Kalau ngomongin masalah rezeki yang saya dapat selama ini pastinya sangatlah banyak sekali. Tak terhitung karena setiap detiknya pun saya mendapatkan rezeki oksigen dari Allah. Bayangkan saja, jika tiba-tiba oksigen ini tidak atau harus beli pasti kita sudah mati-matian cari uang agar tetap bisa hidup.
Masalah rezeki memang sudah diatur tapi manusianya sendiri kadang yang tak menyadari bahwa rezeki itu banyak macamnya, bukan hanya materi saja. Rezeki bisa memiliki keluarga yang peduli dan saling mengayomi, menasehati, menyayangi, menghormati, serta menerapkan prinsip agama di atas segalanya. Teman yang ada saat suka maupun kesusahan apalagi saat butuh banget, misalnya butuh uang tapi jangan semena-mena karena dia baik dan selalu dikasih saat berhutang dijadikan langganan. Big No ya! justru bukan temannya yang kurang ajar tapi sebaliknya kitalah yang kurang ajar.
Punya tetangga baik bener-bener rezeki besar, contohnya seperti saya yang hidup di perantauan dan pastinya butuh orang jika ada sesuatu masalah. Larinya ya pasti pada tetangga karena nggak mungkin lah saya memanggil keluarga saya di kampung yang jaraknya 150 km. Jadi, memiliki tetangga yang baik itu adalah rezeki besar bagi saya.
Pernah suatu hari saya hanya bergumam dalam hati ingin pepes pindang, MasyaAllah tiba-tiba saja tetangga mengajak saya makan siang dirumahnya lengkap dengan sayur asem yang bikin segar. Bener-bener rezeki yang tak disangka loh, soalnya pada waktu itu saya nggak masak dan riweuh dengan bocil. Niat hati pengen pesan makanan di aplikasi online dilalah ada tetangga yang baik hati ngajak makan siang bersama. Nggak hanya itu, banyak sekali cerita masalah rezeki yang tak terduga lainnya.
Waktu hamil besar saya pengen banget nyemil singkong keju goreng. Saya ajak suami saya keliling sekitar daerah perumahan untuk mencari singkong keju goreng tersebut. Saya dan suami muter-muter tetap nggak menemukan bakul gorengan yang menjual. Akhirnya saya pulang dengan perasaan yang campur aduk antara sebel dan mau ngrawuk mulut sendiri karena nggak mau berhenti nyemil.
Alhamdulillah tiba-tiba salah satu tetangga saya mengantarkan singkong keju goreng tersebut. MasyaAllah antara terharu dan nggak percaya seakan apa yang saya butuhkan waktu itu langsung dikabulkan oleh Allah. Rezeki yang tak terduga walaupun nilainya hanya kecil di mata seseorang namun di mata saya sangatlah besar.
Rezeki yang tak terduga lainnya selain memiliki tetangga yang baik hati yang selalu memberikan kejutan-kejutan indah berupa memberikan makanan atau camilan setiap kali saya menginginkannya pun ada yang perlu saya syukuri lagi, yaitu nikmat sehat. Saya selalu berucap syukur setiap pagi saat bangun tidur karena masih diberikan rezeki sehat, masih bisa melihat, bernafas, mendengar, dan berjalan. Terlihat sepele namun kita harus tetap mensyukuri nikmat rezeki yang tak terduga itu yang datangnya dari Allah.
Rezeki tak terduga itu akan ada setiap detik, menit, jam disetiap kehidupan kita sebenarnya. Tak perlu berbentuk, tak perlu banyak, tak perlu besar. Rasa syukur yang hanya diperlukan dari diri manusia itu sendiri.
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)