Madura identik dengan clurit dan sakeranya, namun ternyata dibalik itu semua ada makanan khas daerah yang sangat terbukti nikmatnya. Contohnya saja, bebek Sinjai yang kini sudah membuka cabangnya di Surabaya. Selain bebek Sinjai di Madura cukup terkenal dengan kuliner bebek songkemnya. Banyak sekali content creator yang sudah mereview 2 jenis nama kuliner bebek asli Madura ini.
Namun saya tak ingin membahas bebek Sinjai dan bebek songkem dalam artikel ini, saya akan membahas Campor Lorjuk yaitu makanan khas Pamekasan Madura yang rasanya gurih dan nikmat.
Makanan yang sangat nikmat jika disajikan dalam keadaan berkuah panas/hangat dan diseruput dengan sambal yang dapat menggugah selera. Bahan utamanya terdiri dari lontong, bihun, lorjuk, keripik tette, keripik kancur, dan biasanya bawang goreng sebagai taburan diatasnya agar rasanya dan penampilannya lebih menarik.
Siapa yang tak mengenal lontong, lontong biasanya terbuat dari beras yang dimasukkan kedalam daun pisang kemudian direbus hingga benar-benar masak.
Lorjuk adalah binatang laut yang berukuran kecil yang memiliki cangkang dan bisa dikonsumsi oleh masyarakat, sama halnya seperti kerang, tiram, dan udang. Lorjuk memiliki 18 asam amino sekitar 81% dari berat kering, diantaranya aspartat, treonin, serin, glutamat, prolin, glisin, alanin, sistin, valin, metionin, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, lisin, histidin, triptofan dan arginin. Asam amino merupakan penyusun protein yang penting bagi proses pertumbuhan dan sumber energi mahluk hidup termasuk manusia. Lorjuk sendiri adalah hewan laut yang hidup di pasang surut pantai.
Kuah Campor Lorjuk sendiri dari rebusan air lorjuk yang sudah berbumbu merah dengan rasa gurih dan agak berminyak. Minyak yang dihasilkan dari minyak keripik tette dan keripik kancur goreng yang melebur dalam kuahnya.
Keripik tette adalah keripik khas dari Madura yang terbuat dari singkong. Singkong tersebut dipipihkan (tette => bahasa Madura) kemudian setelah pipih di jemur hingga benar-benar kering. Setelah kering keripik ini bisa disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Keripik kancur sebenarnya bentuk dan rupanya seperti rempeyek, akan tetapi lebih tebal dan dengan campuran daun bawang agar wangi keripiknya terasa sedap.
Campor Lorjuk yang terhidang masih panas/hangat rasanya sangat mantul dengan rasa gurih, nikmat dan crunchy menjadi satu. Wangi taburan bawang goreng pun menambah selera makan apalagi jika ditambah dengan sambal. Sambal pendamping Campor Lorjuk adalah cabe rawit yang sudah direbus kemudian diulek tanpa tambahan bumbu apapun. Semacam sambal mentahan tapi bukan sambal mentahan karena prosesnya direbus terlebih dahulu kemudian diulek pakai cowek.
Seporsi Campor Lorjuk harga jual termurahnya Rp.7000,- dan pastinya harga ini akan bervariasi tergantung daerah dan ramai tidaknya pembeli. Semakin ramai semakin mahal biasanya, artinya Campor Lorjuk tersebut nikmat dan sudah dikenal banyak orang.
Dikenal banyak orang pastinya sudah dipastikan Campor Lorjuk ini nikmat sekali baik rasa, harga, dan porsinya. Seperti di daerah saya, Campor Lorjuk yang terkenal adalah Campor Lorjuk di daerah Mongging, Pademawu. Walaupun warungnya terbuat dari anyaman bambu namun setiap harinya warung ini ramai pembeli dari luar daerah loh. Campor Lorjuk yang terkenal dengan kenikmatan rasa dan porsi yang banyak ini pasti sudah dicoba oleh masyarakat sekitar.
Buat kalian yang melancong ke Kabupaten Pamekasan jangan lupa untuk mencoba Campor Lorjuk ya. Insyaallah dengan harga terjangkau kalian bisa merasakan kenikmatan yang haqiqi. Hehehe...
Salam,
Dwi Puspita
Pak sayur langganan pernah bawa lorjuk atau kerang bambu ini.
ReplyDeleteTernyata mentahnya gede-gede ya.
Terus pusing mau dibikin apa, takut ngga enak dan ngga seger. Akhirnya ngga kebeli. Hihi
Kalo lorjuk yang di rengginang itu kok kecil-kecil ya, hampir mirip teri?
Wah sayang dulu pas ke Pamekasan makannya soto ayam, gak coba Campor Lorjuk ini. Nama tempat makan rekomendasi Campor Lorjuk yang enak ini apa? Biar ngga salah coba.