Indonesia menjadi satu kekuatan luar biasa yang layak diperhitungkan dalam perdagangan internasional karena dengan potensi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam 10 tahun terakhir. Produk komoditas diantaranya hasil pertanian, perkebunan, pangan jadi, atau setengah jadi dan produk manufaktur di distribusikan dari hulu ke hilir melalui pintu pelabuhan. Pelabuhan merupakan salah satu yang mendukung roda perekonomian sebuah negara.
Dalam dunia bisnis dibutuhkan efisiensi termasuk diantaranya menekan biaya pengangkutan barang atau logistik. Biaya logistik yang mahal akan berakibat pada mahalnya harga produk. Oleh karena itu pelabuhan hadir untuk menjawab akan moda transportasi yang menghubungkan satu daerah ke daerah lain melalui jalur laut yang efisien secara ekonomis dan ramah lingkungan.
Pelindo III adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam sektor perhubungan. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Pelindo III mengelola 43 pelabuhan yang tersebar di 7 provinsi yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur serta memiliki 10 anak perusahaan dan afiliasi. Pelindo III menjalankan bisnis inti sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan yang memiliki peran kunci guna menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. Dengan tersediannya prasarana transportasi laut yang memadai, Pelindo III mampu menggerakkan serta mendorong kegiatan ekonomi negara dan masyarakat.
Saya dan anak saya saat di Pelabuhan Tanjung Perak
Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang merupakan salah satu cabang dari PT Pelabuhan Indonesia III Persero memiliki peran strategis untuk mendukung transportasi kelautan nasional sekaligus sebagai pintu gerbang ekonomi Indonesia Timur. Pelabuhan Tanjung Perak menjadi pelabuhan regional atau pelabuhan pengumpul yang menghubungkan Surabaya sebagai pusat dagang Indonesia Timur dengan pulau-pulau di wilayah Timur Indonesia.
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia. Selain itu pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan gerbang penghubung perdagangan Internasional. Pelabuhan Tanjung Perak memiliki satu terminal penumpang dan lima terminal logistik yang setiap harinya selalu sibuk dengan bermacam-macam aktifitas, salah satunya adalah bongkar muat barang.
Pelabuhan Tanjung Perak merupakan pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia. Selain itu pelabuhan Tanjung Perak juga merupakan gerbang penghubung perdagangan Internasional. Pelabuhan Tanjung Perak memiliki satu terminal penumpang dan lima terminal logistik yang setiap harinya selalu sibuk dengan bermacam-macam aktifitas, salah satunya adalah bongkar muat barang.
1. Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara
Terminal penumpang kapal laut yang pertama di Indonesia menggunakan garbarata seperti di bandara. Mengusung konsep modern dengan 3 lantai dan dilengkapi ruang tunggu yang nyaman. Sambil menunggu kapal datang, para penumpang bisa menikmati Selat Madura dari atas bangunan ini. Terdapat SNQ capsule hotel yang berada di dalam terminal dan bisa dipesan oleh penumpang jika ingin beristirahat dengan tarif terjangkau. SNQ capsule hotel ini bekerjasama dengan Pelindo III.
SNQ Capsule Hotel yang berada di Terminal Penumpang GSN
2. Terminal Jamrud
Aktifitas di Terminal Jamrud hampir dikatakan 24 jam, terminal ini selalu sibuk dengan bongkar muat barang logistik yang keluar masuk pelabuhan. Barang logistik yang dimaksud adalah curah kering impor, seperti bijian-bijian dan tepung.
3. Terminal Nilam
Terminal Nilam adalah salah satu terminal bongkar muat barang logistik yang berada di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak yang memiliki panjang dermaga 320 meter dan draft 8 meter.
4. Terminal Mirah
Terminal Mirah memiliki panjang dermaga 640 meter dan lebar apron 15 meter dengan kedalaman kolam 6 meter. Terminal Mirah merupakan salah satu terminal yang juga sibuk dalam bongkar muat barang logistik setiap harinya.
5. Terminal Petikemas
PT Terminal Petikemas Surabaya atau disingkat TPS adalah salah satu anak perusahaan yang tergabung dalam Pelindo III Group, bergerak dibidang jasa kepelabuhanan dalam pelayanan terminal petikemas ekspor-impor dan domestik. TPS berdiri sejak tahun 1992 sebagai Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) dan diprivatisasi pada tanggal 29 April 1999 oleh P&O Dover dengan saham kepemilikan sebesar 49%. Pada tahun 2004 TPS telah mencapai throughput >1 juta Teus dan terus bertambah hingga saat ini. Pada tanggal 1 Maret 2006 Holding Company P&O Port diakuisisi oleh DP World, sehingga seluruh asset dan penyertaan milik P&O Dover berpindah kepemilikan ke DP World, termasuk saham 49% di TPS sehingga komposisi saham TPS adalah 51% milik PT Pelindo III dan 49% milik DP World.
TPS menjalankan bisnis inti sebagai operator terminal petikemas, sebagai gerbang perekonomian dari kegiatan ekspor impor diwilayah Indonesia Timur dan merupakan terminal pertama di Indonesia yang menerapkan standar keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan yang mulai diberlakukan pada bulan Juli 2004.
6. Berlian Jasa Terminal Indonesia (BJTI)
Berlian Jasa Terminal Indonesia atau yang dikenal dengan Terminal Berlian adalah salah satu anak usaha Pelindo III yang bergerak di bidang pelayanan bongkar muat petikemas domestik. Dengan mengusung semangat Denyut Nadi Kehidupan Negeri, Terminal Berlian saat ini gencar berekspansi dengan mengelola operasi dan memelihara peralatan bongkar muat di sejumlah pelabuhan milik Pelindo III, antara lain: Pelabuhan Gresik, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Bima, Pelabuhan Maumere, Pelabuhan Sampit, Pelabuhan Kumai dan Pelabuhan Lembar
Agresivitas Terminal Berlian juga terlihat dari sejumlah anak perusahaan yang dibentuknya untuk menggarap sektor-sektor potensial seperti: kawasan industri, properti, komoditas curah cair dan curah kering. Selain menyediakan layanan bagi pelayaran domestik, Pelindo III melalui Terminal Berlian turut mengembangkan kawasan industri terintegrasi Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
Terminal-terminal yang ada di pelabuhan Tanjung Perak selalu sibuk. Setiap hari selalu ada kegiatan bongkar muat barang. Efisiensi waktu memang diperlukan agar pekerjaan cepat selesai. Inovasi Pelindo III semakin nyata dalam masalah logistik di beberapa Terminal seperti :
Adanya Fasilitas Storage Tank di Terminal Nilam
Dengan adanya fasilitas Storage Tank di Terminal Nilam, maka kapal yang akan bongkar bahan curah cair tidak perlu menunggu ketersediaan truck tangker lagi namun bisa kapan saja membongkar muatannya karena dari kapal langsung dihubungkan dengan pipa yang disalurkan ke tangki penimbun sementara. Efisiensi waktu ini sangat berdampak sekali bagi para pengusaha pelayaran karena dapat mempersingkat waktu sandar kapal dari sebelumnya 44 jam menjadi 25 jam dengan kecepatan bongkar curah cair dari sebelumnya 72 ton dan setelah ada storage tank menjadi rata-rata 120 ton per jam.
Gambar dari IG story Pelindo III
Storage tank Pelindo III ini memiliki keunggulan diantaranya menerapkan manajemen sistem monitoring terpadu dengan sistem otomasi. Tangki sudah dilengkapi dengan flow meter dengan akurasi +0,1% control level dan temperature sensor. Filling system dengan 4 titik pipe line pengisian truck tanker dengan 4 unit jembatan timbang dan pompa dengan kapasitas 120 meter kubik per jam.
Adanya Layanan Online Booking di Terminal Petikemas Surabaya
Pada tahun 2017, Container Crane (CC) baru PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) telah resmi dioperasikan untuk memberikan layanan bongkar muat penuh pada kapal CSCL Santiago di Dermaga Internasional. Beroperasinya CC baru tersebut, secara otomatis akan menambah kecepatan kinerja bongkar muat kapal karena Twin Lift Spreader yang terpasang pada CC mampu mengangkat dua kontainer sekaligus.
Berbagai upaya peningkatan pelayanan dan fasilitas dilakukan oleh Terminal Petikemas Surabaya, mulai dari sistem yang telah berbasis online seperti Fastpay dan Qlique247, klasterisasi pandu, elektrifikasi alat bongkar muat dan saat ini Terminal Petikemas Surabaya sedang dalam proses relokasi 1 unit CC yang akan memperkuat layanan di dermaga domestik.
Online booking sendiri merupakan layanan berbasis online yang disediakan oleh TPS melalui Clique247 yang tersedia di website www.tps.co.id, dimana pengguna jasa dapat melakukan pemesanan pelayanan baik ekspor maupun impor kapan saja dan dimana saja tanpa harus datang ke kantor pelayanan TPS, sehingga prosesnya pun lebih mudah, cepat dan akurat.
Salah satu inovasi yang dilakukan Terminal Petikemas Surabaya dalam hal peningkatan pelayanan prima kepada pengguna jasa, Terminal Petikemas Surabaya juga menyediakan beberapa komputer di konter customer service untuk mendukung uji coba online booking ini, dimana petugas customer service Terminal Petikemas Surabaya akan memberikan tutorial secara langsung kepada para pengguna jasa tentang cara pengoperasian online booking. Jadi pengguna jasa tidak perlu bingung saat mengisi online booking nantinya.
Terminal Petikemas Surabaya pada awal Oktober kemarin juga telah memberikan sosialisasi sekaligus sharing session kepada pengguna jasa terkait penerapan online booking ini. Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 22 perusahaan pelayaran ini berlangsung di Hotel Aria Surabaya. Diharapkan dengan adanya acara sosialisasi ini, Terminal Petikemas Surabaya ingin merespon dan menjawab semua pertanyaan serta keluhan customer selama trial dan penerapan online booking.
Setelah sukses mengimplementasikan Online Booking impor sejak bulan Juli 2018, kini TPS siap meluncurkan online booking ekspor yang saat ini masih dilakukan trial sejak bulan Juli 2018. Nantinya online booking ekspor ini akan mulai diberlakukan per tanggal 1 November 2018.
Smart Green Port di Terminal Teluk Lamong
Inovasi Pelindo III bagi negeri diwujudkan melalui salah satu anak usahanya yaitu Terminal Teluk Lamong (TTL), sebagai SMART-GREEN PORT pertama di Indonesia. Terminal berkonsep semi otomatis dan ramah lingkungan ini memberikan kontribusi melalui perkembangan pesat sejak mulai beroperasi pada pertengahan 2014 lalu. Diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 22 Mei 2015 Terminal Teluk Lamong semakin menunjukkan inovasinya yang semakin nyata.
A post shared by PT Pelindo III (Persero) (@pelindo3) on
Terminal Teluk Lamong mampu menarik pasar internasional baru untuk melakukan pelayanan bongkar muat karena memiliki kedalaman alur dermaga domestik dan internasional pada kisaran 12-14 LWS (Low Water Spring). Kapal jenis panamax bermuatan diatas 5000 Teus dapat melakukan pelayanan bongkar muat di Terminal Teluk Lamong sehingga efisiensi waktu dan biaya bongkar muat barang tercapai.
A post shared by PT Pelindo III (Persero) (@pelindo3) on
Pada tahun 2016 tercatat arus produksi petikemas TTL mencapai 243.245 teus dan peningkatan signifikan terjadi hingga 200% pada tahun 2017 mencapai 493,071 teus. Pada bisnis curah kering, tercatat 1.101.416 ton muatan dibongkar di Terminal Teluk Lamong pada tahun 2016 dan terjadi peningkatan 9,97% menjadi 1.211.239 ton pada tahun 2017.
Peningkatan arus produksi dan kinerja naik pesat pada semester 1 tahun 2018. Perbandingan pada periode yang sama tahun 2017 menunjukkan peningkatan 34% pada arus petikemas yang sebelumnya 217.363 teus menjadi 291,404 teus. Pada produksi curah kering, semester 1 tahun 2018 tercatat 1.127.484.25 ton, angka tersebut menunjukkan peningkatan hingga 720% dibanding semester 1 tahun 2017 yaitu 137.393 ton.
Eskalasi produksi dan kinerja Terminal Teluk Lamong tidak lepas dari ketersediaan fasilitas serta peralatan modern dan ramah lingkungan. Pada kinerja petikemas, Terminal Teluk Lamong ditunjang dengan 10 blok Container Yard dengan kapasitas 756.000 teus dilengkapi dengan Automated Stacking Crane (ASC), alat semi-otomatis tenaga listrik berkecepatan 2,7 kali lebih cepat dari pada Rubber Tire Gantry (RTG). Dermaga petikemas memiliki panjang 500 meter dengan 10 unit Ship to Shore Crane (5 crane domestik dan 5 crane internasional) berkemampuan angkat hingga 45 box/ jam dengan sistem twin lift.
Terminal Teluk Lamong merupakan terminal pertama di ASIA yang menggunakan Automated Stacking Crane (ASC). Sedangkan di dunia, Indonesia melalui Terminal Teluk Lamong menempatkan diri di negara ke empat yang memiliki alat canggih ini.
A post shared by PT Pelindo III (Persero) (@pelindo3) on
Demi menjaga komitmen Green Port Terminal Teluk Lamong hanya melayani bongkar muat bahan curah kering seperti komoditas pakan dan pangan. Penerapan peralatan dan fasilitas modern Grab Ship Unloader (GSU) sebanyak dua unit berkapasitas 2000 ton/jam/unit dioperasikan untuk membongkar muatan dari kapal menuju conveyor.
Conveyor sepanjang 900 meter dimanfaatkan sebagai jembatan muatan curah menuju ke gudang sehingga tidak terjadi antrian truk di dermaga. Gudang dan silo untuk curah kering dengan luasan 10 hektar berkapasitas 200.000 ton digunakan untuk 2 jenis komoditas berbeda, gudang digunakan untuk komoditas berbentuk bulir sedangkan silo untuk komoditas berbentuk bubuk.
Grab Ship Unloader (GSU) merupakan salah satu alat di Terminal Teluk Lamong yang difungsikan untuk bongkar muat curah kering yang menggunakan sumber tenaga listrik sebagai konsep terminal ramah lingkungan.
A post shared by PT Pelindo III (Persero) (@pelindo3) on
Pengembangan dan pembangunan Terminal Teluk Lamong dibagi menjadi 4 tahap mulai tahun 2011 dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2030. kini, pada pengembangan selanjutnya TTL fokus pada pembangunan fly over atau akses jalan antara Terminal Teluk Lamong dan JLBB (Jalur Lingkar Luar Barat) Surabaya. Pada pembangunan tersebut, Pelindo III sebagai induk perusahaan melibatkan kontraktor dalam negeri sebagai bentuk sinergi antar BUMN dan diperkirakan akan beroperasi tahun 2019 mendatang.
Fly over yang menuju TTL masih dalam proses pengerjaan
Melalui pembangunan fly over, akan mempercepat pengiriman arus barang baik secara lokal maupun regional dari dan menuju pelabuhan serta mengurangi kemacetan di jalan raya karena langsung terhubung dengan jalan tol dari Romokalisari.
Kehadiran Terminal Teluk Lamong membawa angin segar bagi bisnis kepelabuhanan di Indonesia. Kecepatan dan ketepatan pelayanan terjamin melalui peralatan, fasilitas serta pelayanan prima yang dimiliki. Peningkatan kinerja akan terus dilakukan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi arus logistik nasional.
Terminal Teluk Lamong menjadi terminal petikemas pertama di dunia yang mengimplementasikan sistem otomatis bongkar muat petikemas yang disebut dengan docking system yang bekerjasama Gaussin Manugistique, perusahaan teknik handling dan logistik dari Perancis.
Salah satu kendaraan yang dimiliki Terminal Teluk Lamong yang didatangkan dari Eropa ini adalah Automotive Terminal Trailer (ATT) yang bisa mengangkut box petikemas secara otomatis yang dapat meninggi dan merendah sesuai level ketinggian pilar docking system.
Aplikasi Home Terminal
PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) berinovasi mempercepat dan mempermudah proses pemesanan layanan jasa kepelabuhanan dengan meluncurkan aplikasi mobile, Home Terminal. Dengan memanfaatkan teknologi tersebut pengguna jasa dapat memesan berbagai jasa kepelabuhanan cukup melalui aplikasi smartphone. Ada empat fitur layanan yang terintegrasi dengan sistem operasi terminal (TOS), yakni mulai dari vessel service, port activities, logistics, dan container management.
Home Terminal sendiri juga sebagai market place, karena merupakan media marketing serta informasi ke customer dan pasar, dimana pengguna jasa bisa memilih jasa kepelabuhan dari penyedia jasa yang ada di pelabuhan dengan harga yang telah ditetapkan secara transparan.
A post shared by PT Pelindo III (Persero) (@pelindo3) on
Saat ini fitur vessel service, port activities dan logistics pada Home Terminal sudah dapat diimplementasikan di Terminal Pelabuhan Tanjung Perak baik internasional maupun domestik. Fitur monitoring pun tak kalah canggih, pengguna jasa pun dapat memonitor kapalnya secara real time, dapat juga memonitor aktivitas kegiatan bongkar muatnya, real time monitoring truck yang terkoneksi dengan GPS satellite dapat memantau proses delivery cargo yang akan dibawa menuju gudang atau lokasi akhir milik consignee.
Inovasi dari Pelindo III tersebut tidak hanya di terminal yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur saja namun untuk seluruh pelabuhan di 7 Provinsi dalam meningkatkan efisiensi logistik, antara lain :
1. Dengan dua unit Ship to Shore Crane di Terminal Petikemas Semarang akan memperkuat kinerja handling di terminal bongkar muat petikemas satu-satunya di Jawa Tengah.
Inovasi dari Pelindo III tersebut tidak hanya di terminal yang berada di wilayah Provinsi Jawa Timur saja namun untuk seluruh pelabuhan di 7 Provinsi dalam meningkatkan efisiensi logistik, antara lain :
1. Dengan dua unit Ship to Shore Crane di Terminal Petikemas Semarang akan memperkuat kinerja handling di terminal bongkar muat petikemas satu-satunya di Jawa Tengah.
2. Pelindo III mengoperasikan dua unit Electrical Rubber Tyred Gantry (E-RTG) bertenaga baterai di Pelabun Tenau Kupang. E-RTG baterai tersebut merupakan alat angkat dengan teknologi baterai pertama kali di Indonesia. Berkonsep ramah lingkungan dan memiliki efisiensi penggunaan BBM hingga 60% dibandingkan dengan RTG konvensional.
3. Pelindo III mulai pembangunan kawasan Marina terbesar di Indonesia Timur. Diawali dengan peletakan batu pertama pembangunan Terminal Gili Mas, Pelabuhan Lembar, Lombok. Pelindo III ingin mewujudkan komitmennya dalam melakukan pengembangan fasilitas pelabuhan, khususnya di wilayah Timur Indonesia. Terminal Gilimas ini nantinya digunakan untuk layanan kargo, selain itu untuk kapal pesiar. Hal ini penting karena Lombok merupakan salah satu destinasi wisata yang saat ini popularitasnya semakin meningkat dan menarik perhatian, khususnya wisatawan mancanegara dengan menggunakan kapal pesiar.
4. Launching Ceremony dua unit Container Crane (CC) oleh Pemerintah Kotawaringin Timur di Dermaga Multipurpose Terminal Bagendang Pelabuhan Sampit pada tanggal 21 Maret 2017. Dengan adanya CC tersebut, secara otomatis akan menambah kecepatan kinerja bongkar muat kapal.
5. Mengawali tahun 2017, BJTI Port menunjukkan kinerjanya melalui anak perusahaan PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS) yang ditunjuk sebagai pengelola Dermaga di Pelabuhan Manyar Gresik, dengan menambah jumlah kapal yang sandar di Pelabuhan Manyar Gresik yang terletak di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE).
6. Terminal Petikemas Semarang (TPKS) sudah menggunakan Automatic Rubber Tyred Gantry yang memanfaatkan tenaga listrik sebagai sumber energi dan beroperasi secara otomatis sesuai perintah yang telah diinputkan dari ruang kendali, sehingga lebih cepat dan akurat. Jadi, satu operator dapat mengoperasikan hingga tiga ARTG sekaligus. Hal tersebut sebagai komitmen Pelindo III dalam menurunkan dwelling time dan menjadi pelabuhan ramah lingkungan serta zero accident.
7. Dibidang operasional, penambahan empat alat angkat berupa RTG di Terminal Berlian merupakan wujud peningkatan layanan. Hal ini tentunya akan mempercepat proses pemindahan peti kemas dan chasis ke lapangan penumpukan ataupun sebaliknya yang akan berujung pada peningkatan kecepatan bongkar dan muat. Selain itu dukungan operasional juga diberikan dengan meluncurkan p3pot yang sangat cocok untuk kebutuhan operator crane maupun pekerja operasional yang bekerja di ketinggian sehingga bisa bekerja lebih tenang dan aman karena tidak harus naik turun.
8. Aplikasi Meeting Online juga ikut andil dalam peningkatan layanan kepelabuhan. Tanpa harus bertemu secara fisik dan datang ke Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) para pengguna jasa kini dapat melakukan rapat perencanaan untuk kapal yang akan sandar di pelabuhan.
9. Inovasi logistik Pelindo III berupa petikemas berukuran sepertiga lebih kecil yang dapat dimuat ke dalam satu petikemas ukuran 20 Teus. Petikemas mini ini dikenal dengan nama minicon.
Inovasi dari Pelindo III akan selalu hadir dari waktu ke waku mengikuti era yang serba digital seperti sekarang ini. Semoga memberikan dampak yang besar pada negeri ini yaitu dalam masalah efisiensi waktu serta dalam masalah keamanan, kecepatan, dan ketepatan. Kecepatan dan ketepatan pelayanan terjamin melalui peralatan, fasilitas serta pelayanan prima yang dimiliki. Semoga peningkatan kinerja akan terus dilakukan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi arus logistik nasional.
8. Aplikasi Meeting Online juga ikut andil dalam peningkatan layanan kepelabuhan. Tanpa harus bertemu secara fisik dan datang ke Pusat Pelayanan Satu Atap (PPSA) para pengguna jasa kini dapat melakukan rapat perencanaan untuk kapal yang akan sandar di pelabuhan.
9. Inovasi logistik Pelindo III berupa petikemas berukuran sepertiga lebih kecil yang dapat dimuat ke dalam satu petikemas ukuran 20 Teus. Petikemas mini ini dikenal dengan nama minicon.
Inovasi dari Pelindo III akan selalu hadir dari waktu ke waku mengikuti era yang serba digital seperti sekarang ini. Semoga memberikan dampak yang besar pada negeri ini yaitu dalam masalah efisiensi waktu serta dalam masalah keamanan, kecepatan, dan ketepatan. Kecepatan dan ketepatan pelayanan terjamin melalui peralatan, fasilitas serta pelayanan prima yang dimiliki. Semoga peningkatan kinerja akan terus dilakukan untuk memberikan kontribusi terbaik bagi arus logistik nasional.
Inovasi yang sejalan dengan slogan Pelindo III "Beyond Port of Indonesia" yang maknanya mengembangkan berbagai layanan untuk menjadi solusi terbaik bagi kebutuhan logistik Indonesia.
Salam,
Dwi Puspita
Sumber :
- http://www.tps.co.id/id-id/berita/press-release/listing/2018/10/10/09/23/tps-siap-implementasikan-online-booking-ekspor
- http://www.tps.co.id/berita/gallery/listing/2018/04/03/10/57/easy-way-with-online-booking
- https://www.instagram.com/pelindo3
- https://www.youtube.com/user/pelindo3humas
- Majalah Dermaga Edisi 238-September 2018