Yang dilakukan saat gajian tiba. Gajian itu identik dengan banyak uang, sebagai seorang pekerja luntang luntung alias freelance yang dari pagi hingga malam mencari rezeki didepan leptop atau hape untuk mendapatkan sebongkah berlian pastinya gajianlah yang ditunggu-tunggu.
Alhamdulillah...walaupun gajiannya gak jelas ditransfer kapan baik itu tanggal dan waktunya tapi tetep bikin saya happy. Pasalnya, duit itu akan ditransfer saat saya butuh... dan itulah rezeki. Disaat butuh para agensi pada transfer ke rekening saya. Hahaha...
Rekening kembali menggendut dan waktunya saya dan suami harus segera membayar apa yang harus segera dibayar pada bulan ini. Apa saja yang harus dibayar dan yang akan saya lakukan setelah mendapatkan gaji.
Alhamdulillah...walaupun gajiannya gak jelas ditransfer kapan baik itu tanggal dan waktunya tapi tetep bikin saya happy. Pasalnya, duit itu akan ditransfer saat saya butuh... dan itulah rezeki. Disaat butuh para agensi pada transfer ke rekening saya. Hahaha...
Rekening kembali menggendut dan waktunya saya dan suami harus segera membayar apa yang harus segera dibayar pada bulan ini. Apa saja yang harus dibayar dan yang akan saya lakukan setelah mendapatkan gaji.
1. Bayar cicilan/hutang
Bayar cicilan atau istilah bekennya bayar hutang, sebagai seorang yang berkeluarga dan pengen memiliki ini itu kami harus sadar kalau keluarga kami memiliki banyak cicilan. Besarnya cicilan pastinya sudah kami perhitungkan dari awal agar nantinya tidak besar pasak daripada tiang. Entah itu cicilan rumah, cicilan kendaraan, kartu kredit, atau cicilan lainnya. Kewajiban yang harus segera dibayar agar nantinya kami tidak dikenakan denda.
2. Membeli kebutuhan rumah tangga dalam sebulan
Membeli kebutuhan rumah tangga dalam sebulan menjadi kewajiban setelah membayar cicilan/hutang. Contohnya seperti beli sabun mandi, sabun cuci, shampo, pasta gigi, beras, minyak goreng, gula, beberapa macam camilan untuk dirumah saat nonton TV atau ada tamu, bedak, minyak wangi, deodorant, dan printilan-printilan lainnya dimana barang itu harus selalu ada dirumah.
3. Beli barang baru untuk diri sendiri dan isi rumah
Beli barang baru bagi saya adalah barang keperluan rumah tangga dan kebutuhan pribadi saya, contohnya beli pakaian dan beberapa kosmetik. Keperluan rumah tangga seperti alat masak, perabotan rumah tangga seperti kursi tamu, vas bunga, pigura, dan masih banyak lainnya. Tapi untungnya sekarang serba mudah dan banyak promo di beberapa e commerce. Tinggal lihat kalender promo Tokopedia saja saya bisa menikmati banyak promo yang menggoda iman. Hahaha...
Maret Mantap Tokopedia nih ceritanya kalau banyak promo seperti ini. Kira-kira promo ini mau saya gunakan untuk beli barang apa ya? Properti foto nih kayaknya, soalnya butuh banget buat menunjang pekerjaan saya.
Maret Mantap Tokopedia nih ceritanya kalau banyak promo seperti ini. Kira-kira promo ini mau saya gunakan untuk beli barang apa ya? Properti foto nih kayaknya, soalnya butuh banget buat menunjang pekerjaan saya.
4. Menyenangkan diri sendiri dan pasangan
Sebagai seorang keluarga kecil bahagia yang ingin menikmati hasil keringat dan jerih payah selama sebulan pastinya kami butuh refreshing, baik merefresh tenaga dan pikiran kami. Biasanya kami akan kulineran dan travelling ke tempat-tempat yang bikin kami tenang dan pastinya juga memperhatikan budget. Kulineran dengan tempat yang asik didukung harga yang murah dengan rasa bintang 5 pastinya menjadi incaran kami. Untuk travelling biasanya kami nggak jauh-jauh, kalo nggak keliling Surabaya ya mentok-mentoknya pulang kampung. Itu kan sudah dinamakan travelling...hahaha
5. Menyisihkan untuk keperluan lain (tak terduga)
Keperluan tak terduga memang selalu ada. Seperti pengeluaran karena ban kendaraan bocor, ganti oli, dan mogok mesin. Selain itu adanya sumbangan perumahan dan ditempat kerja, biasanya sih seikhlasnya seperti sumbangan saat tetangga sakit/meninggal dunia, teman /tetangga yang melahirkan, saat dapat undangan nikah, paling nggak kita harus mempersiapkan dana darurat tersebut. Pengeluaran tak terduga ini selalu berubah-ubah setiap bulannya, oleh sebab itu kami selalu menyisihkan dana untuk kebutuhan yang tak terduga tersebut.
5. Menyisihkan untuk keperluan lain (tak terduga)
Keperluan tak terduga memang selalu ada. Seperti pengeluaran karena ban kendaraan bocor, ganti oli, dan mogok mesin. Selain itu adanya sumbangan perumahan dan ditempat kerja, biasanya sih seikhlasnya seperti sumbangan saat tetangga sakit/meninggal dunia, teman /tetangga yang melahirkan, saat dapat undangan nikah, paling nggak kita harus mempersiapkan dana darurat tersebut. Pengeluaran tak terduga ini selalu berubah-ubah setiap bulannya, oleh sebab itu kami selalu menyisihkan dana untuk kebutuhan yang tak terduga tersebut.
6. Sisihkan untuk orang tua dan sedekah
Sebanyak apapun pengeluaran kita hendaknya kita ingat kalau masih ada orangtua. Orangtua memang tidak meminta, tapi kita sebagai anak harus tau diri. Entah itu dikasih tiap bulan, atau disimpan dulu dan nantinya saat bertemu orang tua kita berikan. Memberikan surpise kecil-kecilan pada orang tua juga bisa. Tidak selamanya uang, memberikan barang juga bisa seperti membelikan baju, sepatu atau apa saja yang sekiranya orang tua dibutuhkan orang tua kita. Ridho orangtua sangat besar pengaruhnya terhadap rezeki kita.
Dan pastinya jangan lupa sedekah, sedekah berapa pun sedikit atau banyak yang penting hati kita ikhlas. Saya masih belajarkan menerapkan sedekah kapan saja dan dimana saja untuk tabungan saya di akhirat nanti.
7. Menabung
Menabung sudah pasti dong. Alhamdulillah di kantor suami menerapkan koperasi syariah yang semua karyawannya wajib ikut. Uang yang masuk sama halnya dengan menabung. Saya sangat mendukung sekali adanya koperasi di tempat kerja suami tersebut.
Selain itu saya selalu memasukkan uang koin sisa belanjaan ke celengan. Dengan cara ini pastinya uang yang ada dicelengan lama-lama akan menjadi banyak.
Belum lagi saat anak sekolah pastinya juga masih memikirkan biaya pendidikannya. Ternyata gajian itu bener-bener bikin saya mikir untuk apakah uang ini. Pastinya saya dan suami akan dibuat rempong dengan masalah ini. Rempong boleh asal dengan catatan kami harus pandai mengatur urusan pengeluaran rumah tangga agar nantinya tidak besar pasak daripada tiang.
Salam,
Dwi Puspita
Sebanyak apapun pengeluaran kita hendaknya kita ingat kalau masih ada orangtua. Orangtua memang tidak meminta, tapi kita sebagai anak harus tau diri. Entah itu dikasih tiap bulan, atau disimpan dulu dan nantinya saat bertemu orang tua kita berikan. Memberikan surpise kecil-kecilan pada orang tua juga bisa. Tidak selamanya uang, memberikan barang juga bisa seperti membelikan baju, sepatu atau apa saja yang sekiranya orang tua dibutuhkan orang tua kita. Ridho orangtua sangat besar pengaruhnya terhadap rezeki kita.
Dan pastinya jangan lupa sedekah, sedekah berapa pun sedikit atau banyak yang penting hati kita ikhlas. Saya masih belajarkan menerapkan sedekah kapan saja dan dimana saja untuk tabungan saya di akhirat nanti.
7. Menabung
Menabung sudah pasti dong. Alhamdulillah di kantor suami menerapkan koperasi syariah yang semua karyawannya wajib ikut. Uang yang masuk sama halnya dengan menabung. Saya sangat mendukung sekali adanya koperasi di tempat kerja suami tersebut.
Selain itu saya selalu memasukkan uang koin sisa belanjaan ke celengan. Dengan cara ini pastinya uang yang ada dicelengan lama-lama akan menjadi banyak.
Belum lagi saat anak sekolah pastinya juga masih memikirkan biaya pendidikannya. Ternyata gajian itu bener-bener bikin saya mikir untuk apakah uang ini. Pastinya saya dan suami akan dibuat rempong dengan masalah ini. Rempong boleh asal dengan catatan kami harus pandai mengatur urusan pengeluaran rumah tangga agar nantinya tidak besar pasak daripada tiang.
Salam,
Dwi Puspita
Paling seneng saat kita menerima hak setelah melakukan kewajiban ya mba. Salah satunya gaji ini, semoga rejeki kita dimudahkan selalu ya. Suka poin 6 dan 7 nya, jangan semua dihabiskan ya.
ReplyDelete