Tinggal di perumahan yang kanan kiri masih lahan kosong. Sepertinya masih belum mengantongi izin atau memang sengaja belum dibangun perumahan baru. Ya mungkin saja ada faktor lain yang memang bukan urusan saya mengurusi hal seperti itu. Yang terpenting bagi saya adalah suatu daerah dimana saya tinggal harus ada kulinernya dengan harga yang terjangkau.
Ngomongin kuliner saya ada rekomendasi salah satu kuliner bakso yang enak menurut saya di Menganti Gresik.
Baca juga : Kuliner Gresik- Bakso Beranak Cabang Simo Gunung Surabaya
Warung bakso milik Pak Hilal ini sangat recomended. Selain rasanya enak harganya pun bersahabat. Seporsi cuma 6ribu rupiah dan sudah bikin perut kenyang. Tidak hanya bakso saja yang dijual tapi juga ada mie ayam lengkap dengan minumannya. Untuk minumannya sendiri ada kopi dan teh. Mau anget atau dingin semuanya ready. Oh ya, ada jeruk anget dan es jeruk juga.
Kopi biasanya menjadi andalan minuman saya. Entahlah, mengapa saya selalu memadukan kopi dan bakso jika makan di warung bakso ini. Kopi dan bakso menurut saya menjadi kombinasi yang sangat pas. Pelepas latah untuk ingin menikmati bakso.
Warung bakso pak Hilal ini menurut saya asyik. Awalnya warung bakso berwarna ungu ini berdiri disamping lapangan (lahan kosong) yang luas banget. Semacam lapangan sepak bola tapi bukan lapangan sepak bola. Jadi, sambil menikmati bakso para pembeli bakso dan mie ayam pun bisa menikmati pemandangan.
Ini anak dan suami saya yang sedang duduk di lencak dibawah pohin keres. Kami menunggu bakso pesanan kami diantar. Sambil menunggu biasanya kami memandangi lahan luas yang ada didepan kami. Sekali-kali pengendara sepeda motor dan mobil yang menjadi pemandangannya karena hilir mudik didepan kami.
Tempat duduknya yang super nyaman di bawah pohon keres/kersen bisa membuat pembeli betah. Angin sepoi-sepoi sambil menikmati bakso ataupun mie ayam. Saya menyebutnya lencak/lincak. Tempat duduk dari bambu dengan ke 4 kaki penyangga yang bisa diduduki lebih dari 2 orang.
Karena favorit saya bakso, maka setiap kali ke warung pak Hilal saya akan memesan bakso. Pernah sih sekali pesan mie ayam untuk anak saya. Dan.... tetap saja yang menjadi favorit adalah baksonya. Seporsi bakso seharga 6ribu rupiah, lengkap dengan gorengan, tahu, dan pentol bakso kecil. Biasanya saya nggak pakai gorengan kalau pesan, jadinya seporsi hanya 5ribu saja.
Kurang???
Jelas kurang dong. Biasanya saya akan memesan lagi atau beli pentol bakso yang super besar. Ada bakso kasar dan rasanya endes banget. Rasa daging sapinya kerasa banget. Biasanya seporsi 2 bakso pentol kasar besar harganya 11ribu dan ini beneran bikin saya kenyang. Minuman yang saya pesan biasanya kopi, teh anget, atau jeruk anget. Gobyos beneran deh ini keringat setelah menikmati bakso pak Hilal ini.
Warung ungu Pak Hilal sudah dirombak dan pindah disebelahnya. Tinggal duduk lesehan saja dan masih tetap ada tempat duduk (lencak) dibawah sebatang pohon kersen yang masih bertahan tidak ditebang. Sebatang pohon keres ini sangat membantu sekali agar tempat ini tetap sejuk dengan sepoi-sepoi angin.
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)