Investasi merupakan salah satu cara yang tepat untuk menyiapkan keuangan masa depan lebih baik. Ada banyak jenis investasi yang bisa Anda lakukan, salah satunya investasi Reksadana. Reksadana merupakan instrumen investasi yang bisa ditarik dananya atau bisa dijual kembali kapan saja sesuai kebutuhan.
Sumber gambar : https://unsplash.com/photos/2w_U2-Ah57E
Apa itu Reksadana? Reksadana merupakan wadah untuk mengumpulkan dana dari investor yang dikelola oleh Manajer Investasi menjadi portofolio investasi. Namun perlu diingat, ketika memulai investasi Reksadana pastikan Anda sedikit bersabar untuk mendapatkan hasil yang optimal, mengingat investasi memiliki potensi keuntungan yang stabil dan tinggi dalam jangka panjang. Anda harus mempelajari kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual Reksadana.
Waktu yang Tepat untuk Menjual Reksadana
Butuh pertimbangan serta strategi yang tepat untuk menjual Reksadana dengan baik. Beberapa investor juga memilih menjual Reksadana pada kondisi tertentu. Adapun berikut ini merupakan beberapa kondisi atau waktu yang tepat untuk menjual Reksadana untuk menghindari kerugian atau mendapatkan keuntungan yang optimal, yaitu
1. Pengelolaan Reksadana yang Berubah
Sebelum memulai investasi Reksadana, pastikan Anda mencari tahu informasi lebih lanjut mengenai investasi ini beserta strateginya. Saat mempelajari strategi investasi Reksadana Anda pasti akan mengetahui prospektus Reksadana serta fund fact sheet. Prospektus Reksadana merupakan informasi yang mendetail mengenai produk Reksadana dan fund fact sheet merupakan laporan bulanan untuk mengetahui kinerja produk Reksadana.
Reksadana sendiri merupakan instrumen investasi yang mana pengelolaan dananya dikelola oleh Manajer Investasi professional yang mendapatkan izin dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. Apabila terjadi perubahan pengelolaan Reksadana di tengah jalan, maka Anda dapat mempertimbangkan menjual Reksadana.
Misalnya Anda investasi Reksadana Saham, dimana dana investasi ini sebelumnya dialokasikan untuk saham consumer good oleh Manajer Investasi, namun melihat perkembangan situasi dan ekonomi saat ini harga komoditas mulai naik dan Manajer Investasi memutuskan mengalihkan pengelolaannya ke saham komoditas. Jika perubahan tersebut sesuai dengan yang Anda inginkan, maka Anda boleh melanjutkan investasi ini namun jika tidak sesuai Anda bisa mengambil keputusan untuk menjual Reksadana.
2. Kebutuhan Mendesak
Salah satu manfaat investasi yaitu bisa digunakan sebagai dana darurat jika terjadi kebutuhan mendesak. Oleh sebab itu, Anda bisa menjual Reksadana jika membutuhkan dana cepat tanpa dikenakan penalti.
Pilihan ini bisa diambil ketika Anda memang ingin menjual investasi Reksadana atau ketika Anda tidak mempunyai dana cadangan atau dana darurat sama sekali sehingga perlu menjual Reksadana.
3. Tujuan Investasi Terpenuhi
Waktu yang tepat untuk menjual investasi Reksadana selanjutnya yaitu ketika tujuan investasi Anda sudah terpenuhi. Tentunya pada saat berinvestasi Anda sudah mempunyai tujuan yang jelas bukan? Baik untuk dana pensiun, dana pendidikan, dana modal usaha, liburan atau dana lainnya. Tujuan ini menjadi tolak ukur keberhasilan Anda dalam berinvestasi.
Jika tujuan investasi Anda sudah tercapai, maka tidak ada salahnya jika Anda ingin menjual Reksadana. Serta hasil yang didapatkan dari penjualan tersebut bisa digunakan untuk hal bermanfaat atau sesuai kebutuhan serta skala prioritas.
4. Saat Ingin Rebalancing Portofolio
Seperti yang diketahui bahwa portofolio tidak selalu mulus, ada berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi pasar dan berdampak pada performa portofolio. Guna menyeimbangkannya, Anda bisa melakukan rebalancing. Dan pada saat ingin rebalancing, Anda bisa menjual investasi Reksadana.
Adapun rebalancing bisa dilakukan secara berkala, yaitu setiap 6 bulan atau satu tahun sekali. Rebalancing diambil ketika target investasi belum terpenuhi. Agar tak salah melangkah, Anda bisa berkonsultasi dengan mitra manajemen keuangan lebih dulu.
Sumber gambar : https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-memegang-smartphone-hitam-1220757/
Waktu yang Tepat untuk Membeli Reksadana
Lalu pertanyaan selanjutnya yaitu kapankah waktu yang tepat untuk membeli Reksadana? Tentu jangan ditunda-tunda dan waktu yang tepat untuk membeli Reksadana adalah saat ini sehingga Anda bisa mendapatkan hasilnya di masa depan lebih awal.
Mengapa bisa begitu? Mari kita kupas ini dengan simulasi investasi rutin atau disebut dollar cost averaging (DCA). Melalui strategi ini, investor bisa konsisten membeli Reksadana untuk jangka panjang.
Misalnya ada seseorang yang berusia 20 tahun menyisihkan uang Rp10.000 per hari maka sebulan Rp300.000 dan digunakan untuk diinvestasikan, maka dalam setahun terkumpul Rp3,6 juta. Lalu ditambah dengan potensi imbal hasil Reksadana, misalnya 4% per tahun, maka hasilnya mencapai Rp3,7 juta dan hasil investasi ini dapat dijadikan modal selanjutnya untuk investasi. Jika terus rutin membeli investasi Reksadana maka keuntungannya pun bisa lebih optimal.
Investasi Reksadana di DBS Treasures
Setelah mengetahui apa itu Reksadana dan waktu yang tepat untuk menjual dan membelinya, kini saatnya Anda memulai berinvestasi di perbankan prioritas DBS Treasures. Ada beberapa keunggulan dan keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan investasi Reksadana di DBS Treasures, di antaranya berikut ini:
1. Investasi dikelola oleh profesional
Anda akan merasa tenang atas modal investasi yang Anda setorkan karena semua pilihan investasi di DBS Treasures dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional untuk mengoptimalkan kinerja investasi.
2. Mendapatkan Wawasan Investasi
Bukan hanya Manajer Investasi yang profesional, Anda juga akan mendapatkan wawasan investasi mengenai Reksadana yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aspirasi Anda, dikomunikasikan langsung oleh tim ahli finansial andal dan proaktif dalam menyampaikan analisa pasar dan peluang.
3. Diversifikasi
Untuk mengurangi risiko investasi, Anda bisa melakukan diversifikasi penyebaran dana ke berbagai jenis instrumen, sektor, dan pasar.
Melalui Aplikasi digibank by DBS, Anda bisa melakukan berbagai transaksi investasi Reksadana lebih mudah mulai dari proses analisis, beli, jual, dan switching. Investor baru juga bisa mempunyai SID (Single Investor Identification) dari Kustodian Sentral Efek Indonesia melalui Aplikasi digibank by DBS dengan praktis tanpa pindah ke platform lainnya.
Itulah beberapa hal mengenai Reksadana beserta waktu yang tepat untuk menjual dan membeli Reksadana. Ayo investasi di DBS Treasures dengan yakin sekarang juga!
Salam,
Dwi Puspita