Di artikel sebelumnya sudah saya ceritakan berbagai curhatan saya selama di rumah saja bareng keluarga. Saya ingin memiliki keterampilan baru yaitu bikin kue kering. Saya bela-belain beli oven tangkring yang harganya nggak sampai 150 ribu via online. Kalau dihitung sama ongkos kirimnya Alhamdulillah nggak sampai 200 ribu lah. Lumayan kan daripada saya harus pergi ke tokonya langsung dan masih ribet keluar rumah dan mencari alamat tokonya yang amat sangat jauh dari rumah saya. Membeli secara online adalah solusi yang tepat, cepat, dan hemat menurut saya.
Tidak hanya oven tangkring yang saya beli, saya juga membeli beberapa printilan lainnya lewat online tapi dengan toko yang berbeda, seperti beberapa alat membuat kue kering mulai dari loyang, cetakan, kuas, dan alat gulung kayu. Semuanya nggak sampai 150ribu kalau dihitung-hitung. Kalau ditotal semua dengan harga oven tangkring jadinya 350 ribu untuk memulai keterampilan baru ini.
Sebelum punya oven saya belajar membuat kue kering kesukaan anak saya, yaitu cookies. Saya coba deh bikin dengan 3 bahan sederhana yang semuanya ada di kulkas. Tanpa mixer dan tanpa oven yang membuat cookies saya lumayan enak menurut lidah saya, anak saya, dan suami saya. Hehehe...
Saya tetap mau belajar membuat kue kering ini karena alat sudah ada dan tinggal beli bahannya saja. Bahannya pastinya juga tak jauh-jauh dari tepung terigu, margarin, butter, gula dan telor.
Keterampilan baru yang saya pelajari saat di rumah saja ini semoga membuat saya semakin produktif menjadi ibu rumah tangga. Selain menulis, berkebun pun saya butuh hal yang baru untuk menyalurkan hobi positif. Saya yakin keterampilan baru yang saya coba ini tidak akan sia-sia. Selama masa pandemi ini memang sengaja saya ingin menyibukkan diri dengan beberapa keterampilan yang positif agar tetap enjoy selama berada di rumah. Siapa tahu nanti bisa mahir bikin kue kering beneran dan rasanya enak seperti kue kering yang pernah saya beli di beberapa teman saya. Hehehe...
Namanya kan usaha, insyaallah semoga Allah mempermudahkan semua yang menjadi hal positif untuk saya dan keluarga saya.
Salam,
Dwi Puspita