Assalamualaikum...
Artikel kali ini saya ingin membahas seorang perempuan yang multitalenta, womenpreneur Indonesia, seorang yang suka sekali berbisnis dari kecil. Perempuan yang sudah mandiri sejak sekolah dasar tanpa mendompleng nama sang Ayah. Elizabeth Setiaatmadja, adakah dari teman-teman yang mengenalnya?
Terlepas dari nama besar sang Ayah, Elizabeth Setiaatmadja tidak mau menggunakan nama besar itu untuk kesuksesannya di masa mendatang. Beliau ingin dikenal sebagai wanita multitalenta dan seorang womenpreneur Indonesia yang diraihnya sendiri bukan dengan cara instan atau mendompleng nama Ayahnya.
Saat ditanya cita-citanya ingin menjadi apa, beliau menjawab ingin menjadi bisnis woman. Dari kecil Elizabeth Setiaatmadja dan Mamanya selalu terlibat event, contohnya seperti acara ulang tahunnya yang mana goody bagnya harus unik, unik disini tidak harus mahal. Intinya harus berpikir kreatif untuk membuat sebuah goody bag agar berbeda dengan yang lainnya.
Selain itu, kesibukan lainnya saat beliau masih kecil dulu adalah ikut les musik, les bahasa Inggris, les nari dan juga pernah menjadi asisten guru nari, asisten guru musik. Saat weekend orang lain liburan justru Elizabeth Setiaatmadja dari pagi sampai sore sibuk mengajar.
Jiwa dagangnya sudah ada sejak kelas 4 SD. Sistem dagangnya dia tidak mencari, namun dengan cara ada orang datang bawa jualannya nah kemudian jualan dari orang tersebut dibantu dijualkan lagi oleh Elizabeth Setiaatmadja. Disuatu waktu, ada temannya yang menanyakan kalung yang dipakainya dan saat itu Elizabeth Setiaatmadja menggunakan kalung yang dia beli dari gurunya.
Melihat situasi seperti ini dia pun membuka PO dan tak melewatkan kesempatan yang ada dihadapannya. Jiwa-jiwa bisnis sudah mulai ada dan tumbuh dan pastinya kesempatan ini jangan sampai terlewatkan.
Saat akan kuliah di Luar Negeri, orang tua Elizabeth Setiaatmadja mewanti-wanti agar fokus dengan kuliahnya tidak usah kerja agar kuliahnya tidak keteteran.
Di luar negeri pun Elizabeth Setiaatmadja sempat berjualan hingga mempunyai reseller. Lulus dari kuliah beliau kembali lagi ke Indonesia. Bagi sebagian orang bisa saja beliau ikut bekerja dibawah perusahaan Ayahnya yaitu BCA namun Liz Setiaatmadja tidak mau, beliau ingin berdiri dengan kakinya sendiri.
Liz Setiaatmadja juga sempat mencari kerja dengan interview dan akhirnya diterima dengan gaji pertama 2,7 juta. Saat menikah pun beliau yang mengurus semuanya, sehingga beliau kecapekan dan harus bed rest. Izin resign pada atasan tidak diperbolehkan dan dalam waktu 2 bulan tersebut beliau bed rest namun beliau sambil membantu suaminya yang memiliki usaha sendiri. Melihat kemajuan dan banyaknya klien sehingga ibu Liz memutuskan resign juga pada atasannya dan diizinkan namun dengan syarat harus mendapatkan pengganti yang kemampuannya juga hampir sama dengan beliau.
Saat Covid-19 sedang berada dipuncaknya, Gerakan Peduli Medis tercipta. Suatu gerakan yang digagas oleh ibu Liz dan teman-temannya yang peduli dengan sosial. Tercipta pada 27 April 2020 bersama dengan partner ibu Liz, yaitu Martha.
Pada saat itu, Indonesia mengalami pandemi Covid-19 dimana banyak tim medis yang kewalahan dalam menghadapinya serta kekurangan APD. Keadaan itu membuat hati Liz Setiaatmadja sangat miris, dan ingin sekali membantu. Liz Setiaatmadja membantu tim medis dengan cara menyumbang baju APD, namun karena baju tersebut harganya sangat mahal, terpikirkan untuk memproduksinya sendiri. Liz Setiaatmadja mengutarakan niatnya lewat sosial media instagram dan disambut baik oleh teman baiknya, Martha. Beliau adalah seorang pemilik pabrik pakaian. Akhirnya mereka bersama-sama memulai gerakan ini. Hanya dalam waktu kurang lebih 2 minggu mereka berhasil mengumpulkan sumbangan baju APD dengan total senilai 20 Milliar. Gerakan ini adalah gerakan non-profit sehingga seluruh dana yang masuk diperuntukan untuk menciptakan baju APD dan pada saat itu total baju APD yang berhasil disumbangkan sebanyak kurang lebih 400.000 baju.
Sebagai perempuan multitalenta pastinya banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh beliau. Tidak hanya Gerakan Peduli Medis namun juga membantu Suku Anak Dalam di Jambi agar mendapatkan tempat yang layak dan juga mendidik mereka agar lebih mandiri dan maju. Tidak hanya itu saja, jiwa sosial lainnya yaitu dengan Rise Up Program yaitu program mentoring untuk membimbing dan memberdayakan komunitas yang terdampak PHK di masa pandemi sebagai reseller.
Elizabeth Setiaatmadja, perempuan pebisnis yang multitalenta dan aktif di dunia sosial, pastinya banyak sekali kebaikan yang ditorehkannya untuk membantu sesama. Perempuan multitalenta yang memiliki jiwa sociopreneur memang tidak perlu diragukan lagi dibuktikan dengan Gerakan Peduli Medis yang telah dilakukannya bersama partnernya. Networking expert memang perlu, apalagi dalam sociopreneur yang pastinya melibatkan banyak orang, masyarakat dan juga negara.
Elizabeth Setiaatmadja, seorang perempuan pebisnis yang tergerak aktif di dunia sosial untuk menjadi sociopreneur. Sebagai seorang pakar komunikasi yang aktif menghubungkan berbagai pihak untuk maju bersama. Teman-teman yang penasaran dan ingin mengenal sosok Elizabeth Setiaatmadja bisa langsung ceki-ceki di
Website: https://www.lizsetiaatmadja.com/
Instagram: https://www.instagram.com/liz_setiaatmadja_official/
Youtube: https://www.youtube.com/@ElizabethSetiaatmadja
Salam,
Dwi Puspita
No comments:
Post a Comment
Yuk berkomentar :)