Jujur saja, kalau ditanya tentang hamil itu bawaannya nano-nano dan setiap ibu hamil pasti berbeda-beda bawaannya. Ada yang trisemester pertama merasa mual, pusing, hingga nggak bisa makan apapun. Kadang lemas dan tidak bertenaga dan dokterpun menyuruh bedrest hingga semester pertama terlewati. Semuanya itu anugerah, semuanya akan indah pada waktunya. Nah... dalam artikel curhat ini saya akan curhat panjang lebar tentang saat saya hamil dan cara menyusui yang benar ala saya.
Pengalaman saya pribadi, saya happy banget saat hamil. Saya tidak merasakan apa-apa selama hamil, katanya sih saya ngebo. Selain itu selama hamil saya suka keluyuran alias travelling bersama suami, katanya sih bawaan bayi. Tapi... sebenarnya sih bawaan ibunya, soalnya emang saya suka jalan-jalan. Kalau nggak jalan rasanya kaki gatal... hahaha. Selain travelling saya juga suka kulineran selama hamil. Segala macam makanan saya lahap semua. Jadi makanan apapun selalu masuk dan tak ada pantangan. Rasa mual, pusing, muntah nggak ada dan saya sangat happy dengan kehamilan saya ini.
Setiap bulan saya selalu rutin kontrol ke dokter kandungan untuk mengetahui perkembangan janin saya. Setiap bulan saya selalu melihat janin saya di layar USG dan disaat itu pula tangis haru bahagia menyelimuti saya dan suami. Akhirnya penantian 3 tahun berbuah hasil. Kesabaran dan do'a yang selalu kami panjatkan kepada Allah agar kami segera diberikan keturunan.
Selama 36 minggu kehamilan rasanya bikin saya hamil lagi, tapi sayang... dokter kandungan saya menyarankan agar saya minimal menunggu 2 tahun agar operasi SC saya sempurna dan tidak ada kendala untuk kelahiran anak kedua. Akhirnya saya dan suami saling berdiskusi bahwa anak kedua akan kami planning setelah anak pertama kami minimal berumur 3 tahun.
Alhamdulillah... saya memiliki suami yang perngertian, tidak hanya pengertian tapi perhatian. Selama anak kami lahir kedunia dia selalu siaga menjaga kami. Saat saya butuh makanan yang saya inginkan dia selalu membelikannya untuk saya. Untuk urusan ASI, suami saya sangat mendukung sekali. Segala macam sayur dan buah selalu ada di kulkas agar saya bisa mengkonsumsinya setiap hari dengan tujuan ASI saya lancar.
Karena dukungan itu pula saya happy dan karena selalu happy maka ASI saya alhamdulillah lancar. Ibu hamil dan menyusui itu harus happy terus... nggak boleh stress. Kasihan bayinya kalau sampai stress. Suami juga sangat berperan penting agar ibu hamil terhindar dari stress. Setidaknya suami bisa mengerti istri dengan memahami keadaannya bahwa istri hamil dan butuh perhatian lebih.
Tidak hanya selama hamil suami saya yang siaga, selama menyusui pun suami saya selalu siaga. Contohnya, jika anak saya bangun di malam hari dan saya baru terlelap tidur maka suami akan menggendong si kecil dengan menina bobokan. Jika si kecil tetap menangis berarti si kecil haus dan memang butuh nenen. Dengan lembut suami saya akan membangunkan saya untuk menyusui si kecil terleih dulu.
Jujur, saya tidak berani menyusui si kecil dengan posisi tidur. Saya takut ASI saya muncrat ke wajah si kecil dan masuk ke hidung atau telinganya. Jadi, selama menyusui saya akan duduk manis di kursi atau kasur sambil menyusui si kecil sampai si kecil kenyang dengan ASI saya. Saya pernah membaca artikel bahwa cara menyusui yang benar adalah duduk dengan posisi tegak kemudian nyamankan posisi bayi dan ibu.
Jika si kecil kenyang dia akan melepas puting sedikit demi sedikit dan itu artinya si kecil telah tertidur pulas. Baru setelah si kecil tertidur pulas saya bisa meletakkannya ke tempat tidur.
Bahagia sekali menyusui si kecil, karena rasa sakit dibagian payudara akan berkurang. Bahagia jika ASI lancar dan si kecil selalu kekenyangan dengan ASI saya. Bahagia ternyata sederhana sekali, bisa memberikan kasih sayang pada si kecil dan mendapat perhatian dari suami. Semoga ibu-ibu yang hamil dan menyusui selalu diberikan kekuatan dan kesabaran dalam merawat dan membesarkan si kecil.
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)