Assalamualaikum teman-teman...
Pada postingan blogpost kali ini teman-teman akan saya ajak ke daerah Sumatera tepatnya ke Kota Jambi untuk melihat betapa menariknya Festival Batanghari disana. Festival tahunan yang sayang sekali kalau dilewatkan dan rugi besar deh kalau warga Jambi sendiri melewatkan event kece ini.
Karena Festival ini merupakan festival tahunan, maka event ini terselenggara cukup lama yaitu berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 22 sampai dengan 25 September 2018. Nantinya Provinsi Jambi bersiap meramaikan agenda pariwisata nasional, melalui Festival Sungai Batanghari atau Batanghari River Festival 2018.
Festival Batanghari menyuguhkan banyak acara, di antaranya Parade 99 Model Tengkuluk (Parade Seribu Tengkuluk), Ketek Race, Ketek Odong-Odong, Festival Tari dan Lagu Daerah, Pameran Kepariwisataan, Giant Photo Booth, atraksi dan tampilan seni budaya lainnya.
Festival Batanghari menyuguhkan banyak acara, di antaranya Parade 99 Model Tengkuluk (Parade Seribu Tengkuluk), Ketek Race, Ketek Odong-Odong, Festival Tari dan Lagu Daerah, Pameran Kepariwisataan, Giant Photo Booth, atraksi dan tampilan seni budaya lainnya.
Acara ini keren banget karena bakalan ada lomba ketek race. Nah... kalian tau artinya ketek? Ketek artinya perahu loh ternyata. Hahaha...
Nah, ngomongin Sungai Batanghari, di sana membentang jembatan Gentala Arasy, yang kalau malam hari jadi cantik banget. Dan jembatan ini jadi ikonnya Kota Jambi loh.
Di sore hari Jembatan Gentala Arasy merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati indahnya sunset dan sungai Batanghari yang membentang luas. Para wisatawan pasti akan terpukau termasuk saya jika ada di tempat itu. Pemandangan yang sangat indah sekali bikin mata nggak bosan memandangnya.
Sedangkan Ketek Odong-Odong merupakan perahu yang dihias, dan akan dipakai untuk para wisatawan menikmati keindahan Sungai Batanghari dan beberapa destinasi wisata yang berada di sekitar Sungai Batanghari.
Ketek ini ternyata mempermudah masyarakat Jambi dalam kegiatan sehari-hari, khususnya untuk masyarakat Jambi yang berasal dari seberang menuju ke Kota. Meski telah banyak transportasi masa kini, namun Ketek masih menjadi pilihan masyarakat Jambi loh.
Nah, ngomongin Sungai Batanghari, di sana membentang jembatan Gentala Arasy, yang kalau malam hari jadi cantik banget. Dan jembatan ini jadi ikonnya Kota Jambi loh.
Di sore hari Jembatan Gentala Arasy merupakan salah satu tempat terbaik untuk menikmati indahnya sunset dan sungai Batanghari yang membentang luas. Para wisatawan pasti akan terpukau termasuk saya jika ada di tempat itu. Pemandangan yang sangat indah sekali bikin mata nggak bosan memandangnya.
Selain untuk mempopulerkan Budaya Jambi, Festival Batanghari bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun mancanegara ke Provinsi Jambi yang kaya akan destinasi yang eksotik. Diharapkan dengan adanya Festival Batanghari ini mendatangkan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara, sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga. Perekonomian warga akan terdongkrak dengan salah satu caranya mempromosikan tempat-tempat wisatanya.
Di Festival Batanghari ada juga Karnaval Angso Duo, yaitu sebuah parade peragaan busana yang berasal dari berbagai daerah Jambi diiringi dengan adanya pertunjukan seni budaya daerah. Pastinya akan seru sekali Karnaval Angso Duo ini dan akan banyak sekali para wisatawan yang menonton untuk melihat peragaan busana ini.
Angso Duo merupakan ciri khas Kota Jambi. Sehingga wisatawan dari luar daerah akan terkagum-kagum dengan acara ini yang belum pernah melihat sebelumnya. Angso Duo ini memiliki arti "Angsa Dua" yang menjadi salah satu lambang pemerintahan Kota Jambi.
Tidak hanya Ketek Race, Angsa Duo yang bisa kita nikmati namun akan ada juga stand pameran kepariwisataan untuk lebih mengenalkan sisi lain dari kota Jambi dari segi destinasi wisata. Stand yang paling asyik pasti kulineran ya, tak lengkap rasanya kalau travelling ke suatu daerah belum mencicipi makanan khas daerah tersebut.
Di Festival Batanghari akan ada Coffee Corner, bagi pecinta kopi. Kalian dapat menikmati sajian kopi khas Jambi. Kopi khas Jambi merupakan salah satu jenis kopi yang menjadi favorite seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kopi khas Jambi memiliki cita rasa yang unik dan harum.
Ternyata tidak hanya kopi Jambi yang menarik namun ada yang lebih menarik lagi yaitu Parade Seribu Tengkuluk. Ada yang tahu tengkuluk? Tengkuluk sejenis penutup kepala bagi perempuan. Bagi seorang gadis Jambi yang belum menikah, tengkuluk dipakai dengan posisi ujung tengkuluk yang terjuntai ke arah kiri. Nah dari gambar ini kita bisa melihat mana yang sudah menikah dan mana yang belum. Dan ternyata ada 6 gadis yang belum menikah dan hanya seorang saja yang sudah menikah.
Tengkuluk ini juga menjadi wajib bagi perempuan muslim ya. Jadi, selain pelengkap busana, perempuan-perempuan muslim akan semakin cantik dengan Tengkuluk khas Jambi yg dikenakan. Seperti tiga gadis ini yang semakin cantik dan anggun dengan memakai tengkuluk.
Tengkuluk ini merupakan penutup kepala khas perempuan di Jambi. Namun seiring berjalannya waktu, Tengkuluk ini menjadi pelengkap berbusana bagi para perempuan Jambi saat menghadiri Pesta. Festival Batanghari akan diramaikan dg Parade Tengkuluk, atau Tekuluk. Orang Sumatera tau banget nih ngomongin Tengkuluk. Ada berbagai macam jenis tengkuluk, dan terdapat filosofi pada setiap jenis dan cara memakainya.
Tengkuluk sering disebut juga tekuluk, seiring berjalannya waktu Tengkuluk pun menjadi salah satu pelengkap berbusana bagi para perempuan Jambi yang akan menghadiri pesta. Seiring perkembangan zaman, tengkuluk pun ikut bermetamorfosa dengan semakin banyaknya jenis tengkuluk. Apapun modelnya namun tetap menjadi ciri khas perempuan Sumatera.
Seru banget Festival Batanghari 2018 yang hanya berlangsung 4 hari ini. Semoga tahun depan Festival ini lebih meriah dan para wisatawan lebih banyak yang datang mengunjungi, baik wisatawan lokal ataupun mancanegara.
Salam,
Dwi Puspita
Seru banget Festival Batanghari 2018 yang hanya berlangsung 4 hari ini. Semoga tahun depan Festival ini lebih meriah dan para wisatawan lebih banyak yang datang mengunjungi, baik wisatawan lokal ataupun mancanegara.
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)