat kalian yang sudah pernah kesana pasti happy banget kan melihat alam apalagi kamu yang emang suka dengan alam seperti saya. Udara sejuk dan semakin kita mendaki ke atas suhu dinginnya akan semakin menusuk kulit. Air yang super brbrbrbrrrrrr, dingin pake banget menjadi terapi sendiri buat saya dan anak saya waktu itu.
TOILET DI KAKEK BODO
Buat yang kebelet buang air kecil ataupun besar tak perlu khawatir karena di tempat wisata ini tersedia tolilet.
Buat kalian yang sudah pernah kesana pasti happy banget kan melihat alam apalagi kamu yang emang suka dengan alam seperti saya. Udara sejuk dan semakin kita mendaki ke atas suhu dinginnya akan semakin menusuk kulit. Air yang super brbrbrbrrrrrr, dingin pake banget menjadi terapi sendiri buat saya dan anak saya waktu itu.
Bahagia sekali melihat alam karena memang saya orangnya suka bepetualang, beda dengan pak suami yang memang nggak suka kemana-mana. Tapi mau nggak mau pak suami harus suka berpetualang juga untuk menuruti nafsu berpetualang saya.
Waktu ke tempat ini saya membawa serta anak saya yang usianya masih 9 bulan pada waktu itu. Ternyata membawa bayi ketempat ini cukup aman juga, eh tapi tergantung bayi dan kondisi bawaannya juga ya. Soalnya tempat wisata ini kan lumayan dingin nih, nah mendingan para orang tua yang ingin membawa bayinya kesini jangan lupa membawa jaket atau apalah yang bisa menghangatkan badannya.
Perjalanan yang melelahkan namun menyenangkan. Akhirnya terbayar sudah dengan cerita yang bisa saya ceritakan kepada kalian semua. Terima kasih sudah membaca cerita saya yang sedikit random.
Salam,
Dwi Puspita
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)