Banyak para Mama yang mengeluh dan bertanya kapan sih sekolah offline dimulai? Hayooo, siapa nih yang seperti ini. Mungkin karena si Mama yang sibuk bekerja, atau karena kebanyakan tugas, bisa jadi karena si anak malas-malasan dan nggak mau mengerjakan tugas dari gurunya sama sekali.
Pastinya para Mama mengeluh lantaran banyak faktor. Tidak juga menyalahkan para Mama sih jika mereka ada yang tak sanggup dengan sekolah daring ini atau sekolah online. Setiap Mama berbeda cara berpikirnya pun juga sama dengan si anak. Anak memiliki keunikan dan cara berpikir sendiri.
Tak perlu saling menjudge sana sini, semuanya berusaha yang terbaik untuk putra-putrinya. Ada Mama yang sabar mengajari anaknya sampai si anak benar-benar mengerti. Ada juga Mama yang kurang sabar sehingga kadang antara anak dan Mama sama-sama saling emosi. Si anak emosi karena ada tugas setiap hari dan si Mama juga emosi karena si anak gak mau sekolah online dan mengerjakan tugasnya.
Pastinya anak-anak kita akan memiliki pengalaman sekolah dirumah selama satu tahun lebih bersama Mamanya. Banyak suka dan duka serta pengalaman yang akan terus diingat oleh si anak. Kadang ada yang dimanja oleh orangtuanya sehingga tugas dibantu akibatnya anak tak bisa menjawab secara mandiri. Apapun itu berilah mereka cinta kasih orangtuanya. Memberikan apa yang menjadi hak anak dan kebutuhannya.
Nah tak perlu bingung dan galau lagi nih buat Mama yang ingin anaknya kembali ke sekolah. Beberapa sekolah ternyata ada yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar kembali. Memang tidak semua karena antara pihak sekolah dan orang tua siswa sebelumnya meminta persetujuan terlebih dahulu. Ada yang setuju dan ada yang tidak. Jika setuju maka anak bisa masuk sekolah seperti biasa dan jika tidak setuju pun tak masalah, tak ada sanksi apapun mengingat keadaan masih seperti sekarang. So, buat orang tua kini pilihan sudah di tangan Anda ya.
Kembali ke sekolah identik dengan sepatu baru, tas baru, dan peralatan menulis baru. Sebelum pandemi, anak saya sangat bahagia sekali saat kami memberikan hadiah kenaikan kelas. Tas baru dan sepatu baru. Saya memberikan backpack yang nyaman agar si anak merasa enjoy saatmemakainya.
Model kesukannya sudah pasti agar dia tambah semangat berangkat ke sekolah. Backpack tidak asal backpack loh, pastinya saya mencari bahan yang memiliki kualitas terbaik dikelasnya. Kuat, tahan lama, jahitan rapi, dan model yang disukai anak-anak. Contohnya seperti produk smiggle.
Untuk sepatu anak biasanya saya harus mengajak si anak langsung ke toko sepatu, karena kadang ukuran sepatu tidak pas dengan kaki si anak. Selain itu anak saya memang berpesan kepada saya agar dia bisa memilih langsung warna dan modelnya dan tidak ingin dipilihkan oleh orangtuanya. Memang sih sebagai orangtua, kami selalu memberikan kebebasan untuk si anak.
Untuk perlengkapan menulis biasanya saya yang akan memilihkan sesuai kebutuhan si anak atau saat si anak perlu peralatan ini maka nantinya akan saya belikan.
Kembali ke sekolah ternyata membuat anak saya senang karena bisa bertemu dengan teman-temannya. Semoga mereka selalu dalam keadaan sehat, senyum bahagia dan ceria mereka saat bertemu teman dan gurunya menjadi bukti bahwa sekolah offline tetap nyaman bagi mereka. Beri dukungan dan semangat bagi mereka, kita semua memang tak menginginkan seperti sekarang ini namun kita sama-sama berjuang agar kedepannya menjadi lebih baik bagi mereka.
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)