Ngomongin ketupat nih bikin kangen aja untuk segera pulang kampung alias mudik lebaran. Kangen banget dengan hawa kampung dan melihat hamparan sawah dan minimnya kendaraan. Tinggal di desa membuat hati tenang, namun untuk sementara. Mau tidak mau nantinya harus kembali ke kota agar kompor gas tetap mengepul. Hahaha....
Kalau di desa saya, detik-detik Lebaran sudah mempersiapkan segalanya. Mulai dari kue lebaran yang melegenda dan ketupat yang dibikin sendiri oleh seluruh anggota keluarga. Seluruh keluarga akan kumpul dengan tugas membuat ketupat tersebut. Bahan membuat ketupat dari daun kelapa yang setengah tua yang diambil kakek di depan rumah.
Kenangan dan sebuah tradisi di kampung halaman yang sulit sekali untuk saya lupakan. Dengan daun kelapa tersebut seluruh anggota keluarga akan menganyam membentuk ketupat sesuai selera. Ada yang bentuknya seperti kuda, jajaran genjang, dan layang-layang.
Kenangan dan sebuah tradisi di kampung halaman yang sulit sekali untuk saya lupakan. Dengan daun kelapa tersebut seluruh anggota keluarga akan menganyam membentuk ketupat sesuai selera. Ada yang bentuknya seperti kuda, jajaran genjang, dan layang-layang.
Setelah semua ketupat jadi maka tugas nenek yang akan mengisi beras ke dalam ketupat. Beras harus dicuci bersih, direndam sekitar 30 menit dan ditiriskan terlebih dahulu. Tujuannya agar ketupat yang sudah masak menghasilkan ketupat dengan isi yang padat.
Setelah ketupat selesai diisi semua dengan beras, maka nenek akan mulai memasukkannya ke dalam dandang berukuran besar. Untuk pengisian ketupat dengan menggunakan beras pulen, isikan 2/3 bagian saja pada selongsong ketupat. Kalau berasnya sedikit pera, isikan 1/3 bagiannya saja.
Ketupat sudah siap dimasukkan kedalam dandan berukuran besar dengan air yang sudah mendidih. Satu persatu ketupat mulai dimasukkan dan dipastikan terendam air semua agar ketupat masak maksimal. Merebus ketupat dengan menggunakan tungku dan kayu sebagai bahan bakarnya, hal ini dilakukan nenek untuk menghemat pengeluaran. Menggunakan kayu yang sudah tak terpakai, ranting pepohonan, dan serat kayu agar tungku tetap mengepul setiap hari.
Merebus ketupat lama sekali, kadang sampai 6 jam. Hal ini karena api yang tak stabil karena bahan bakar kayunya habis dan air yang mulai menyusut di dalam dandang. Kemudian diisi lagi dengan air mendidih agar suhunya tetap stabil hingga ketupat bener-bener masak.
Zaman sekarang merebus ketupat sudah mudah, bikin ketupat bisa memakai panci presto. Apinya bisa diatur dan nggak ribet seperti dulu.
Cara Merebus Ketupat Menggunakan Panci Presto
Pastinya hal yang pertama dilakukan adalah menyiapkan panci presto yang sudah diisi dengan air. Pastikan ketupat berisi beras yang dimasukkan bisa terendam sempurna di dalam air. Kemudian masak hingga mendidih (ditandai dengan bunyi nyaring yang keluar dari panci presto). Kecilkan api, kemudian biarkan masak lagi selama 1 jam dengan api sedang.
Sebelum membuka tutup panci presto, keluarkan uap dari panci presto. Caranya dengan mengganjal besi yang ada di tutup panci menggunakan sendok atau benda lainnya. Setelah uap sudah keluar semua, buka tutup panci. Ambil ketupatnya, tiriskan lalu gantung atau angin-anginkan hingga dingin agar ketupat lebih tahan lama.
Cara Penyimpanan Agar Tahan Lama
Kalia bisa menyimpan ketupat dalam kulkas dengan membungkusnya menggunakan plastik terlebih dahulu. Untuk menghangatkannya kembali, kalian bisa mengukusnya. Ketupat yang masih utuh lebih tahan lama dibandingkan ketupat yang sudah dipotong.
Ternyata mudah sekali ya makan ketupat sedangkan merebusnya butuh tenaga ekstra. Hehehe. Sudah nggak sabar makan opor ayam ya? Berarti sudah siap mudik nih... 7 alasan mudik saya ya karena bisa makan ketupat bikinan emak.
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)