Pengalaman Puasa Ramadhan Saat Usia Kehamilan 12-16 Minggu
Assalamualaikum, mau cerita dan curhat lagi nih. Sebelumnya saya nggak mau bermaksud menjudge para ibu hamil yang tidak bisa berpuasa saat hamil di bulan Ramadan loh ya. Murni tulisan ini hanya cerita, curhat, dan berbagi pengalaman saja untuk saya kenang.
Pengalaman puasa saat hamil
Pengalaman puasa saat hamil ini saya alami saat kehamilan pertama anak saya, tepatnya pada bulan Juni-Juli tahun 2015. Saat itu kalau nggak salah usia kandungan saya masih diantara 12-16 minggu. Perut nggak begitu besar-besar amat dengan berat badan diantara 55-56kg. Alhamdulillah puasa Ramadannya terbilang sukses karena full puasa Ramadan alias awal sampai akhir Ramadan puasa tanpa membatalkannya.
Posisi pun masih super sibuk karena masih menyandang status sebagai wanita karir. Berangkat pagi pulang malam hampir setiap hari kecuali weekend. Alhamdulillah masih diberikan kekuatan untuk puasa full di bulan Ramadan kala itu. Berangkat dan pulang mengendarai sepeda motor dengan jarak tempuh kurang lebih 25 km, biasanya butuh waktu 1,5 jam perjalanan dari rumah menuju kantor waktu itu. Ini berangkatnya saja loh 25km, jadi pulang pergi tinggal dihitung aja tuh.
Baca juga : Cara Cepat Hamil Untuk Wanita Karir
Baca juga : Cara Cepat Hamil Untuk Wanita Karir
Hamil pertama kali dengan penantian hampir 3 tahun sebenarnya bikin saya enjoy. Toh tak ada keluhan apapun untuk kehamilan saya saat itu dan menurut dokter kandungannya pun saya dinyatakan sehat. Dokter kandungannya pun asyik selalu memberikan semangat dan motivasi pada saya, jadinya saya tambah semangat dalam melakukan berbagai aktivitas saat kehamilan pertama. Terutama suami yang selalu sabar mendampingi saya saat itu. Pastinya semangat dan motivasi dari suami yang terpenting bagi saya.
Bayangkan saja, saat itu di kantor saya ada semacam Bazar Ramadan. Hampir tiap hari sibuk datang dan menghadiri ke beberapa tempat untuk piket jaga stan. Pulangnya pun kadang setelah adzan Isya. Rata-rata lokasi Bazar Ramadan yang diadakan Pemkot waktu itu jaraknya jauh dari rumah saya. Nggak aneh sih kalau tiap hari sampai rumah malam dengan kondisi badan yang sangat capek.
Menyesal??? O tentu tidak. Justru saya bahagia punya pengalaman seperti itu. Kalau dipikir-pikir nih saya termasuk strong waktu itu. Bayangkan saja dengan kondisi hamil pertama dan masih trisemester pertama masih sibuk kerja wira-wiri dengan kondisi puasa pula. Yah, alhamdulillah pokoknya... Allah masih memberikan kekuatan pada saya. Pastinya kekuatan iman, taqwa, dan kesehatan.
Baca juga : Tips Untuk Para Ibu Yang Sedang Hamil
Baca juga : Tips Untuk Para Ibu Yang Sedang Hamil
Apa yang saya makan saat sahur dan berbuka?
Makan sahur dan berbuka puasa ya biasa aja, pokoknya kebutuhan tubuh tercukupi dan pastinya untuk si janin. Pasti ada nasi, lauk, sayur, vitamin, dan susu hamil. Untungnya kehamilan pertama ini nggak mual alias saya ngebo. Makan apapun iya-iya aja, nggak ada yang aneh dari diri saya. Alhamdulillah disini maksudnya ya nggak capek, nggak lemah, nggak keliyengan, nggak mual, ya pokoknya yang gitu-gitu deh.
Intinya, puasa dan nggak puasa Ramadan untuk ibu hamil ada keringanan. Konsultasikan pada dokter atau bidan terlebih dahulu ya Mom. Semoga para ibu hamil dan janinnya selalu dalam keadaan sehat. Demikian curhatan saya mengenai pengalaman puasa saat hamil.
Salam,
Dwi Puspita
Intinya, puasa dan nggak puasa Ramadan untuk ibu hamil ada keringanan. Konsultasikan pada dokter atau bidan terlebih dahulu ya Mom. Semoga para ibu hamil dan janinnya selalu dalam keadaan sehat. Demikian curhatan saya mengenai pengalaman puasa saat hamil.
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)